Gampang, Asyik, Menyenangkan! Papua Barat Targetkan 6.000 Guru dan Siswa Ikut Pelatihan Matematika Gasing
Pemerintah Provinsi Papua Barat menargetkan 6.000 guru dan siswa SD mengikuti pelatihan Matematika Gasing, metode gampang, asyik, dan menyenangkan. Bagaimana dampaknya pada pendidikan?
Pemerintah Provinsi Papua Barat memiliki target ambisius untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar di wilayahnya. Sebanyak 6.000 guru dan siswa sekolah dasar di tujuh kabupaten ditargetkan mengikuti pelatihan matematika. Pelatihan ini menggunakan metode Gasing, singkatan dari Gampang, Asyik, dan Menyenangkan.
Inisiatif ini bertujuan untuk mengubah pandangan siswa terhadap mata pelajaran yang sering dianggap sulit. Metode Gasing dikembangkan oleh Profesor Yohanes Surya. Diharapkan, melalui pelatihan ini, pemahaman siswa terhadap matematika akan meningkat secara signifikan.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat, Barnabas Dowansiba, menyatakan bahwa program ini merupakan langkah strategis. Ini untuk memastikan bahwa fondasi pendidikan matematika di Papua Barat semakin kuat. Program ini juga diharapkan dapat menular ke mata pelajaran lain seperti fisika dan kimia.
Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Matematika Gasing
Metode Gasing telah terbukti efektif dalam mempermudah pemahaman konsep matematika. Dua kabupaten di Papua Barat, yaitu Teluk Wondama dan Teluk Bintuni, telah lebih dulu mengadopsi metode pembelajaran inovatif ini. Keberhasilan implementasi di kedua wilayah tersebut menjadi contoh positif bagi kabupaten lain.
Menurut Barnabas Dowansiba, penerapan metode Gasing tidak hanya meningkatkan pemahaman akademik. Lebih dari itu, metode ini juga berhasil mengubah cara pandang siswa. Mata pelajaran yang sebelumnya dianggap momok kini menjadi lebih menarik dan mudah diakses.
Setiap guru yang mendapatkan pelatihan langsung dari Yayasan Surya (Surya Institute) memiliki tanggung jawab besar. Mereka diharapkan dapat melanjutkan pelatihan kepada rekan-rekan guru lainnya di masing-masing kabupaten. Ini memastikan keberlanjutan dan penyebaran metode Gasing secara merata.
Pendekatan ini dirancang agar anak-anak dapat memahami materi pelajaran dengan lebih mudah dan menyenangkan. Dengan demikian, kualitas pengajaran matematika di seluruh Papua Barat dapat meningkat. Hal ini juga mendukung terciptanya lingkungan belajar yang lebih positif dan interaktif.
Sinergi Anggaran untuk Implementasi Program
Implementasi program pelatihan Matematika Gasing memerlukan dukungan anggaran yang signifikan. Pihak Dinas Pendidikan Papua Barat telah berkoordinasi intensif dengan lima kabupaten yang belum menerapkan pembelajaran ini. Kabupaten tersebut meliputi Manokwari, Manokwari Selatan, Fakfak, Kaimana, dan Pegunungan Arfak.
Biaya penyelenggaraan pelatihan ini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah provinsi dan kabupaten. Barnabas Dowansiba menjelaskan bahwa setiap kabupaten diharapkan menyiapkan anggaran kurang lebih Rp1,3 miliar. Anggaran ini harus dialokasikan dalam APBD perubahan masing-masing kabupaten.
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, sebelumnya telah menegaskan komitmen pemerintah provinsi. Provinsi telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp9 miliar lebih untuk pelatihan Matematika Gasing bagi guru dan siswa. Namun, partisipasi anggaran dari kabupaten juga sangat krusial untuk kesuksesan program.
Sinergi pendanaan ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam memajukan pendidikan. Dengan adanya dukungan finansial yang memadai dari kedua belah pihak, program pelatihan ini diharapkan dapat berjalan lancar. Tujuannya adalah mencapai target 6.000 peserta dan memberikan dampak positif jangka panjang.