Fakta Unik: Kabupaten Ini Alami Inflasi Tertinggi! BPS Catat Inflasi NTT Capai 3,03 Persen pada Juli 2025
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi NTT tahunan sebesar 3,03 persen pada Juli 2025. Temukan komoditas apa saja yang menjadi pemicu utama kenaikan harga di provinsi ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengumumkan data inflasi terbaru. Pada Juli 2025, inflasi tahunan (year-on-year/yoy) di NTT tercatat sebesar 3,03 persen. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) di wilayah tersebut.
Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira B. Kale, menjelaskan bahwa inflasi ini terjadi di berbagai wilayah NTT. Kabupaten Timor Tengah Selatan mencatat inflasi tertinggi, sedangkan Kota Kupang memiliki inflasi terendah. Data ini menjadi sorotan penting bagi stabilitas ekonomi daerah.
Kenaikan harga berbagai komoditas menjadi faktor utama pendorong inflasi. Cabai rawit, emas perhiasan, dan bawang merah termasuk dalam daftar penyumbang inflasi yoy. Informasi ini dirilis pada Jumat, 2 Agustus, di Kupang.
Inflasi Tahunan (yoy) dan Sebaran Wilayah di NTT
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa inflasi tahunan (yoy) di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Juli 2025 mencapai 3,03 persen. Angka ini disertai dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,54. Perbedaan tingkat inflasi terlihat jelas antarwilayah di NTT.
Matamira B. Kale, Kepala BPS Provinsi NTT, merinci bahwa Kabupaten Timor Tengah Selatan mengalami inflasi tertinggi. Wilayah ini mencatat inflasi sebesar 5,01 persen dengan IHK 109,27. Angka ini jauh di atas rata-rata provinsi.
Sebaliknya, Kota Kupang menunjukkan tingkat inflasi terendah di NTT. Inflasi di Kota Kupang tercatat sebesar 2,03 persen. IHK untuk Kota Kupang berada pada angka 107,88, menandakan stabilitas harga yang lebih baik dibandingkan daerah lain.
Komoditas Penyumbang Utama Inflasi di NTT
Beberapa komoditas secara signifikan menyumbang pada inflasi tahunan di NTT per Juli 2025. Kenaikan harga pada jenis barang ini berdampak langsung pada daya beli masyarakat. BPS mengidentifikasi daftar panjang komoditas yang berperan penting.
Komoditas dominan yang memicu inflasi yoy meliputi:
- Cabai rawit
- Emas perhiasan
- Bawang merah
- Kopi bubuk
- Beras
- Tomat
- Sigaret Kretek Mesin (SKM)
- Ikan tongkol
- Mobil
- Minyak goreng
Selain itu, beberapa komoditas lain juga turut memberikan andil pada kenaikan harga. Daftar ini mencakup ikan tembang, sawi putih, kangkung, dan nasi dengan lauk. Produk seperti bunga pepaya, Sigaret Putih Mesin (SPM), dan pisang juga tercatat mengalami kenaikan.
Komoditas lain yang turut menyumbang inflasi adalah sepeda motor, kelapa, sawi hijau, dan Sigaret Kretek Tangan (SKT). Jenis ikan seperti tuna, selar, dan layang, serta ayam hidup, juga masuk dalam daftar penyumbang inflasi. Sementara itu, beberapa kelompok justru mengalami penurunan indeks harga. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga turun 0,02 persen. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga turun 0,18 persen pada bulan yang sama.
Inflasi Bulanan (mtm) dan Year-to-Date (ytd) di NTT
Selain inflasi tahunan, Provinsi NTT juga mencatat inflasi bulanan (month-to-month/mtm) pada Juli 2025. Angka inflasi mtm tercatat sebesar 0,96 persen. Data ini menunjukkan dinamika harga dalam jangka waktu yang lebih pendek.
Matamira B. Kale menjelaskan bahwa tingkat inflasi mtm tertinggi terjadi di Kota Kupang, yaitu sebesar 1,21 persen. Sementara itu, Waingapu mencatat inflasi mtm terendah, yakni 0,47 persen. Kenaikan indeks harga terjadi pada tujuh dari sebelas kelompok pengeluaran secara mtm.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi mtm Juli 2025 meliputi:
- Ikan kembung (0,22 persen)
- Daging ayam ras (0,18 persen)
- Cabai rawit (0,15 persen)
- Tomat (0,11 persen)
- Ikan tembang (0,06 persen)
- Ikan tongkol (0,02 persen)
Secara kumulatif, inflasi year-to-date (ytd) di NTT hingga Juli 2025 mencapai 2,01 persen. Angka ini merefleksikan total kenaikan harga sejak awal tahun. Data inflasi ini memberikan gambaran komprehensif mengenai pergerakan harga di NTT.