Lapangan Buruk Pengaruhi Permainan Dewa United di Kandang Barito Putera
Dewa United bermain imbang 1-1 melawan Barito Putera, Pelatih Dewa United Jan Olde Riekerink menyoroti kualitas lapangan yang buruk di Stadion Demang Lehman, Martapura.

Martapura, Kalimantan Selatan, 2 Mei 2024 - Pertandingan Liga 1 Indonesia antara Dewa United dan Barito Putera di Stadion Demang Lehman, Martapura, Kalimantan Selatan, Jumat (2/5) lalu, berakhir imbang 1-1. Namun, hasil imbang tersebut tidak menutupi permasalahan yang disoroti oleh Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, yakni kualitas lapangan yang dinilai buruk.
Riekerink mengungkapkan bahwa kondisi lapangan yang kurang ideal tersebut sangat mempengaruhi performa timnya. Ia menjelaskan bahwa kesulitan yang dialami timnya bukan hanya karena permainan Barito Putera, tetapi juga karena kondisi lapangan yang jauh dari standar. Pernyataan ini disampaikannya dalam konferensi pers usai pertandingan.
Riekerink menilai kualitas lapangan hanya sekitar 45 persen dari standar ideal. Kondisi lapangan yang buruk mengakibatkan permainan menjadi tidak dinamis dan bola melambat, sehingga mempersulit Dewa United untuk mengembangkan permainan terbaiknya. Ia menambahkan bahwa dominasi penguasaan bola yang diharapkan pun menjadi sulit tercapai.
Kualitas Lapangan dan Dampaknya pada Permainan
Menurut Riekerink, kondisi lapangan yang buruk membuat tempo permainan Dewa United menjadi sangat rendah. Ini merupakan babak pertama terburuk yang dialami timnya. Ia menekankan pentingnya infrastruktur sepak bola yang memadai di Indonesia, tidak hanya mengandalkan bakat pemain semata. “Di Indonesia, kita tidak bisa hanya mengandalkan bakat pemain, tetapi juga harus didukung sarana dan prasarana yang sesuai standar, terutama kualitas lapangan,” tegasnya.
Meskipun hasil imbang 1-1 tidak mengubah posisi Dewa United di klasemen (tetap di posisi kedua dengan 54 poin), dan Barito Putera (tetap di posisi ke-15 dengan 30 poin), Riekerink tetap menyayangkan performa timnya di babak pertama. Ia mengakui bahwa Barito Putera memberikan perlawanan yang cukup baik, dan mampu memperlambat tempo permainan, sehingga Dewa United kesulitan menciptakan peluang.
Riekerink juga sedikit menyesali keputusan tidak menurunkan salah satu pemain andalannya, yang menurutnya berpotensi menjadi man of the match jika diturunkan. Ia mengakui kegagalan timnya untuk meraih tiga poin dalam pertandingan tersebut.
Pernyataan Pemain Dewa United
Senada dengan pelatihnya, pemain Dewa United, Ady Setiawan, juga mengakui bahwa kondisi lapangan sangat mempengaruhi jalannya pertandingan. “Kalau lapangan kurang bagus, aliran bola jadi lambat. Memang lapangan kurang rata,” ujar Ady. Meskipun demikian, ia tetap mengapresiasi jalannya pertandingan yang menurutnya sangat seru.
Secara keseluruhan, pertandingan Dewa United melawan Barito Putera menyoroti pentingnya infrastruktur sepak bola yang memadai di Indonesia. Kualitas lapangan yang buruk bukan hanya mempengaruhi performa tim, tetapi juga kualitas permainan secara keseluruhan. Hal ini menjadi catatan penting bagi penyelenggara Liga 1 Indonesia untuk meningkatkan standar kualitas lapangan di seluruh stadion.
Meskipun menghadapi tantangan, Dewa United tetap menunjukkan semangat juang dan profesionalisme. Mereka tetap berusaha beradaptasi dengan kondisi lapangan yang kurang ideal dan memberikan penampilan terbaik. Hasil imbang ini menjadi pelajaran berharga bagi tim untuk terus berjuang dan meningkatkan kualitas permainan di masa mendatang.