Frustasi Pena: Persija Ditahan Imbang Persebaya, Gagal Raih Kemenangan Beruntun
Pelatih Persija, Carlos Pena, frustrasi karena timnya gagal menang untuk ketiga kalinya secara beruntun setelah ditahan imbang Persebaya 1-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Jakarta, 13 April 2024 - Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena, mengungkapkan rasa frustasinya setelah timnya hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Persebaya Surabaya pada pekan ke-28 Liga 1 Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (13/4). Kegagalan ini menandai kegagalan Persija meraih kemenangan untuk ketiga kalinya secara beruntun. Pertandingan tersebut menyajikan drama, gol cepat, dan upaya maksimal dari kedua tim, namun berakhir dengan skor imbang yang mengecewakan bagi pendukung Persija.
Persija unggul lebih dulu melalui gol Rayhan Hannan pada menit ke-61. Namun, keunggulan tersebut tak bertahan lama. Tiga menit berselang, Persebaya berhasil menyamakan kedudukan lewat sundulan Flavio Silva. Pertandingan yang menegangkan ini akhirnya harus berakhir dengan skor imbang, meninggalkan rasa ketidakpuasan bagi pelatih dan pendukung Persija.
"Hasilnya sungguh membuat frustrasi," ujar Pena dalam jumpa pers pasca pertandingan. "Saya pikir kami mengerahkan semua yang kami miliki, kami mencoba, kami menciptakan cukup banyak peluang untuk memenangkan pertandingan, tetapi hasilnya tidak sesuai harapan." Kegagalan ini menambah catatan buruk Persija dalam beberapa pertandingan terakhir, setelah sebelumnya kalah 1-3 dari Arema FC dan 0-1 dari Madura United.
Strategi Pena dan Analisis Pertandingan
Kekalahan sebelumnya dan hasil imbang melawan Persebaya membuat pelatih asal Spanyol ini menjelaskan strategi yang diterapkannya. Pena memilih untuk tidak menurunkan striker murni, meskipun memiliki Marco Simic dan Yandi Sofyan di bangku cadangan. Keputusan ini didasari pertimbangan untuk memainkan sepak bola dengan mobilitas tinggi di lini depan, mengandalkan Witan Sulaeman, Dony Tri Pamungkas, dan Ryo Matsumura.
Pena menilai akan sulit bermain dengan striker murni karena Persebaya memiliki dua bek tengah yang tangguh, Dime Dimov dan Slavko Damjanovic. "Inilah mengapa saya berencana untuk bermain dengan para pemain ini, dengan formasi ini. Di babak pertama kami bermain bagus, tetapi kami tidak memiliki terlalu banyak akurasi. Kami terkadang kehilangan umpan mudah," jelasnya. Meskipun demikian, strategi ini belum mampu memberikan hasil maksimal.
Yandi Sofyan, satu-satunya striker 'nomor 9' yang diturunkan, baru masuk pada menit ke-80 menggantikan Dony Tri Pamungkas. Namun, kesempatan yang didapatkan Yandi juga belum membuahkan hasil. "Dan pada akhirnya saya bertaruh untuk Yandi. Karena masih ada beberapa ruang di belakang dan menurutku Yandi bisa punya peluang. Tetapi dia tidak punya peluang," tambah Pena.
Tren Negatif Persija dan Laga Mendatang
Hasil imbang ini membuat Persija berada di posisi kelima klasemen sementara Liga 1 dengan 44 poin dari 28 pertandingan. Tren negatif Persija dalam 10 pertandingan terakhir cukup memprihatinkan, dengan hanya meraih dua kemenangan, yaitu melawan Persita Tangerang dan PSIS Semarang. Pelatih Pena dan timnya tentu berharap dapat segera bangkit dari keterpurukan ini.
Persija akan menghadapi laga selanjutnya melawan Persik Kediri di Stadion Soepriadi, Blitar, pada Sabtu (19/4) pukul 19.00 WIB. Pertandingan ini menjadi kesempatan bagi Persija untuk memperbaiki performa dan meraih kemenangan guna memperbaiki posisi di klasemen. Tantangan besar menanti Persija untuk keluar dari tren negatif dan kembali ke jalur kemenangan.
Pena dan tim pelatih tentu akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk menghadapi laga berikutnya. Mereka perlu menemukan solusi untuk meningkatkan akurasi passing, memaksimalkan peluang, dan memperbaiki pertahanan agar dapat meraih hasil yang lebih baik di pertandingan mendatang. Dukungan penuh dari pendukung Persija sangat dibutuhkan untuk memberikan semangat dan motivasi bagi tim kesayangan mereka.
Persebaya, di sisi lain, berhasil memanfaatkan peluang yang ada dan menunjukkan pertahanan yang solid. Gol balasan mereka menunjukkan kualitas dan daya juang tim tersebut. Pertandingan ini menjadi bukti bahwa persaingan di Liga 1 Indonesia sangat ketat dan setiap pertandingan penuh dengan tantangan.