Fakta Unik: Sekolah Rakyat Pertama di Sulawesi Tengah, SRMP 22 Sigi, Mulai Beroperasi Juli 2025
BRSPDI Nipotowe Palu resmi mengoperasikan Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 22 Sigi, sekolah rakyat pertama di Sulawesi Tengah, mulai Juli 2025. Apa saja fasilitasnya?
Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BRSPDI) Nipotowe Kota Palu secara resmi mengumumkan dimulainya operasional Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 22 Sigi. Sekolah ini akan mulai menerima peserta didik pada Juli 2025, menandai langkah penting dalam pemerataan akses pendidikan di wilayah Sulawesi Tengah.
Kepala Sentra Nipotowe Palu, Diah Rini Lesmawati, menjelaskan bahwa SRMP 22 Sigi berlokasi di Kalukubula, Sigi. Sekolah ini dirancang untuk menampung 50 peserta didik yang terbagi dalam dua rombongan belajar, dengan masing-masing kelas diisi oleh 25 siswa. Mayoritas siswa berasal dari Kabupaten Sigi dan Kota Palu, dengan komposisi 28 siswa perempuan dan 22 siswa laki-laki.
Saat ini, SRMP 22 Sigi sedang melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi para peserta didik. Proses adaptasi ini diperkirakan berlangsung hingga tiga bulan, memungkinkan siswa untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, teman-teman, dan sistem pembelajaran yang diterapkan. Peserta didik mulai masuk asrama pada 14 Juli 2025, sekaligus menjalani pemeriksaan kesehatan gratis dan menerima bantuan dua pasang pakaian sekolah awal.
Fasilitas Lengkap dan Sumber Daya Manusia Unggul di SRMP 22 Sigi
SRMP 22 Sigi dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern untuk mendukung proses belajar mengajar dan kenyamanan siswa. Fasilitas yang tersedia meliputi dua gedung pembelajaran utama, ruang guru dan kepala sekolah, serta asrama terpisah untuk putra dan putri. Selain itu, terdapat ruang makan, rumah ibadah, dan dua rumah dinas yang disediakan khusus untuk guru laki-laki dan perempuan.
Untuk memastikan kualitas pendidikan, SRMP 22 Sigi didukung oleh tim pengajar yang kompeten berjumlah 12 orang. Jumlah ini termasuk guru agama yang diperbantukan dari Kementerian Agama. Para guru berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Tolitoli, Kendari, Gunung Kidul, Karanganyar, dan Pekalongan, membawa keragaman perspektif dan pengalaman mengajar.
Guru-guru yang berasal dari luar daerah diberikan fasilitas rumah dinas yang nyaman di kawasan Sentra Nipotowe. Hal ini bertujuan untuk mendukung kinerja mereka dan memastikan ketersediaan pengajar yang stabil. Kelengkapan fasilitas dan keberagaman latar belakang guru diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan inspiratif bagi para siswa.
Proses Adaptasi dan Harapan bagi Sekolah Rakyat Pertama
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SRMP 22 Sigi dirancang secara komprehensif untuk membantu peserta didik beradaptasi. Proses ini bukan hanya tentang pengenalan fisik terhadap lingkungan sekolah dan teman baru, tetapi juga penyesuaian terhadap sistem pembelajaran yang akan mereka ikuti. Durasi MPLS yang mencapai tiga bulan menunjukkan komitmen sekolah untuk memastikan setiap siswa merasa nyaman dan siap belajar.
Sebagai sekolah rakyat pertama yang beroperasi di Sulawesi Tengah, SRMP 22 Sigi memegang peran penting dalam memberikan akses pendidikan yang lebih luas. Kehadiran sekolah ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak anak-anak yang mungkin sebelumnya kesulitan mendapatkan akses pendidikan formal. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah.
Dengan operasionalnya SRMP 22 Sigi, diharapkan akan lahir generasi muda yang lebih terdidik dan siap menghadapi tantangan masa depan. Keberadaan sekolah ini juga menjadi contoh bagi daerah lain untuk mengembangkan model pendidikan serupa. Komitmen BRSPDI Nipotowe Palu dalam menyediakan fasilitas dan tenaga pengajar berkualitas tinggi menjadi fondasi kuat bagi keberhasilan program ini.