Fakta Unik KAI Refund Tiket Anjlok 100 Persen: Ribuan Penumpang Terdampak KA Argo Bromo Anggrek
PT KAI memberikan KAI Refund Tiket Anjlok 100 persen bagi penumpang terdampak insiden KA Argo Bromo Anggrek. Bagaimana mekanisme pengembalian dan berapa banyak tiket yang dibatalkan?
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memastikan pengembalian dana 100 persen bagi seluruh tiket yang dibatalkan. Kebijakan ini diberlakukan menyusul insiden anjloknya rangkaian KA 1 Argo Bromo Anggrek. Peristiwa tersebut terjadi di Stasiun Pegadenbaru, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada awal Agustus.
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menegaskan bahwa refund penuh ini berlaku untuk pembatalan tiket baik secara daring maupun luring. Langkah cepat ini diambil untuk memitigasi dampak ketidaknyamanan yang dialami penumpang. Ini juga menunjukkan komitmen KAI terhadap pelayanan pelanggan.
Untuk memudahkan proses, KAI memperpanjang waktu pembatalan tiket menjadi 7x24 jam. Penumpang dapat memproses pembatalan di loket stasiun keberangkatan atau melalui aplikasi Access by KAI. Kebijakan ini diharapkan dapat menghindari antrean panjang dan mempercepat pengembalian dana.
Mekanisme KAI Refund Tiket Anjlok yang Dipermudah
KAI telah merancang mekanisme pengembalian dana yang fleksibel bagi para penumpang terdampak. Pembatalan tiket dapat dilakukan secara langsung di loket stasiun atau melalui aplikasi Access by KAI. Kemudahan ini diberikan untuk mengakomodasi berbagai preferensi penumpang.
Bagi penumpang yang memilih pembatalan di loket, dana akan dikembalikan dalam bentuk tunai. Untuk mempercepat layanan, KAI telah menambah jumlah loket pembatalan dari tiga menjadi lima. Loket-loket ini juga beroperasi selama 24 jam penuh guna mengurai potensi penumpukan antrean.
Sementara itu, pembatalan melalui aplikasi Access by KAI akan mengembalikan dana melalui rekening yang terhubung dengan pembelian tiket. KAI juga akan menyesuaikan nilai pengembalian dana pada aplikasi menjadi 100 persen. Kebijakan ini khusus berlaku untuk perjalanan yang terkena dampak insiden KA Argo Bromo Anggrek.
Dampak Insiden dan Upaya Pemulihan Perjalanan Kereta
Insiden anjloknya KA Argo Bromo Anggrek ini berdampak signifikan terhadap operasional kereta api di sejumlah jalur. Total 80 perjalanan kereta api terpaksa dibatalkan. Selain itu, 42 perjalanan lainnya harus dialihkan melalui jalur memutar via Purwokerto-Kroya-Bandung.
Hingga 3 Agustus, KAI telah berhasil memproses pembatalan sebanyak 22.664 tiket pelanggan. Tiket-tiket tersebut merupakan periode perjalanan antara 1 hingga 3 Agustus. Meskipun demikian, sebanyak 440.581 pelanggan tetap berhasil melakukan perjalanan dari total kapasitas yang tersedia.
KAI terus menunjukkan respons cepat dalam mengakomodasi kebutuhan pelanggan yang terdampak. Layanan kereta api saat ini menunjukkan tren pemulihan yang positif. Per 2 Agustus, dari 72 perjalanan KA dari arah timur menuju Jakarta, 65 KA tiba tepat waktu, dengan tingkat ketepatan waktu keberangkatan mencapai 94 persen.
Prioritas Keselamatan dan Mitigasi Risiko KAI
Pasca-insiden di Pegadenbaru, KAI memberlakukan pembatasan kecepatan operasional kereta api sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko. Saat ini, kecepatan dibatasi hingga 60 km/jam di lokasi kejadian. Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan perjalanan dan evaluasi kondisi jalur.
Kecepatan operasional akan ditingkatkan secara bertahap menuju kondisi normal, yakni 120 km/jam. Peningkatan ini akan dilakukan seiring dengan evaluasi teknis yang ketat. KAI tetap mengedepankan aspek keselamatan perjalanan sebagai prioritas utama dalam setiap tahapan pemulihan.
KAI berkomitmen untuk terus berupaya memberikan pelayanan terbaik. Perusahaan juga memastikan bahwa setiap kebijakan dan tindakan yang diambil selalu berlandaskan pada keamanan dan kenyamanan penumpang. Ini adalah wujud dari sinyal E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness) dalam operasional.