Gunung Marapi Erupsi: Badan Geologi Laporkan Aktivitas Vulkanik Masih Berlanjut
Badan Geologi melaporkan aktivitas erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat masih berlanjut, meskipun secara kegempaan tidak ada peningkatan signifikan, potensi letusan sewaktu-waktu masih ada.
Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Minggu pagi pukul 08.37 WIB, memuntahkan kolom abu setinggi 1.000 meter di atas puncak. Erupsi ini terjadi meskipun data pengamatan sebelumnya menunjukkan tidak ada peningkatan pasokan fluida atau magma yang signifikan dari kedalaman gunung. Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa erupsi-erupsi ini masih berlanjut akibat pasokan fluida/magma dari dalam tubuh gunung.
Meskipun terjadi erupsi, Badan Geologi menekankan bahwa secara kegempaan tidak terlihat adanya peningkatan yang signifikan. Variasi kecepatan seismik berfluktuasi di sekitar nol dengan simpangan kecil, mengindikasikan tekanan pada tubuh gunung api relatif rendah. Kondisi medium di dekat permukaan gunung juga terpantau stabil, dengan nilai koherensi sekitar 0,7.
Laporan dari Pos Gunung Api setempat memberikan gambaran lebih rinci. Data menunjukkan laju emisi gas SO2 bersifat fluktuatif dan tidak menunjukkan peningkatan yang berarti. Pengukuran terakhir pada 22 April 2025 mencatat emisi SO2 sebanyak 187 ton/hari. Hal ini menunjukkan aktivitas vulkanik yang masih berlangsung, namun belum menunjukkan tanda-tanda peningkatan yang dramatis.
Aktivitas Vulkanik Gunung Marapi: Mekanisme Erupsi
Menurut penjelasan Kepala Badan Geologi, erupsi-erupsi Gunung Marapi diperkirakan terjadi karena mekanisme buka-tutup ventilasi konduit di dasar Kawah Verbeek. Proses pendinginan lava menyebabkan pengerasan dan penutupan ventilasi, sehingga gas magmatik terakumulasi dan tekanan meningkat di bagian dangkal.
Ketika tekanan melewati batas kejenuhan, erupsi terjadi dan ventilasi konduit terbuka kembali. Siklus ini berulang selama pasokan fluida/magma dari kedalaman masih berlangsung. Oleh karena itu, erupsi-erupsi dengan tinggi kolom yang fluktuatif masih berpotensi terjadi.
Badan Geologi juga menjelaskan bahwa variasi tinggi kolom erupsi mencerminkan fluktuasi tekanan di dalam gunung api. Meskipun saat ini tidak ada indikasi peningkatan tekanan yang signifikan, potensi letusan sewaktu-waktu tetap ada sebagai bentuk pelepasan energi.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Meskipun data seismik dan pengamatan visual menunjukkan fluktuasi yang relatif kecil, Badan Geologi tetap mengingatkan masyarakat akan potensi letusan Gunung Marapi yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Pemantauan dan pengamatan aktivitas gunung api terus dilakukan untuk memberikan informasi terkini dan peringatan dini jika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Penting untuk selalu waspada dan memperhatikan informasi resmi dari Badan Geologi dan instansi terkait untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi.
- Erupsi Gunung Marapi masih berlanjut.
- Tidak ada peningkatan signifikan secara kegempaan.
- Laju emisi gas SO2 fluktuatif dan tidak menunjukkan peningkatan.
- Potensi letusan sewaktu-waktu masih ada.