Kecewa Berat! Persija Takluk dari PSM, Pelatih Carlos Pena Soroti Permainan Serangan
Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena, menyatakan kekecewaannya atas kekalahan 0-1 timnya dari PSM Makassar, menyoroti lemahnya permainan menyerang Macan Kemayoran.

Kekalahan Persija Jakarta dari PSM Makassar dengan skor 0-1 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (23/2), menyisakan kekecewaan mendalam bagi pelatih Carlos Pena. Pertandingan tersebut menandai kegagalan Persija untuk mengakhiri tren negatif lima pertandingan tanpa kemenangan. Gol tunggal Nermin Haljeta di menit ke-60 memastikan kemenangan Juku Eja.
Kekecewaan Carlos Pena bukan tanpa alasan. Ia mengakui bahwa beberapa pemain penting absen, seperti Rizky Ridho dan Maciej Gajos yang terkena akumulasi kartu kuning, serta Gustavo Almeida yang mengalami sakit sebelum pertandingan. Namun, ia menekankan bahwa para pemain pengganti yang diturunkan gagal menunjukkan performa optimal.
âSaya kecewa dengan pertandingan yang kami mainkan tadi. Memang benar bahwa kami datang ke sini dengan kondisi beberapa pemain penting tidak dapat bermain, seperti (Rizky) Ridho, Maciej (Gajos), Gustavo (Almeida) juga kondisinya buruk sebelum pertandingan. Namun hari ini ada kesempatan bagi para pemain yang jarang bermain untuk memperlihatkan bahwa mereka ingin bermain,â ungkap Carlos Pena dalam jumpa pers seusai pertandingan.
Permainan Serangan Persija Dianggap Lemah
Carlos Pena secara khusus menyoroti kelemahan Persija dalam hal serangan. Ia mengakui bahwa timnya gagal menciptakan peluang-peluang emas seperti biasanya. âKami menyadari bahwa kami tidak tampil bagus hari ini. Kami datang ke sini dengan ekspektasi untuk mendapatkan tiga poin, untuk kembali menang setelah beberapa pertandingan gagal menang, tapi kami tidak begitu bagus, khususnya saat menyerang, kami tidak bisa menciptakan peluang sebagaimana yang biasanya kami ciptakan,â tambahnya.
Absennya Rizky Ridho dan Maciej Gajos jelas berpengaruh besar pada lini pertahanan dan serangan Persija. Kondisi Gustavo Almeida yang kurang fit juga membuat pelatih asal Spanyol itu terpaksa memasukkannya sebagai pemain pengganti di menit-menit akhir setelah PSM mencetak gol. âGustavo sedang sakit dalam dua hari terakhir. Jika Gustavo tidak main sejak awal, saya memilih untuk menyimpannya untuk 25 menit terakhir karena ia sakit perut, dan ya tentu saja setelah mereka (PSM) mencetak gol, saya memainkannya,â jelas Carlos Pena.
Kekalahan ini semakin memperpanjang catatan buruk Persija. Sejak kemenangan terakhir atas Persita Tangerang pada 19 Januari lalu, Macan Kemayoran telah menelan lima kekalahan beruntun. Hasil ini membuat Persija tertahan di posisi keempat klasemen sementara Liga 1 dengan 40 poin, tertinggal 11 poin dari pemuncak klasemen, Persib Bandung.
Analisis Kekalahan dan Tantangan ke Depan
Kekalahan Persija dari PSM menjadi sorotan tajam bagi para pendukung dan pengamat sepak bola Indonesia. Analisis mendalam diperlukan untuk mengidentifikasi akar permasalahan yang menyebabkan rentetan hasil buruk tersebut. Faktor absennya pemain kunci, kondisi fisik pemain, dan strategi permainan menjadi beberapa poin penting yang perlu dievaluasi oleh tim pelatih.
Ke depan, Persija dihadapkan pada tantangan besar untuk memperbaiki performa dan mengejar ketertinggalan poin dari tim-tim di atasnya. Perbaikan strategi, peningkatan kondisi fisik pemain, dan soliditas tim menjadi kunci keberhasilan Persija dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya. Dukungan penuh dari suporter dan manajemen juga sangat dibutuhkan untuk membantu Macan Kemayoran bangkit dari keterpurukan.
Persija harus segera melakukan evaluasi menyeluruh dan mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Tanpa perubahan signifikan, sulit bagi Persija untuk bersaing di papan atas klasemen Liga 1.
Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Persija untuk meningkatkan kualitas permainan dan mentalitas tim. Mereka harus belajar dari kesalahan dan memperbaiki kekurangan untuk menghadapi pertandingan-pertandingan mendatang dengan lebih baik.
Dengan sisa pertandingan yang masih cukup banyak, Persija masih memiliki peluang untuk memperbaiki posisi di klasemen. Namun, dibutuhkan kerja keras dan konsistensi untuk mencapai target yang diinginkan.
Persija harus fokus pada setiap pertandingan dan berusaha meraih kemenangan demi kemenangan untuk mengejar ketertinggalan poin dari tim-tim di atasnya. Dengan dukungan penuh dari semua pihak, Persija diharapkan dapat bangkit dan kembali menunjukkan performa terbaiknya.