Kemenpar Sasar Turis Australia Kunjungi Labuan Bajo, Destinasi 'Seribu Sunset' yang Eksklusif
Kementerian Pariwisata menargetkan turis Australia untuk meningkatkan kunjungan ke Labuan Bajo, destinasi super prioritas yang menawarkan keindahan alam dan budaya eksklusif.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI secara aktif menyasar pasar turis Australia sebagai target utama kunjungan wisata ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Langkah ini diambil mengingat potensi besar wisatawan dari Negeri Kanguru yang terus meningkat. Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Dwi Marhen Yono, menyatakan optimisme terhadap strategi ini.
Penargetan ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah dan kualitas wisatawan yang datang ke salah satu destinasi super prioritas Indonesia. Kemenpar berharap adanya pembukaan rute penerbangan langsung Australia-Labuan Bajo. Hal ini diharapkan dapat mempermudah akses dan memperpanjang durasi tinggal wisatawan asing.
Labuan Bajo, yang dikenal sebagai kota "Seribu Sunset", diproyeksikan menjadi hub bagi kota-kota lain di sekitarnya seperti Ende, Maumere, dan Ruteng. Dengan infrastruktur yang semakin lengkap, destinasi ini siap menyambut 411 ribu wisatawan pada tahun 2024. Fokus utama adalah pariwisata berkualitas, bukan massal.
Potensi Pasar Australia dan Konektivitas Udara
Pasar wisatawan Australia menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan, menjadikannya target strategis bagi Kementerian Pariwisata. Dwi Marhen Yono mengungkapkan bahwa potensi ini perlu dioptimalkan untuk mendukung pengembangan pariwisata di Labuan Bajo. Upaya ini sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan kunjungan berkualitas.
Untuk mendukung target ini, Kemenpar sangat mengharapkan maskapai penerbangan mempertimbangkan pembukaan rute langsung dari Australia ke Labuan Bajo. Saat ini, konektivitas udara ke Labuan Bajo sebagian besar dilayani dari Bali dengan 17 penerbangan per minggu. Selain itu, terdapat juga penerbangan dari Jakarta dan rute internasional seperti Kuala Lumpur, Malaysia.
Peningkatan konektivitas udara diharapkan tidak hanya mempermudah akses tetapi juga mendorong Labuan Bajo menjadi pusat pariwisata. Dengan demikian, wisatawan dapat menjelajahi lebih banyak destinasi di sekitar Nusa Tenggara Timur. Ini akan memperpanjang waktu tinggal mereka, memberikan dampak ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat lokal.
Daya Tarik Wisata dan Konsep Pariwisata Berkualitas
Selain Taman Nasional Komodo yang ikonik, Labuan Bajo kini menawarkan destinasi unggulan baru yaitu Natas Parapuar. Destinasi ini dikembangkan oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF). Natas Parapuar memungkinkan wisatawan menikmati panorama alam dari ketinggian 300 meter di atas permukaan laut.
Dari Natas Parapuar, pengunjung dapat menyaksikan aktivitas pesawat di Bandara Komodo serta pemandangan matahari terbit dan terbenam yang memukau. Pelaksana Tugas Direktur Utama BPOLBF juga menyebutkan adanya kegiatan seni budaya setiap Sabtu sore. Ini menyerupai pertunjukan di Uluwatu, Bali, menambah daya tarik budaya Labuan Bajo.
Bagi penggemar bawah laut, Labuan Bajo menawarkan 42 titik menyelam di sekitar perairan Balai Taman Nasional Komodo. Keanekaragaman hayati lautnya menjadikan pengalaman menyelam sangat istimewa. Kemenpar menekankan pentingnya pariwisata berkualitas (quality tourism) dibandingkan pariwisata massal.
Konsep pariwisata berkualitas ini berarti fokus pada pengalaman eksklusif yang menghargai alam dan budaya lokal. Labuan Bajo dianggap memiliki keunikan alam dan budaya yang luar biasa. Oleh karena itu, pendekatan ini memastikan keberlanjutan pariwisata dan memberikan nilai lebih bagi wisatawan.