LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Mengapa Kolaborasi Penting? Pemerintah dan Organisasi Bersatu Atasi Darurat Perlindungan Perempuan dan Anak

Kementerian PPPA dan Wanita Syarikat Islam bersinergi hadapi darurat kekerasan seksual serta isu krusial lainnya demi penguatan perlindungan perempuan dan anak di Indonesia.

Minggu, 10 Agu 2025 08:48:00
konten ai
Menteri PPPA dan WSI sepakat pentingnya Kolaborasi Atasi Isu Perempuan dan Anak, terutama kekerasan seksual yang kini darurat. Apa saja langkah konkretnya? (©Planet Merdeka)
Advertisement

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengatasi berbagai isu krusial terkait perempuan dan anak di Indonesia. Menteri PPPA, Arifah Fauzi, menyerukan seluruh pihak untuk bersinergi demi menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung. Pernyataan ini disampaikan dalam upaya memperkuat respons terhadap tantangan sosial yang semakin kompleks.

Seruan kolaborasi tersebut disampaikan Menteri Arifah Fauzi saat menyambut kunjungan Ketua Umum Pimpinan Pusat Wanita Syarikat Islam (WSI), Valina Singka Subekti, di Jakarta pada Jumat (10/8). Pertemuan strategis ini bertujuan membangun kerja sama konkret antara pemerintah dan organisasi masyarakat. Sinergi ini diharapkan dapat mempercepat terwujudnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang komprehensif di seluruh wilayah Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Arifah Fauzi menyoroti tren mengkhawatirkan terkait kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak yang telah mencapai tahap darurat. Situasi ini memerlukan tindakan perlindungan yang lebih kuat dan terkoordinasi dari berbagai elemen masyarakat. Penanganan isu ini menjadi prioritas utama demi menyelamatkan generasi penerus bangsa dari ancaman kekerasan.

Advertisement

Darurat Kekerasan Seksual dan Akar Permasalahannya

Menteri Arifah Fauzi mengungkapkan bahwa situasi kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak telah mencapai titik darurat yang mendesak. Kondisi ini menuntut respons cepat dan terpadu dari semua pihak terkait. Perlindungan yang lebih kuat menjadi imperatif untuk membendung laju kasus-kasus kekerasan yang terus meningkat.

Menurutnya, ada beberapa faktor utama yang menjadi pemicu maraknya kasus kekerasan ini. Faktor ekonomi seringkali menjadi salah satu penyebab utama, di mana tekanan finansial dapat memicu perilaku agresif. Selain itu, pola asuh yang kurang tepat di lingkungan keluarga juga turut berkontribusi pada kerentanan anak dan perempuan.

Penggunaan gawai yang berlebihan atau "gadget abuse" juga disoroti sebagai penyebab lain yang mengikis kedekatan emosional dalam keluarga. Hal ini berpotensi membuka celah bagi paparan konten negatif dan predator. Lebih lanjut, nilai-nilai agama yang mulai terlupakan turut menjadi faktor kemerosotan moral di masyarakat, memperparah situasi darurat ini.

Advertisement

Peran Strategis Wanita Syarikat Islam dalam Perlindungan Perempuan dan Anak

Menyambut seruan kolaborasi, Ketua Umum Pimpinan Pusat WSI, Valina Singka Subekti, menegaskan komitmen organisasinya dalam memperkuat ketahanan keluarga. WSI berupaya mewujudkan hal tersebut melalui program-program seperti kursus pranikah dan lembaga konseling keluarga Samawa. Inisiatif ini diharapkan dapat membekali calon pasangan dan keluarga dengan pengetahuan yang memadai.

WSI memprioritaskan program sosial, dakwah, dan pendidikan yang bertujuan memperkuat pemahaman agama Islam. Penguatan nilai-nilai religius ini diyakini menjadi fondasi utama dalam membangun keluarga yang tangguh dan harmonis. Selain itu, WSI juga aktif mengadvokasi isu kesetaraan gender dan keadilan, serta perlindungan perempuan dan anak secara luas.

Organisasi ini juga secara aktif mendorong pemenuhan kuota 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen. Upaya ini merupakan bagian dari visi WSI untuk mewujudkan kehidupan politik yang beradab dan manusiawi di Indonesia. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, demi tercapainya demokrasi yang inklusif.

Dalam kesempatan yang sama, WSI turut menyoroti fenomena maraknya judi online dan pinjaman online ilegal yang meresahkan masyarakat. Subekti mendesak pemerintah untuk memberikan perhatian serius dan sistematis dalam menanggulangi keberadaan praktik-praktik tersebut. WSI juga mengimbau masyarakat agar waspada dan menghindari dampak negatif dari pinjaman online yang berpotensi menjerat.

Berita Terbaru
  • Dari Busa Pintu Air Wier 3 hingga Veteran Keliling Transjakarta: Berita Terkini DKI Jakarta
  • Usai Kalah di Community Shield, Arne Slot Soroti Rapuhnya Pertahanan Liverpool: Butuh Penyesuaian Cepat!
  • Mantan Pelatih Persija, Carlos Pena, Soroti Kualitas Rumput JIS: 'Tidak Pernah Bagus'
  • BMKG Prediksi Sejumlah Wilayah DKI Jakarta Berpotensi Hujan Ringan Senin Ini, Waspada Perubahan Cuaca!
  • Tahukah Anda Solusi Sengketa Ambalat? Pakar UGM Sebut Pengelolaan Bersama Kunci Penyelesaian Batas Laut Indonesia-Malaysia
  • isu sosial
  • judi online
  • kekerasan seksual
  • kementerian pppa
  • ketahanan keluarga
  • kolaborasi pemerintah
  • konten ai
  • pemberdayaan perempuan
  • perlindungan perempuan anak
  • pinjaman online
  • #planetantara
  • wanita syarikat islam
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.