Stadion Patriot Dipertanyakan, Persija Ingin Kembali ke JIS
Pelatih Persija Jakarta mempertanyakan kualitas rumput Stadion Patriot Candrabhaga dan menginginkan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai kandang utama.

Kekalahan Persija Jakarta dari Arema FC dengan skor 1-3 pada Minggu lalu, menyulut pertanyaan serius dari Pelatih Carlos Pena mengenai kelayakan Stadion Patriot Candrabhaga sebagai venue pertandingan Liga 1. Pertanyaan ini muncul setelah pelatih asal Spanyol tersebut menilai kualitas rumput stadion yang terletak di Bekasi tersebut sangat buruk dan tidak layak untuk pertandingan level Liga 1. Persija sendiri telah tiga kali berturut-turut menggunakan Stadion Patriot sebagai kandang, dan hampir keempat kalinya jika laga melawan PSIS Semarang tidak dipindahkan ke Indomilk Arena karena hujan deras di Bekasi.
Pena secara tegas menyatakan, "Jelas rumput stadion ini tidak layak untuk pertandingan Liga 1, tidak layak." Ia juga mengaitkan kualitas rumput yang buruk tersebut dengan kartu merah yang diterima pemain Persija, Maciej Gajos. Menurutnya, kartu merah tersebut terjadi akibat kondisi lapangan yang kurang ideal. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Pena yang membandingkan kualitas rumput Stadion Patriot dengan Indomilk Arena, yang menurutnya jauh lebih baik.
Kekecewaan juga diungkapkan oleh kapten Persija, Rizky Ridho. Ia mempertanyakan hasil renovasi Stadion Patriot yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat awal tahun ini. Ridho menyatakan bahwa tidak ada perubahan signifikan yang terlihat, baik dari kualitas rumput, ruang ganti, hingga fasilitas toilet. "Ketika kita datang (saat melawan PSBS), kita kaget karena rumput juga sama, locker room juga sama, enggak ada yang diganti," ujar Ridho. Ia bahkan mencatat masih ada kerusakan di beberapa fasilitas toilet stadion.
Kualitas Rumput dan Dampaknya pada Permainan
Kondisi rumput Stadion Patriot yang buruk, menurut pelatih dan pemain Persija, turut mempengaruhi strategi dan permainan tim. Lapangan yang tidak merata dan rumput yang jarang di beberapa titik memaksa pelatih untuk mengubah taktik permainan. Hal ini tentu saja berdampak pada performa tim di lapangan. Ketidaknyamanan bermain di lapangan yang kurang terawat juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan.
Renovasi Stadion Patriot yang telah dilakukan, tampaknya belum mampu mengatasi masalah utama yaitu kualitas rumput lapangan. Investasi besar yang telah dikeluarkan untuk renovasi, termasuk peningkatan fasilitas toilet, teknologi VAR, pencahayaan, dan kursi penonton, seakan sia-sia jika masalah dasar seperti kualitas rumput masih diabaikan.
Persija berharap agar pihak pengelola Stadion Patriot dapat segera memperbaiki kualitas rumput lapangan agar sesuai dengan standar Liga 1. Ketidaknyamanan bermain di stadion yang tidak memadai dapat mempengaruhi performa tim dan berdampak pada hasil pertandingan.
JIS sebagai Pilihan Utama Persija
Sebagai alternatif, Persija Jakarta menyatakan keinginannya untuk kembali menggunakan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai kandang utama. Pada 20 Februari lalu, Persija telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang secara resmi menjadikan JIS sebagai 'Home of Persija'.
Pena mengungkapkan rasa nyamannya bermain di JIS. "Kami merasa sangat nyaman di sana, itu stadion yang luar biasa, dengan penggemar, lingkungannya luar biasa," kata Pena. Pernyataan ini menunjukkan prioritas Persija untuk bermain di stadion yang memiliki fasilitas memadai dan mampu mendukung performa optimal tim.
Keinginan Persija untuk kembali ke JIS bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga tentang kualitas fasilitas yang mendukung performa tim dan memberikan pengalaman terbaik bagi para pemain dan suporter. Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi Persija dalam menentukan kandang utama mereka di Liga 1.
Permasalahan rumput Stadion Patriot menjadi sorotan tajam dan mempertanyakan efektifitas renovasi yang telah dilakukan. Persija berharap agar masalah ini segera teratasi, atau alternatif lain yaitu penggunaan JIS secara konsisten menjadi solusi terbaik.