Kapan Tol Bawen-Yogyakarta Beroperasi? Gubernur Jateng Ungkap Target 2026, Konektivitas Ekonomi Kian Dekat
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyatakan Tol Bawen-Yogyakarta diproyeksikan beroperasi pada 2026, membuka konektivitas dan potensi ekonomi baru di Jateng dan DIY.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengumumkan proyeksi operasional Jalan Tol Bawen-Yogyakarta pada tahun 2026. Ruas tol ini, khususnya seksi 1 Sleman-Banyurejo dan seksi 6 Bawen-Ambarawa, ditargetkan rampung pada Desember 2025. Pernyataan ini disampaikan saat kunjungan kerja Komisi V DPR RI.
Kunjungan tersebut berlokasi di Kabupaten Semarang, Jumat, meninjau langsung progres pembangunan di seksi 6 Bawen-Ambarawa. Kehadiran tol ini dinilai sangat krusial oleh Gubernur Luthfi. Ia menekankan pentingnya bagi distribusi barang dan orang di wilayah Jawa Tengah.
Proyek Jalan Tol Bawen-Yogyakarta diharapkan menjadi katalisator penting bagi konektivitas. Selain itu, tol ini juga diharapkan dapat mendorong pengembangan ekonomi dan pariwisata. Manfaatnya akan terasa di Jawa Tengah maupun Daerah Istimewa Yogyakarta.
Urgensi dan Dampak Ekonomi Tol Bawen-Yogyakarta
Ahmad Luthfi menegaskan bahwa keberadaan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta memiliki peran vital. Jalan tol ini akan secara signifikan meningkatkan konektivitas antarwilayah. Hal ini sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi lokal dan sektor pariwisata di sekitarnya.
Mantan Kapolda Jateng tersebut berharap tol ini mampu menumbuhkan perekonomian baru. Khususnya di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya. Konektivitas ini dinantikan untuk menghubungkan wilayah seperti Jawa Timur, Yogyakarta, dan Jawa Barat, menciptakan jaringan transportasi yang terintegrasi.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berperan aktif dalam penentuan lokasi (penlok) proyek ini. Setelah proses penlok selesai, verifikasi dilakukan secara cermat. Ini untuk memastikan kelancaran pelaksanaan kegiatan pembangunan. Peran ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung proyek strategis nasional.
Detail Proyek dan Konektivitas Jaringan Tol Joglosemar
Secara keseluruhan, proyek Jalan Tol Bawen-Yogyakarta membentang sepanjang 75,12 kilometer. Total biaya investasi yang dialokasikan untuk pembangunan tol ini mencapai sekitar Rp14,26 triliun. Angka ini menunjukkan skala besar proyek infrastruktur vital ini.
Jalan tol ini akan dilengkapi dengan lima titik interchange strategis. Titik-titik tersebut meliputi Ambarawa, Temanggung, Magelang, Borobudur, dan Banyurejo. Keberadaan interchange ini akan mempermudah aksesibilitas ke berbagai daerah.
Tol Bawen-Yogyakarta juga merupakan bagian integral dari jaringan jalan Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar). Integrasi ini akan menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien dan terpadu. Hal ini akan mendukung pergerakan logistik dan mobilitas masyarakat di koridor ekonomi penting ini.
Komitmen DPR RI dan Aspek Sosial Pembangunan Tol
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, menyampaikan tujuan kunjungannya. Kunjungan ini adalah untuk memantau langsung progres pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta. Ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur tol bukan sekadar membangun jalan.
Menurut Ridwan Bae, pembangunan tol juga bertujuan utama untuk meningkatkan ekonomi masyarakat secara luas. Ada tiga aspek pokok yang harus diperhatikan dalam proyek ini. Pertama adalah pemenuhan standar pelayanan minimum bagi pengguna jalan.
Kedua, pentingnya memperhatikan hak-hak masyarakat yang terdampak pembangunan. Ketiga, ketersediaan rest area yang melibatkan UMKM setempat. Ini menunjukkan perhatian terhadap dampak sosial dan ekonomi lokal, serta pemberdayaan masyarakat sekitar proyek.