Koperasi Desa Merah Putih Sumbar Jadi Pusat Ekonomi Warga, Ada Jejak Bapak Koperasi Bung Hatta!

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memposisikan Koperasi Desa Merah Putih Sumbar sebagai pusat aktivitas ekonomi masyarakat. Bagaimana peran koperasi ini mendorong pertumbuhan daerah?

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) secara aktif memposisikan koperasi desa merah putih sebagai inti aktivitas ekonomi di tengah masyarakat. Langkah strategis ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sosial ekonomi yang signifikan di seluruh wilayah Sumbar.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menegaskan komitmen ini saat peresmian di Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Senin lalu. Beliau menyatakan bahwa kehadiran koperasi ini akan menjadi pusat pergerakan ekonomi yang vital bagi warga.

Hingga saat ini, sebanyak 1.265 koperasi merah putih di Sumbar telah berhasil memperoleh badan hukum, tercatat per tanggal 3 Juli 2025. Pencapaian ini menempatkan Sumbar sebagai daerah tercepat keempat di Indonesia dalam proses penerbitan badan hukum koperasi desa. Koperasi Desa Sungai Duo di Dharmasraya menjadi salah satu percontohan nasional, diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto secara daring.

Visi menjadikan koperasi desa sebagai pusat aktivitas ekonomi masyarakat merupakan langkah fundamental untuk pemerataan kesejahteraan. Dengan 1.265 koperasi yang telah berbadan hukum, Sumbar menunjukkan keseriusan dalam mengimplementasikan model ekonomi kerakyatan ini. Keberadaan koperasi diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian lokal secara mandiri dan berkelanjutan.

Kecepatan Sumbar dalam proses legalisasi koperasi desa menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah terhadap pengembangan sektor ini. Menjadi provinsi tercepat keempat secara nasional adalah prestasi yang patut diapresiasi. Hal ini mencerminkan efisiensi birokrasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif ekonomi berbasis komunitas.

Koperasi Desa Nagari Sungai Duo, Kecamatan Sitiung, Dharmasraya, memegang peranan penting sebagai koperasi percontohan nasional. Koperasi ini telah memiliki lebih kurang 70 anggota dan mengelola 11 unit usaha yang beragam. Keberhasilan Koperasi Desa Sungai Duo menjadi inspirasi bagi koperasi lain di seluruh Indonesia untuk mengembangkan potensi ekonomi mereka.

Gubernur Sumbar juga memberikan apresiasi tinggi kepada perusahaan BUMN yang berperan sebagai mitra pendamping Koperasi Desa Sungai Duo. Mitra-mitra seperti PT Pupuk Indonesia, Perum Bulog, PT Pertamina, PT Pos Indonesia, dan PT Kimia Farma telah memberikan dukungan signifikan. Kemitraan ini membantu koperasi berkembang pesat dan memperluas jangkauan usahanya.

Semangat berkoperasi telah tumbuh subur di Sumatera Barat sejak lama, terutama mengingat Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta, berasal dari Tanah Minang. Gubernur Mahyeldi menekankan pentingnya masyarakat untuk memiliki semangat yang sama dengan Bung Hatta dalam membangun koperasi ke depannya. Warisan nilai-nilai koperasi dari Bung Hatta menjadi fondasi kuat bagi gerakan koperasi di Sumbar.

Dalam peluncuran kelembagaan Koperasi Desa Merah Putih di Sumbar, Gubernur Mahyeldi didampingi Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani, Staf Ahli Menteri Koperasi, dan Tenaga Ahli Menko Pangan. Hadir pula Forkompinda, pimpinan BUMN dan BUMD, serta kepala OPD. Mahyeldi juga meninjau beberapa gerai unit usaha koperasi percontohan Nagari Sungai Duo, termasuk gerai apotek, klinik desa, sembako, dan pengiriman paket.

Peluncuran koperasi ini merupakan bagian dari inisiatif nasional yang lebih besar, di mana Presiden Prabowo meluncurkan kelembagaan sebanyak 80 ribu koperasi desa merah putih. Langkah ini adalah tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang berlaku sejak 27 Maret 2025.

Peluncuran tersebut dilakukan secara serentak di seluruh daerah Indonesia melalui sambungan daring, mencakup 38 provinsi serta 514 kabupaten dan kota. Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah pusat untuk memperkuat ekonomi kerakyatan melalui koperasi di seluruh pelosok negeri.