Jambi Hasilkan 4 Juta Kelapa! Pemprov Ajak Danantara Dukung Hilirisasi Kelapa Jambi demi Ekspor

Pemerintah Provinsi Jambi berupaya menggandeng Danantara dan swasta untuk mendukung hilirisasi kelapa Jambi, demi meningkatkan nilai jual dan pendapatan daerah.

Pemerintah Provinsi Jambi secara proaktif menjalin kerja sama dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dan pihak swasta. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendapatkan dukungan finansial dalam upaya hilirisasi kelapa di wilayah tersebut. Langkah strategis ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa Jambi.

Gubernur Jambi, Al Haris, mengungkapkan bahwa inisiatif ini telah mendapat respons positif dari Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Menteri Pertanian bahkan telah menyatakan antusiasmenya untuk mengarahkan Danantara agar mendanai proyek hilirisasi ini. Diskusi serius mengenai hilirisasi telah dilakukan saat kunjungan menteri ke Kota Sungai Penuh pada Rabu (23/7) lalu.

Fokus utama dari program hilirisasi ini adalah peningkatan nilai jual kelapa Jambi di pasar. Dengan demikian, diharapkan dapat terjadi peningkatan signifikan pada standar hidup masyarakat lokal. Selain itu, hilirisasi juga diproyeksikan mampu mendongkrak pendapatan asli daerah secara berkelanjutan.

Provinsi Jambi memiliki potensi besar dalam industri kelapa, terutama di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur. Kedua wilayah ini dikenal sebagai sentra produksi kelapa utama di Jambi. Luas lahan kelapa di provinsi ini mencapai sekitar 118 ribu hektar.

Dari total luasan tersebut, sekitar 52 ribu hektar berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, menunjukkan dominasi wilayah ini. Data statistik menunjukkan bahwa Jambi mampu memproduksi sekitar empat juta kelapa. Angka ini menegaskan posisi Jambi sebagai salah satu produsen kelapa penting di Indonesia.

Melihat potensi yang melimpah ini, Pemerintah Provinsi Jambi aktif mencari dukungan dari berbagai pihak. Selain Danantara, Gubernur Al Haris juga menyatakan keinginan untuk berkolaborasi dengan para pelaku bisnis. Keterlibatan sektor swasta dianggap krusial untuk mempercepat kemajuan hilirisasi kelapa Jambi.

Upaya hilirisasi kelapa tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga pada pengolahan produk turunan. Dengan mengolah kelapa menjadi berbagai produk bernilai tambah, diharapkan harga jual komoditas ini dapat meningkat signifikan. Hal ini akan memberikan keuntungan lebih bagi petani kelapa dan pelaku usaha.

Gubernur Jambi berharap rencana hilirisasi ini dapat berjalan sesuai ekspektasi. Salah satu target utama adalah mendorong ekspor produk olahan kelapa ke pasar internasional. Negara-negara seperti Singapura dan Malaysia diidentifikasi sebagai pasar potensial untuk produk kelapa Jambi.

Peningkatan ekspor ini tidak hanya akan memperluas jangkauan pasar, tetapi juga memperkuat posisi Jambi dalam rantai pasok global. Diversifikasi produk olahan kelapa, seperti kopra, minyak kelapa, atau produk turunan lainnya, menjadi kunci keberhasilan strategi ini. Ini juga akan menciptakan lapangan kerja baru di sektor pengolahan.

Hilirisasi sumber daya alam, termasuk kelapa, diyakini akan membawa manfaat ekonomi yang luas bagi masyarakat lokal. Peningkatan nilai jual dan volume ekspor akan secara langsung berdampak pada pendapatan petani. Selain itu, pengembangan industri pengolahan juga akan menciptakan peluang kerja baru.

Pemerintah daerah juga akan merasakan dampak positif dari hilirisasi ini melalui peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Peningkatan PAD ini dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan program kesejahteraan masyarakat lainnya. Ini merupakan siklus positif yang berkelanjutan.

Gubernur Al Haris menegaskan komitmennya untuk mewujudkan rencana hilirisasi ini menjadi praktik nyata. Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, lembaga keuangan seperti Danantara, dan partisipasi aktif sektor swasta, Jambi optimis dapat mengangkat perekonomian daerah melalui komoditas kelapa. Harapan besar tersemat agar rencana ini dapat diterjemahkan menjadi tindakan konkret.