Mahasiswa Poltekpar Lombok Gelar Gerakan Wisata Bersih di Pantai Ampenan
Ratusan mahasiswa Poltekpar Lombok berpartisipasi dalam Gerakan Wisata Bersih di Pantai Ampenan, Mataram, NTB, untuk menjaga kebersihan destinasi wisata andalan tersebut.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Ratusan mahasiswa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok menggelar Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Pantai Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Senin, 5 Mei 2024. Kegiatan ini bertujuan menjaga kebersihan destinasi wisata Pantai Ampenan, yang merupakan salah satu destinasi andalan Kota Mataram dan Provinsi NTB. GWB ini merupakan inisiatif Kementerian Pariwisata dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah. Mahasiswa Poltekpar Lombok, dibimbing oleh pihak kampus dan pemerintah, membersihkan pantai dengan harapan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan wisata.
Gerakan ini diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata dan merupakan bagian dari komitmen Poltekpar Lombok untuk mendukung pariwisata berkelanjutan. Direktur Poltekpar Lombok, Ali Muhtasom, menekankan pentingnya peran semua pihak, termasuk masyarakat dan wisatawan, dalam menjaga kebersihan destinasi wisata. Beliau berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin untuk mendorong budaya bersih di lingkungan wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Cahya Samudra, turut mendukung gerakan ini dan mengajak masyarakat, Pokdarwis, dan pedagang di Pantai Ampenan untuk turut serta menjaga kebersihan. Hal ini penting mengingat Pantai Ampenan akan segera dikunjungi oleh 25 duta besar negara asing, sehingga kebersihan menjadi daya tarik utama bagi para tamu.
Gerakan Wisata Bersih: Komitmen Bersama untuk Pariwisata Berkelanjutan
Kegiatan GWB di Pantai Ampenan melibatkan ratusan mahasiswa Poltekpar Lombok yang membersihkan sampah dan menjaga kebersihan area pantai. Partisipasi aktif mahasiswa ini menunjukkan komitmen generasi muda dalam menjaga kelestarian lingkungan wisata. Mereka membersihkan sampah di sepanjang garis pantai, area parkir, dan fasilitas umum lainnya.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk nyata dari pembelajaran di kampus yang tidak hanya berfokus pada teori kepariwisataan, tetapi juga praktik langsung dalam menjaga kelestarian lingkungan. Mahasiswa diajarkan pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan destinasi wisata untuk menarik wisatawan.
Pemerintah daerah Kota Mataram dan Provinsi NTB sangat mendukung kegiatan ini. Hal ini terlihat dari kehadiran Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram dan Kepala Dinas Pariwisata NTB dalam kegiatan tersebut. Dukungan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Pantai Ampenan: Destinasi Sejarah yang Membutuhkan Perhatian
Pantai Ampenan memiliki sejarah yang penting bagi Pulau Lombok, karena pada masa kemerdekaan merupakan pintu masuk utama ke pulau tersebut. Kini, pantai ini menjadi salah satu destinasi wisata andalan Kota Mataram dan Provinsi NTB.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan dan keindahan Pantai Ampenan sangat penting untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Kebersihan pantai juga akan meningkatkan citra pariwisata NTB dan menarik lebih banyak wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Ahmad Nur Aulia, mengapresiasi kegiatan GWB ini karena sejalan dengan program pemerintah provinsi yaitu pariwisata berkualitas dan NTB lestari serta berkelanjutan. Beliau berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan gerakan wisata bersih di Pantai Ampenan dapat terus berlanjut dan menjadi contoh bagi destinasi wisata lainnya di NTB. Kebersihan lingkungan wisata tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh masyarakat.
Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan wisata semakin meningkat. Pariwisata yang bersih dan nyaman akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat setempat. Semua pihak harus bekerja sama untuk mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.