Lima Delegasi Kalsel Raih Penghargaan Wana Lestari 2025, Bukti Kontribusi Nyata dalam Kehutanan Nasional
Menteri Kehutanan menganugerahkan Penghargaan Wana Lestari 2025 kepada lima delegasi Kalsel, menandai pengakuan atas dedikasi mereka dalam pembangunan kehutanan.
Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, secara resmi menganugerahkan Penghargaan Wana Lestari kepada lima delegasi terpilih dari Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan (Dishut Kalsel). Acara prestisius ini berlangsung dalam rangkaian Temu Karya Teladan Wana Lestari Tingkat Nasional 2025 di Jakarta. Kegiatan penting tersebut diselenggarakan dari tanggal 14 hingga 18 Agustus 2025, dihadiri oleh para insan kehutanan terbaik dari seluruh Indonesia.
Pemberian penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi tertinggi dari Kementerian Kehutanan atas dedikasi dan kontribusi luar biasa para individu serta kelompok. Mereka telah menunjukkan peran aktif dalam upaya pelestarian dan pengembangan sumber daya hutan di Indonesia. Delegasi Kalsel berhasil menorehkan prestasi gemilang, membawa nama baik provinsi di kancah nasional.
Penghargaan Wana Lestari bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengapresiasi teladan-teladan kehutanan yang menjadi motor penggerak pembangunan sektor ini. Mereka diharapkan mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar dan lingkungan. Keberhasilan Kalsel ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk terus berinovasi dalam pengelolaan hutan.
Profil Penerima Penghargaan Wana Lestari dari Kalsel
Dishut Kalsel mengirimkan lima nominasi terbaiknya yang berhasil meraih penghargaan bergengsi ini. Mereka adalah Heru Susanto, yang diakui dalam Kategori Penyuluh Kehutanan PNS, menunjukkan komitmennya dalam edukasi dan pendampingan masyarakat. Keahlian Heru Susanto sangat vital dalam menyebarkan praktik kehutanan berkelanjutan.
Selanjutnya, Hartanto menerima penghargaan untuk Kategori Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat, menggarisbawahi peran penting masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan. Kontribusi Hartanto membuktikan bahwa partisipasi aktif komunitas adalah kunci keberhasilan program kehutanan. Dedikasi ini patut menjadi contoh.
Kategori Kelompok Tani Hutan diwakili oleh KTH Batu Kura, sebuah kelompok yang menunjukkan sinergi dan kekompakan dalam mengelola lahan hutan. Prestasi KTH Batu Kura mencerminkan keberhasilan model pengelolaan hutan berbasis masyarakat. Mereka telah berhasil meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Dua kategori lainnya juga berhasil diraih oleh wakil Kalsel, yaitu Gapoktan Hutan Mutiara Sarang Tiung untuk Kategori Pemegang Persetujuan HKm (Hutan Kemasyarakatan). Terakhir, LPHD Tambak Sari Panji diakui dalam Kategori Pemegang Persetujuan Hutan Desa, menunjukkan keberagaman peran dalam pengelolaan hutan. Semua penerima penghargaan ini adalah teladan nyata.
Peran Strategis Teladan Kehutanan dalam Pembangunan Nasional
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Kemenhut, Indra Eksploitasia, menegaskan pentingnya peran para penerima penghargaan. Beliau menyatakan bahwa para teladan ini merupakan model "Forestry Human Excellence" yang diharapkan terus berkiprah. Mereka harus memberikan pengaruh positif bagi masyarakat sekitar dan lingkungan.
Dalam temu karya tersebut, Kementerian Kehutanan juga menegaskan adanya perubahan paradigma dalam pengembangan SDM kehutanan. Paradigma ini beralih dari sekadar sistem pendukung menjadi sistem inti (core system) dalam pembangunan nasional. Pergeseran ini menunjukkan pengakuan atas krusialnya peran sumber daya manusia dalam menjaga keberlangsungan sektor kehutanan.
Serangkaian kegiatan diikuti oleh para teladan selama Temu Karya Teladan Wana Lestari Tingkat Nasional 2025. Agenda tersebut meliputi sesi motivasi, sidang bersama MPR RI, hingga peringatan detik-detik Proklamasi 17 Agustus di Istana Negara. Puncak acara adalah penyerahan Penghargaan Wana Lestari oleh Menteri Kehutanan, menandai momen penting bagi para penerima.
Harapan dan Kontribusi Berkelanjutan dari Kalimantan Selatan
Kepala Dishut Kalsel, Fathimatuzzahra, menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas partisipasi dan keberhasilan delegasi provinsi dalam ajang nasional ini. Keikutsertaan Kalsel dalam acara bergengsi tersebut merupakan bukti komitmen daerah terhadap pembangunan kehutanan. Ini juga menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki.
Fathimatuzzahra mengungkapkan harapannya agar prestasi ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan di masa mendatang. "Alhamdulillah setiap tahun insan penyuluhan dari Provinsi Kalsel selalu masuk nominasi sebagai yang terbaik di tingkat nasional. Semoga tahun berikutnya prestasi tersebut kembali diraih," ujarnya. Pernyataan ini mencerminkan optimisme dan semangat untuk terus berprestasi.
Keberhasilan lima delegasi Kalsel meraih Penghargaan Wana Lestari 2025 menjadi motivasi bagi seluruh insan kehutanan di provinsi tersebut. Ini mendorong mereka untuk terus berinovasi dan berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian hutan. Kalsel berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.