Inovasi 'Ngopi' Bawaslu Gorontalo Utara: Cara Unik Perkuat Pengawasan Pemilu
Bawaslu Gorontalo Utara meluncurkan program 'Ngopi' untuk memperkuat Pengawasan Pemilu. Bagaimana inovasi ini meningkatkan pemahaman dan kualitas pengawasan?
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, secara proaktif memperkuat kegiatan pengawasan. Langkah ini diwujudkan melalui peluncuran tayangan edukasi bertajuk 'Ngobrol Pemilu' atau yang akrab disebut 'Ngopi'. Program ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman publik serta internal Bawaslu mengenai seluk-beluk kepemiluan.
Program 'Ngopi' disajikan dalam bentuk siaran tunda yang akan rutin ditayangkan setiap pekan, tepatnya pada hari Kamis. Pemanfaatan platform media sosial milik Bawaslu Gorontalo Utara menjadi sarana utama penyebaran informasi ini. Inisiatif ini menandai komitmen Bawaslu dalam menjaga transparansi dan edukasi berkelanjutan terkait proses demokrasi.
Ketua Bawaslu Gorontalo Utara, Ronal Ismail, menyatakan bahwa tujuan utama program 'Ngopi' adalah memperkuat nilai-nilai pengawasan dan meningkatkan pemahaman seputar kepemiluan. Kegiatan ini dimulai dari internal Bawaslu sendiri, sebelum kemudian diluncurkan secara luas ke ruang publik. Pemahaman yang komprehensif tentang pengawasan pemilu, baik di kalangan internal maupun masyarakat, dianggap sebagai prasyarat penting yang tidak boleh terputus.
Meningkatkan Kapasitas Internal dan Eksternal
Program 'Ngopi' disajikan dengan harapan dapat terus memberikan referensi berkualitas dalam membangun kinerja pengawasan secara berkesinambungan. Fokus utama adalah penguatan kapasitas di internal lembaga, yang kemudian hasilnya disajikan kepada publik. Setiap Kamis, Sekretariat Bawaslu menyelenggarakan 'Ngopi' sebagai ruang diskusi internal yang melibatkan jajaran sekretariat dan unsur pimpinan.
Diskusi dalam program ini mengangkat isu-isu aktual terkait kepemiluan, strategi pengawasan, serta penanganan pelanggaran dan penyelesaian sengketa. Selain itu, kebijakan kelembagaan juga menjadi topik bahasan penting. Hal ini memastikan bahwa seluruh personel Bawaslu memiliki pemahaman yang seragam dan mendalam mengenai tugas dan fungsi mereka.
Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Parmas, dan Humas (HP2H), Fadli Bukoting, selaku penggagas program 'Ngobrol Pemilu', berharap 'Ngopi' menjadi wadah penyamaan persepsi. Program ini juga diharapkan dapat memperkuat kapasitas kelembagaan dalam menyongsong tahapan pemilu dan pemilihan di masa mendatang. Dengan demikian, informasi yang disajikan kepada publik dapat lebih tepat, akurat, dan menarik.
Strategi Inovatif di Tengah Efisiensi
'Ngopi' juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan jajaran internal Bawaslu sebagai bagian paling penting dalam mendukung peningkatan kapasitas SDM. Terutama di tengah kondisi efisiensi yang menuntut inovasi, program ini menjadi relevan. Bawaslu dituntut untuk terus menyajikan kualitas pekerjaan terbaik melalui program-program inovatif.
Seluruh personel Bawaslu diharapkan dapat mengerjakan program-program tersebut dengan maksimal. Selain itu, hasil dari program-program ini diharapkan dapat tersaji dengan tepat kepada masyarakat. Inovasi seperti 'Ngopi' menunjukkan adaptasi Bawaslu terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan akan edukasi yang lebih modern.
Saat ini, tahapan pemilu masih berkutat dengan kegiatan pengawasan pemutakhiran data pemilu berkelanjutan. Bawaslu berupaya tetap konsisten memberikan informasi maupun edukasi penting menyangkut kegiatan pengawasan pemilu. Kegiatan ini diharapkan mendapat respons baik dari internal maupun publik sebagai upaya memperkuat kinerja pengawasan untuk mewujudkan pemilu bebas pelanggaran.