LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

LPS: Keseimbangan Konsumsi Domestik dan Ekspor Kunci Pertumbuhan Ekonomi Optimal, Kekuatan 80% Ada di Dalam Negeri!

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menekankan pentingnya keseimbangan konsumsi domestik dan ekspor untuk mencapai Pertumbuhan Ekonomi Optimal. Cari tahu mengapa penguatan ekonomi domestik menjadi prioritas utama!

Sabtu, 09 Agu 2025 03:32:00
konten ai
LPS menekankan pentingnya keseimbangan konsumsi domestik dan ekspor sebagai dua mesin ekonomi utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi optimal di Indonesia. (©Planet Merdeka)
Advertisement

Jakarta, 9 Agustus (ANTARA) – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menegaskan bahwa keseimbangan antara konsumsi domestik dan ekspor merupakan fondasi utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang optimal. Kedua mesin penggerak ekonomi ini harus beroperasi secara selaras guna menciptakan stabilitas dan kemajuan yang berkelanjutan bagi perekonomian nasional. Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, di Jakarta pada Jumat lalu.

Purbaya menjelaskan bahwa aktivitas ekonomi domestik memiliki porsi yang jauh lebih besar dalam Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Oleh karena itu, penguatan konsumsi di dalam negeri menjadi sangat krusial, terutama di tengah tantangan eksternal yang masih membayangi perekonomian global. Fokus pada kekuatan internal ini diharapkan dapat menjadi penopang utama di masa-masa ketidakpastian.

Menurutnya, sekitar 80 persen kekuatan ekonomi Indonesia bersumber dari aktivitas domestik, sementara kontribusi ekspor hanya sekitar 20 persen. Kondisi ini menyoroti urgensi untuk mengoptimalkan sepenuhnya mesin ekonomi di dalam negeri. Langkah-langkah strategis perlu diambil untuk memastikan potensi domestik dapat dimanfaatkan secara maksimal demi mencapai Pertumbuhan Ekonomi Optimal.

Advertisement

Optimalisasi Kekuatan Ekonomi Domestik

Purbaya Yudhi Sadewa menekankan bahwa kunci utama untuk menggerakkan perekonomian Indonesia terletak pada optimalisasi kekuatan domestik. Dengan porsi yang dominan dalam PDB, konsumsi dan aktivitas ekonomi di dalam negeri memiliki peran vital sebagai penopang utama pertumbuhan. Hal ini menjadi semakin penting mengingat fluktuasi dan ketidakpastian yang sering terjadi di pasar global.

Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah dengan mendorong perbankan untuk memperluas pembiayaan ke sektor-sektor ekonomi yang digerakkan oleh bisnis. Inisiatif semacam ini akan berkembang pesat dalam lingkungan yang dipenuhi optimisme dan kepercayaan. Dengan akses pembiayaan yang lebih mudah, pelaku usaha dapat mengembangkan bisnisnya dan menciptakan lapangan kerja baru.

Selain itu, Purbaya juga menyoroti berbagai program pemerintah yang saat ini berjalan, seperti inisiatif Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Merah Putih. Program-program ini dinilai sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung daya beli masyarakat. Namun, ia mengingatkan agar peran sektor swasta tidak boleh dikesampingkan dalam upaya kolektif ini.

Advertisement

Dukungan UMKM dan Pemanfaatan Aset Publik

Dalam kesempatan yang sama pada Festival Keuangan LPS, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memaparkan upaya pemerintah kota dalam mengaktifkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Saat ini, terdapat sekitar 2,8 juta UMKM di Surabaya yang secara kolektif menghasilkan omzet sekitar Rp188 miliar. Potensi besar ini terus digali untuk meningkatkan kontribusi UMKM terhadap ekonomi lokal.

Untuk mendukung UMKM, pemerintah kota Surabaya melakukan inovasi dengan mengubah aset publik yang tidak terpakai menjadi ruang komersial. Aset-aset ini, seperti lahan kosong atau bangunan terbengkalai, kini dimanfaatkan untuk kafe, layanan laundry, hingga cuci motor. Langkah ini bertujuan untuk membangun ketahanan ekonomi dari tingkat akar rumput dan memberikan peluang bagi pengusaha kecil.

Eri Cahyadi menjelaskan bahwa aset-aset yang sebelumnya tidak dimanfaatkan kini tidak lagi hanya diperuntukkan bagi bisnis besar. Sebaliknya, aset-aset tersebut kini tersedia dan dapat diakses oleh para pelaku UMKM. Dengan mengoptimalkan aset-aset yang tidak terpakai, pemerintah berharap dapat mendorong lebih banyak masyarakat untuk memulai usaha. Hal ini pada gilirannya akan menstimulasi ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan rumah tangga secara signifikan.

Berita Terbaru
  • Gubernur Jatim Serukan Tak Kibarkan Bendera Selain Merah Putih: Mengapa 'Harga Mati' Penting di Bulan Kemerdekaan?
  • Revisi KUHAP: Pemerintah Pastikan Perlindungan HAM Jadi Prioritas Utama dalam Aturan Hukum Baru
  • Menteri LH Tekankan Pengelolaan Lingkungan sebagai Investasi Jangka Panjang Negara, Bukan Beban
  • Christian Adinata, Satu-satunya Wakil Indonesia yang Raih Gelar Thailand International Series 2025
  • Momen Langka: Ikateknik Undip Dorong Kolaborasi Kampus-Industri untuk Infrastruktur Berkelanjutan
  • ekonomi indonesia
  • ekspor
  • kebijakan ekonomi
  • konsumsi domestik
  • konten ai
  • lps
  • perbankan
  • pertumbuhan ekonomi optimal
  • #planetantara
  • purbaya yudhi sadewa
  • surabaya
  • umkm
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.