1.500 Pohon Ditanam Satgas Yonif 521/DY: Wujud Nyata Pelestarian Alam di Papua Pegunungan Jelang HUT RI ke-80
Satgas Yonif 521/DY menanam 1.500 pohon di 11 pos penugasan di Papua Pegunungan. Aksi pelestarian lingkungan ini jadi kado istimewa jelang HUT RI ke-80.

Wamena, Papua Pegunungan – Satuan Tugas (Satgas) Yonif 521/DY telah melaksanakan penanaman 1.500 pohon di 11 pos penugasan mereka di wilayah Papua Pegunungan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menjaga kelestarian lingkungan serta meningkatkan ruang hijau di provinsi tersebut. Inisiatif ini juga sekaligus menjadi peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang akan jatuh pada tahun 2025.
Komandan Satgas Yonif 521/DY, Letkol Inf Rahadyan Surya Murdata, menjelaskan bahwa aksi penanaman pohon ini dilakukan secara kolaboratif. Pihaknya bekerja sama dengan masyarakat setempat di berbagai titik penugasan. Penanaman pohon ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi ekosistem dan kehidupan warga di Papua Pegunungan.
Kegiatan mulia ini melibatkan berbagai elemen masyarakat dan pemerintah daerah. Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), aparat kampung, tokoh adat, pelajar, dan tokoh agama turut serta dalam kegiatan ini. Sinergi antara TNI dan masyarakat ini menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga keberlanjutan lingkungan di Bumi Cenderawasih.
Upaya Konservasi Lingkungan di Bumi Cenderawasih
Penanaman 1.500 pohon ini tersebar di 11 distrik yang menjadi wilayah penugasan Satgas Yonif 521/DY. Distrik-distrik tersebut meliputi Walesi, Elilim, Napua, Kurima, Bolakme, Kelila, Eragayam, Kobakma, Benaea, Apalapsili, dan Muaranawa. Setiap lokasi dipilih berdasarkan kebutuhan dan potensi lahan kosong yang ada.
Letkol Inf Rahadyan Surya Murdata menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata kepedulian TNI terhadap kelestarian alam. Mereka berharap pohon-pohon yang ditanam dapat tumbuh subur dan memberikan manfaat maksimal. Ini adalah investasi jangka panjang untuk generasi mendatang.
Penanaman pohon di Papua Pegunungan ini bukan sekadar seremoni. Kegiatan ini dirancang untuk menciptakan keseimbangan alam yang lebih baik. Selain itu, diharapkan dapat menyediakan sumber daya alam yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat di masa depan.
Jenis Pohon dan Manfaat Jangka Panjang
Dalam kegiatan penanaman ini, berbagai jenis pohon dipilih berdasarkan kesesuaian iklim dan manfaatnya. Sebanyak 1.060 pohon merupakan jenis tanaman keras. Beberapa di antaranya adalah pohon araucaria, kayu besi, pucuk merah, pinang, ketapang, kasuari, pinus, jelutung, dan kayu manis.
Selain itu, 440 pohon buah juga turut ditanam. Jenis pohon buah yang dipilih meliputi rambutan, pete, durian, matoa, wani, jengkol, dan buah tin. Pohon-pohon buah ini diharapkan dapat menjadi sumber pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua Pegunungan.
Dansatgas Yonif 521/DY menyatakan harapannya agar pohon-pohon ini dapat menjaga keseimbangan alam. Ke depan, buah-buah dari pohon yang ditanam dapat dinikmati oleh masyarakat. Ini mencerminkan visi jangka panjang untuk keberlanjutan lingkungan dan ekonomi lokal.
Sinergi TNI dan Masyarakat untuk Lingkungan Berkelanjutan
Kegiatan penanaman pohon ini melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pihak. Selain anggota Satgas Yonif 521/DY, masyarakat setempat, unsur Forkopimda, aparat kampung, tokoh adat, pelajar, dan tokoh agama turut bergotong royong. Lokasi penanaman meliputi lahan kosong, tepi jalan, perbukitan, dan sekitar perkampungan.
Jenis tanaman disesuaikan dengan kondisi iklim setempat untuk memastikan tingkat keberhasilan tumbuh yang tinggi. Pendekatan ini menunjukkan perencanaan yang matang dalam upaya pelestarian lingkungan. Hal ini juga memastikan bahwa kegiatan ini memberikan dampak maksimal.
Masyarakat di wilayah penugasan Papua Pegunungan memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini. Mereka menganggap bahwa TNI telah membantu menjaga kelestarian lingkungan secara konkret. Inisiatif ini mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga alam.