Menhut: Generasi Muda Harus Asah Kemampuan, Jauhi Perundungan!
Menteri Kehutanan mengajak generasi muda Indonesia untuk mengasah kemampuan dan menghindari perundungan demi masa depan bangsa yang lebih baik.
Jakarta, 25 April 2024 - Menteri Kehutanan (Menhut) RI, Raja Juli Antoni, menekankan pentingnya pengembangan kemampuan akademis dan sosial bagi generasi muda Indonesia. Dalam kunjungannya ke SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru, Riau, Jumat lalu, beliau juga menyampaikan seruan tegas untuk memberantas perundungan di lingkungan sekolah.
Kunjungan tersebut dilakukan bersama Inspektur Jenderal Kemenhut Djoko Poerwanto, Direktur Jenderal Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM) Kemenhut Indra Exploitasia, dan jajarannya. Menhut Antoni menyampaikan pesan pentingnya memanfaatkan waktu untuk belajar dan mengasah kemampuan, baik akademik maupun sosial, demi membangun kehidupan bernegara yang lebih baik. Hal ini disampaikan sebagai bentuk tanggung jawab dan amanah dari negara kepada generasi muda.
Sikap tegas Menhut Antoni terhadap perundungan menjadi sorotan utama. Beliau menyatakan zero tolerance terhadap segala bentuk bullying dan tidak segan-segan memberikan sanksi tegas, termasuk pemecatan bagi pelaku dan bahkan penutupan sekolah jika tindakan perundungan tersebut terjadi.
Menhut Tekankan Pentingnya Pengembangan Kemampuan Generasi Muda
Menhut Raja Juli Antoni dalam kunjungannya menekankan pentingnya pengembangan kemampuan generasi muda, baik akademik maupun sosial. Beliau mendorong para siswa untuk giat belajar dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mengasah kemampuan mereka. Hal ini dinilai penting untuk mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi bagi bangsa.
Lebih lanjut, Menhut Antoni juga menekankan pentingnya peran pendidikan dalam membentuk karakter generasi muda yang baik. Pendidikan tidak hanya sekedar transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter dan moral yang kuat. Dengan kemampuan akademik dan sosial yang mumpuni, diharapkan generasi muda dapat menjadi aset bangsa yang berharga.
Dalam kesempatan tersebut, Menhut juga menyampaikan pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Beliau mencontohkan nilai-nilai kerja keras, dedikasi, dan komitmen untuk berbuat baik yang diajarkan oleh orang tua sebagai kunci kesuksesan.
Sanksi Tegas Terhadap Perundungan di Sekolah Kehutanan
Menhut Antoni menegaskan komitmennya untuk memberantas perundungan di lingkungan sekolah kehutanan. Beliau menyatakan tidak akan mentolerir adanya tindakan perundungan dalam bentuk apapun. “Saya zero tolerance terhadap aksi bullying dalam bentuk apapun, saya tidak segan-segan memerintahkan untuk memecat orang yang mem-bully tersebut,” ujarnya.
Bahkan, Menhut Antoni mengancam akan menutup sekolah yang terbukti terdapat aksi perundungan di dalamnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga lingkungan sekolah agar tetap kondusif dan mendukung proses belajar mengajar yang efektif. Beliau berharap langkah tegas ini dapat memberikan efek jera dan mencegah terjadinya perundungan di masa mendatang.
Menhut Antoni juga menekankan kembali pesan tersebut agar tidak ada lagi praktik perundungan di sekolah kehutanan. Komitmen ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan generasi muda.
Sambutan Adat dan Pesan Moral
Dalam kunjungannya ke Pekanbaru, Menhut Raja Juli Antoni disambut dengan upacara adat Tepuk Tepung Tawar. Tradisi ini menjadi bagian dari kearifan lokal yang perlu dilestarikan. Selain itu, Menhut juga menyampaikan pesan moral tentang pentingnya kerja keras, dedikasi, dan komitmen untuk berbuat baik sebagai kunci keberhasilan dalam hidup.
Pesan ini selaras dengan semangat untuk membangun generasi muda yang memiliki karakter kuat dan berintegritas. Dengan menggabungkan nilai-nilai tradisional dan modern, diharapkan generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang sukses dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.
Secara keseluruhan, kunjungan Menhut ke SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru memberikan pesan yang sangat penting bagi generasi muda Indonesia. Pengembangan kemampuan diri dan penolakan terhadap perundungan menjadi kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik.