Mantan Pelatih Persija, Carlos Pena, Soroti Kualitas Rumput JIS: 'Tidak Pernah Bagus'
Pelatih Persita, Carlos Pena, kembali menyoroti Kualitas Rumput JIS setelah timnya kalah telak dari Persija. Mengapa kondisi lapangan ini terus menjadi masalah?

Pelatih Persita Tangerang, Carlos Pena, menyampaikan keluhannya terkait kondisi lapangan Jakarta International Stadium (JIS). Keluhan ini muncul setelah timnya menelan kekalahan telak 0-4 dari Persija Jakarta dalam pertandingan Super League pada Minggu. Pena menyoroti kualitas rumput di stadion megah tersebut.
Menurut juru taktik asal Spanyol itu, masalah kualitas rumput di JIS bukanlah hal baru. Ia bahkan menyebut bahwa kondisi lapangan di stadion tersebut tidak pernah berada dalam kondisi optimal. Pernyataan ini disampaikan dalam sesi jumpa pers pasca-pertandingan yang berlangsung di Jakarta.
Meskipun mengakui JIS sebagai stadion yang bagus secara keseluruhan, Pena menyayangkan kurangnya perhatian terhadap kondisi rumput. Ia mengungkapkan bahwa pengalaman buruk serupa juga dialami timnya pada musim lalu. Kondisi ini sedikit banyak memengaruhi performa tim di lapangan.
Sorotan Terhadap Kualitas Lapangan JIS
Carlos Pena secara tegas menyatakan bahwa kualitas rumput di JIS tidak pernah memuaskan. "Tidak ada yang baru di JIS. Rumput di JIS tidak pernah bagus," ujarnya dalam konferensi pers. Pernyataan ini mengindikasikan adanya masalah berkelanjutan yang belum teratasi.
Pelatih yang pernah menukangi Persija musim lalu ini menambahkan bahwa ia sudah mengetahui kondisi rumput tersebut. Pena bahkan sempat menyaksikan pertandingan pra-musim Persija melawan Arema. Kondisi lapangan yang kurang ideal ini sudah terdeteksi jauh sebelum laga resmi.
Meskipun demikian, Pena menegaskan bahwa kualitas rumput yang buruk bukanlah alasan utama kekalahan timnya. Ia tetap mengakui keunggulan lawan dan tidak ingin menjadikan kondisi lapangan sebagai pembenaran. Sikap profesional ini menunjukkan fokusnya pada evaluasi tim.
Reuni Emosional dan Keputusan Taktis
Di balik kekalahan telak tersebut, Carlos Pena juga mengungkapkan perasaannya bisa bertemu kembali dengan rekan-rekan lamanya di Persija Jakarta. Ia sempat menjadi bagian dari tim Macan Kemayoran sebelum dipecat pada akhir musim lalu. Momen ini menjadi ajang reuni bagi pelatih tersebut.
"Tentu saja saya bertemu banyak teman di Persija," tutur Pena dengan nada yang sedikit emosional. Namun, ia menambahkan bahwa hari itu adalah hari yang menyedihkan bagi Persita. Timnya gagal mencetak gol dan harus menelan kekalahan besar di kandang lawan.
Terkait susunan pemain, Pena menjelaskan keputusannya untuk tidak memainkan penyerang timnas Indonesia, Hokky Caraka. Hokky baru bergabung dengan Persita beberapa hari sebelum pertandingan melawan Persija. Pelatih menilai Hokky membutuhkan waktu lebih untuk beradaptasi.
"Oki baru beberapa hari berlatih bersama kami. Ia memerlukan waktu dengan rekan-rekan barunya, dengan tim," tegas Carlos Pena. Oleh karena itu, ia memilih untuk menurunkan pemain lain yang dianggap lebih siap. Keputusan ini diambil demi kepentingan adaptasi pemain.
Dampak Kekalahan dan Laga Selanjutnya
Kekalahan telak 0-4 dari Persija Jakarta ini membawa dampak signifikan bagi posisi Persita di klasemen. Mereka kini terpuruk di dasar klasemen Super League. Hasil buruk ini tentu menjadi evaluasi serius bagi tim pelatih dan manajemen.
Persita harus segera bangkit dari keterpurukan ini. Mereka akan menghadapi tantangan berat lainnya di pertandingan selanjutnya. Tim berjuluk Pendekar Cisadane itu akan menjamu tim besar Persebaya Surabaya.
Laga melawan Persebaya dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (16/8). Pertandingan ini menjadi krusial bagi Persita untuk memperbaiki posisi di klasemen. Dukungan penuh dari suporter akan sangat dibutuhkan untuk meraih hasil positif.