Fakta Menarik: Konsultasi Tahunan ke-13, Momentum Baru Penguatan Kerja Sama Indonesia Malaysia
Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan PM Anwar Ibrahim dalam Konsultasi Tahunan ke-13 diharapkan menjadi momentum krusial bagi peningkatan kerja sama Indonesia Malaysia. Apa saja yang akan dibahas?
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia menyatakan bahwa pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam Konsultasi Tahunan ke-13 Indonesia-Malaysia akan menjadi titik balik penting. Pertemuan puncak ini diharapkan mampu memberikan momentum baru yang signifikan bagi penguatan hubungan bilateral kedua negara. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kemlu Indonesia, Roliansyah “Roy” Soemirat, dalam pengarahan media di Jakarta.
Menurut Roy, Konsultasi Tahunan atau Annual Consultation merupakan agenda komunikasi reguler di tingkat tertinggi antara pemimpin kedua negara. Meskipun sejatinya merupakan agenda tahunan, pelaksanaannya sempat tertunda selama beberapa tahun terakhir, salah satunya akibat pandemi COVID-19. Penundaan ini menjadikan pertemuan kali ini semakin dinantikan oleh kedua belah pihak.
Pentingnya Konsultasi Tahunan ini, lanjut Roy, terletak pada keinginan kuat kedua negara untuk menjaga komunikasi dan konsultasi di level tertinggi secara berkala. Interaksi intensif di semua tingkatan kepemimpinan dianggap sebagai cerminan utama dari kualitas hubungan bilateral. Pertemuan ini juga menjadi Konsultasi Tahunan pertama bagi Presiden Prabowo dan PM Anwar setelah keduanya menjabat.
Meningkatkan Kemitraan Strategis dan Komprehensif
Konsultasi Tahunan adalah mekanisme bilateral tertinggi antara Indonesia dan Malaysia yang dirancang untuk memperkuat kerja sama strategis dan komprehensif. Agenda ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 2006 dan secara bergilir diselenggarakan di kedua negara. Hal ini menunjukkan komitmen politik yang kuat dari kedua belah pihak untuk mempererat hubungan dalam berbagai sektor.
Meski detail agenda tidak diungkapkan secara rinci, Roy Soemirat mengindikasikan bahwa kedua pemimpin akan membahas berbagai isu yang menjadi perhatian bersama. Pembahasan akan meliputi kerja sama bilateral, isu-isu regional, hingga isu global yang relevan bagi kedua negara. Harapannya, akan ada pernyataan pers bersama langsung dari para pemimpin setelah pertemuan tersebut.
Kementerian Luar Negeri Malaysia (Wisma Putra) juga menegaskan bahwa pertemuan ini mencerminkan komitmen kuat untuk mempererat kerja sama. Sektor-sektor yang menjadi fokus antara lain perdagangan dan industri, pertahanan dan keamanan, interkoneksi, keamanan pangan, serta pendidikan. Kerjasama ini diharapkan dapat membawa manfaat nyata bagi rakyat kedua negara.
Agenda Bilateral dan Pertukaran MoU
Selain mengikuti Konsultasi Tahunan, Presiden Prabowo dan PM Anwar juga dijadwalkan akan menyaksikan pertukaran empat Nota Kesepahaman (MoU). MoU ini mencakup berbagai bidang penting yang akan semakin mempererat hubungan bilateral. Pertukaran MoU ini menjadi bukti konkret komitmen kedua negara untuk mewujudkan kerja sama yang lebih erat dan terstruktur.
- Sektor Perbatasan Darat: Penguatan pengelolaan dan keamanan di wilayah perbatasan darat.
- Kerja Sama Kesehatan: Peningkatan kolaborasi dalam bidang kesehatan, termasuk pertukaran pengetahuan dan sumber daya.
- Teknologi Informasi dan Komunikasi: Pengembangan kerja sama di sektor digital dan teknologi.
Di samping agenda bilateral tersebut, Perdana Menteri Anwar Ibrahim juga akan melakukan kunjungan kehormatan ke Sekretariat ASEAN di Jakarta. Kunjungan ini memenuhi undangan dari Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn. Hal ini menunjukkan peran aktif Malaysia dalam kerja sama regional dan komitmennya terhadap stabilitas serta kemajuan Asia Tenggara.