LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Kepala BGN Minta SPPG Berani Tolak Bahan Baku Jelek untuk Program Makan Bergizi Gratis

Kepala BGN, Dadan Hindayana, meminta SPPG berani menolak bahan baku jelek demi suksesnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Senin, 19 Mei 2025 22:30:00
#planetantara
Kepala BGN, Dadan Hindayana, meminta SPPG berani menolak bahan baku jelek demi suksesnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG). (©Planet Merdeka)
Advertisement

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menekankan pentingnya kualitas bahan baku dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk berani menolak bahan baku yang tidak memenuhi standar. Hal ini bertujuan untuk mencegah masalah yang mungkin timbul di kemudian hari dan memastikan program berjalan dengan baik.

Dadan menyampaikan pernyataan ini di Kabupaten Bandung pada hari Senin. Menurutnya, pengetatan Standar Operasional Prosedur (SOP) menjadi kunci utama. Langkah ini mencakup pemilihan bahan baku yang segar dan berkualitas. SPPG dan kepala SPPG memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan hanya bahan baku terbaik yang digunakan.

Selain kualitas bahan baku, Dadan juga menyoroti pentingnya mempersingkat waktu antara produksi dan pengiriman makanan. Protokol keamanan selama proses pengantaran dari dapur ke sekolah juga harus diperketat. Tujuannya adalah untuk menjaga kualitas makanan tetap optimal hingga sampai ke tangan siswa.

Advertisement

Pengetatan SOP dan Pengawasan Mutu

Dadan menjelaskan bahwa prosedur pengetatan meliputi pembatasan waktu maksimum pengantaran untuk menjaga kualitas makanan. Mekanisme distribusi di sekolah juga diperketat, termasuk penyimpanan dan penyerahan makanan kepada siswa. Batas toleransi waktu antara makanan diterima dan dikonsumsi juga ditetapkan untuk menghindari makanan basi.

"Delivery-nya harus cepat. Kemudian sampai di sekolah tidak boleh terlalu lama juga disimpan. Jadi, harus langsung dimakan," ucap Dadan, menekankan pentingnya kecepatan dan ketepatan waktu dalam proses distribusi.

Uji organoleptik, yang meliputi tampilan, aroma, rasa, dan tekstur makanan, juga menjadi bagian penting dari SOP. Sebelum makanan dibagikan, petugas harus melakukan pengujian untuk memastikan kualitasnya. Jika ditemukan kekurangan, makanan tersebut harus segera ditarik.

Advertisement

"Kita harus melakukan uji organoleptik. Jadi, sebelum dibagikan itu harus dibuka, dicium, dirasakan kalau bagus kita langsung lanjutkan kalau jelek langsung ditarik," jelasnya.

Pelatihan Penjamah Makanan dan Transparansi Dana

Pelatihan rutin bagi penjamah makanan juga menjadi perhatian utama. Dadan mengungkapkan bahwa banyak petugas SPPG yang telah bertugas selama beberapa bulan perlu penyegaran pengetahuan. Pelatihan ini akan dilakukan setiap dua bulan, bekerja sama dengan pemerintah daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan, Ketahanan Pangan, BPOM, dan lain-lain. Pelatihan akan diadakan setiap bulan pada hari Sabtu dan Minggu.

Selain SOP, aspek organisasi juga ditingkatkan, termasuk transparansi dana. Saat ini, SPPG tidak diperkenankan beroperasi sebelum memiliki rekening virtual (virtual account) yang diverifikasi oleh dua pihak. Uang muka yang dibayarkan adalah untuk operasional 10 hari ke depan.

"Jadi, sekarang itu UMKM mudah. Karena untuk modalnya kita beri 10 hari ke depan, kurang lebih Rp450 juta. Dan bisa dipertanggungjawabkan selama 10 hari. Kemudian dia harus mengusulkan proposal terus berkelanjutan. Sehingga tidak ada uang mitra lagi yang digunakan untuk mengolah makanan menjadi program makanan bergizi ini," tutur Dadan.

Dengan adanya rekening virtual, diharapkan pengelolaan dana menjadi lebih transparan dan akuntabel. Hal ini juga memudahkan UMKM dalam mengelola modal dan memastikan keberlanjutan program.

Kasus Keracunan dan Evaluasi Program MBG

Sebelumnya, pada awal Mei 2024, sekitar 400 pelajar di Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu MBG. Data ini diperoleh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya. Siswa yang terdampak berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga SMP.

KPAI mencatat bahwa dalam tiga bulan terakhir sejak Program MBG berjalan, setidaknya 320 siswa diduga keracunan makanan dari paket MBG yang dibagikan di beberapa daerah. Angka ini setara dengan 0,0156 persen dari total 2,05 juta anak penerima manfaat Program MBG per Maret 2024.

Kejadian keracunan ini menjadi perhatian serius dan memicu evaluasi terhadap pelaksanaan Program MBG. Pengetatan SOP dan pengawasan mutu diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Dengan pengetatan SOP, peningkatan pengawasan mutu, dan transparansi dana, diharapkan Program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan lebih efektif dan aman. Kualitas makanan yang terjamin akan memberikan manfaat optimal bagi kesehatan dan gizi anak-anak Indonesia.

Berita Terbaru
  • Kemenkeu Akan Umumkan Pergantian Dirjen Pajak dan Bea Cukai, Siapa Penggantinya?
  • Antisipasi Demo Ojol, Polisi Siaga di Depan Gedung DPR/MPR RI
  • Kemenparekraf Desain Paket Wisata 3B untuk Hubungkan Banyuwangi dengan Bali Utara
  • DPRD Kabupaten Serang Resmi Tetapkan Zakiyah-Najib Sebagai Bupati dan Wabup Terpilih Periode 2025-2030
  • Miris! Menteri Karding Kecam Penampungan PMI Tak Layak: Jangan Perlakukan Mereka Seperti Hewan!
  • bgn
  • gizi anak
  • keamanan pangan
  • keracunan makanan
  • konten ai
  • kualitas makanan
  • #planetantara
  • program makan bergizi gratis
  • sop
  • sppg
  • transparansi dana
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.