Fakta Unik: Densus 88 Polri Rayakan Kemerdekaan RI ke-80 Bersama Santri di Ponpes Lombok Timur
Densus 88 Polri menggelar apel peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80 bersama santri di Lombok Timur. Momen ini perkuat persatuan dan semangat kebangsaan.
Anggota Densus 88 AT Polri Satgaswil Nusa Tenggara Barat (NTB) baru-baru ini menggelar apel peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia. Acara khidmat ini dilaksanakan bersama para santri di Pondok Pesantren Ibnu Mas'ud, Kecamatan Labuan Haji, Kabupaten Lombok Timur.
Peringatan HUT ke-80 kemerdekaan tersebut bukan sekadar seremonial biasa, melainkan momentum penting untuk memperkuat silaturahmi dan ukhuwah wathaniyah. Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, H Solla Taufik, bertindak sebagai inspektur upacara dalam kegiatan ini.
Kehadiran Densus 88 dalam perayaan ini menunjukkan komitmen menjaga harmoni dan toleransi bangsa. Ini juga menjadi bukti nyata sinergi antara aparat keamanan, ulama, dan santri dalam merawat semangat kebangsaan.
Peran Historis Ulama dan Santri dalam Kemerdekaan
Sejak dahulu kala, ulama, kiai, tuan guru, dan santri telah menjadi garda terdepan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mereka berperan vital dalam menanamkan cinta tanah air serta menjaga persatuan bangsa. Peran ini terus berlanjut hingga kini dalam berbagai aspek kehidupan.
Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, H Solla Taufik, menegaskan bahwa apel peringatan 17 Agustus ini bukan hanya seremonial. Ini adalah momentum krusial untuk memperkuat silaturahmi, ukhuwah wathaniyah, serta menjaga harmoni dan toleransi di tengah masyarakat. Sejarah panjang bangsa, dari Sriwijaya hingga akulturasi Islam di Nusantara, menunjukkan bahwa kemajemukan adalah identitas sejati Indonesia.
Kemerdekaan pada tahun 1945 menjadi titik temu seluruh elemen bangsa yang kemudian melahirkan Pancasila sebagai konsensus bersama. Pancasila ini sejalan dengan ajaran Islam, sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus terus dijaga. Di dalamnya, nilai-nilai Islam dapat hidup damai dan berdampingan dengan keyakinan lain.
Amanah Kemerdekaan dan Persiapan Generasi Emas 2045
Ke depan, tugas umat Islam adalah untuk berdaya dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial. Dengan demikian, mereka akan mampu berkontribusi besar bagi pembangunan bangsa Indonesia dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Ini adalah panggilan untuk aksi nyata.
H Solla Taufik mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan momentum kemerdekaan 2025 sebagai semangat baru. Tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” diharapkan dapat merawat persatuan dan mempersiapkan generasi emas 2045. Hal ini sejalan dengan perintah Allah dalam QS. Ali Imran: 103 tentang pentingnya berpegang teguh pada persatuan.
Usai apel, para santri dengan semangat meneriakkan suara lantang di bawah kibaran bendera Merah Putih. Ini menjadi saksi lahirnya tekad baru untuk menjaga persatuan, meneguhkan iman, dan menanamkan semangat juang yang tak pernah padam. Kemerdekaan bukan hanya perayaan, tetapi amanah untuk melahirkan generasi berakhlak mulia, berilmu, dan siap membangun negeri.
Semoga Allah senantiasa menjaga Indonesia agar senantiasa kuat, adil, dan sejahtera, serta selalu menjadi tanah air yang diberkahi. Dengan semangat kebersamaan dan persatuan, mari kita terus pupuk rasa cinta tanah air untuk kemajuan Indonesia di masa depan. Merdeka!