Fakta Menarik: 1.414 Mahasiswa KKN UMBY Diterjunkan Berdayakan Masyarakat DIY, Fokus UMKM hingga Difabel!
Ribuan Mahasiswa KKN UMBY diterjunkan ke berbagai wilayah DIY untuk memberdayakan masyarakat, mulai dari UMKM hingga kelompok difabel. Apa saja fokus mereka?
Yogyakarta, 26 Juli 2024 – Sebanyak 1.414 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) secara resmi diterjunkan ke berbagai wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka terbagi dalam 141 kelompok dan siap melakukan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program yang telah dirancang.
Kegiatan KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Angkatan XLVII Semester Genap Tahun Ajaran 2024/2025 ini merupakan inisiatif Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMBY. Fokus utama KKN ini adalah pada sektor UMKM, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pasar, dusun, serta kelompok difabel.
Kepala LPPM UMBY, Luky Kurniawan, menjelaskan bahwa program ini selaras dengan berbagai inisiatif pemerintah. UMBY sebelumnya telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk pengentasan kemiskinan di beberapa wilayah DIY, serta dengan Pemerintah Kota Yogyakarta dan pemerintah daerah lainnya.
Fokus KKN UMBY dan Kategori Pemberdayaan
Program KKN UMBY dibagi menjadi empat kategori utama, masing-masing dengan fokus pemberdayaan yang spesifik. Kategori KKN reguler berlokasi di wilayah Kecamatan Dlingo dan Imogiri, Kabupaten Bantul, yang merupakan daerah pedesaan dengan potensi pengembangan masyarakat yang besar.
Sementara itu, KKN tematik akan memusatkan perhatian pada beberapa pasar tradisional, dengan tujuan meningkatkan kapasitas ekonomi dan manajemen pedagang. Kategori penugasan khusus dirancang untuk fokus pada pemberdayaan kelompok difabel, memberikan dukungan dan pelatihan agar mereka lebih mandiri dan berdaya.
Adapun KKN mandiri akan berfokus pada pemberdayaan kelompok UMKM secara luas. Program ini bertujuan membantu pelaku UMKM dalam mengembangkan produk, pemasaran, serta manajemen usaha mereka. Melalui berbagai kategori ini, diharapkan dampak positif dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Peran Mahasiswa dan Budaya KERIS
Luky Kurniawan menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan dalam masyarakat. KKN tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat, tetapi juga menjadi sarana pembentukan karakter bagi mahasiswa. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan softskill dan hardskill mahasiswa secara riil.
Rektor UMBY, Agus Slamet, turut berpesan kepada seluruh peserta KKN PPM untuk senantiasa menjaga dan mengamalkan budaya perguruan tinggi yang dikenal dengan singkatan 'KERIS'. Budaya ini merupakan akronim dari Komitmen, Empati, Respek, Integritas, dan Servis.
Agus Slamet menjelaskan bahwa penerapan budaya KERIS akan sangat mendukung pencapaian cita-cita UMBY, yaitu 'Angudi Mulyaning Bangsa'. Makna dari cita-cita ini adalah berupaya memuliakan dan menyejahterakan Indonesia melalui jalur pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Antisipasi dan Dukungan Selama KKN
Selama pelaksanaan program KKN PPM, Luky Kurniawan juga mengingatkan seluruh peserta untuk menjaga dan meningkatkan kewaspadaan. Keselamatan, kesehatan, dan kelancaran menjadi prioritas utama, meskipun peserta KKN telah diikutsertakan dalam asuransi dari BPJS Ketenagakerjaan Bantul.
Apabila terdapat permasalahan di lokasi KKN, mahasiswa diharapkan dapat menyelesaikannya secara multidimensional. Setiap kelompok KKN terdiri atas mahasiswa lintas program studi, sehingga masalah dapat dipecahkan melalui berbagai sudut pandang atau perspektif yang berbeda. Pendekatan kolaboratif ini diharapkan mampu menghasilkan solusi yang komprehensif dan efektif bagi masyarakat.