Pelindo Jayapura Terapkan Identifikasi Truk Tunggal, Percepat Bongkar Muat hingga 12 Jam!
Pelindo Regional 4 Jayapura berinovasi dengan menerapkan sistem identifikasi truk tunggal (STID) untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan bongkar muat di Pelabuhan Jayapura, dengan waktu yang kini dipangkas hingga 12 jam.
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 4 Jayapura kini menerapkan sistem identifikasi truk tunggal atau single truck identification data (STID) untuk meningkatkan pelayanan dan efisiensi operasional pelabuhan. Inovasi ini diklaim mampu memangkas waktu bongkar muat barang dari sebelumnya 28-30 jam menjadi hanya 12 jam. Penerapan STID di Pelabuhan Jayapura ini merupakan langkah strategis Pelindo dalam mengoptimalkan pengelolaan data truk dan meningkatkan kinerja pelabuhan di Papua.
Terminal Head Peti Kemas Jayapura, Agus Setiawan Nazar, menjelaskan bahwa sistem STID memungkinkan Pelindo untuk memantau dan melacak truk yang beroperasi di pelabuhan dengan lebih akurat. Integrasi sistem STID dengan barcode yang telah ada sebelumnya memberikan visibilitas penuh atas setiap aktivitas truk, mulai dari kedatangan hingga keberangkatan. Hal ini memberikan transparansi dan akuntabilitas yang lebih tinggi dalam proses bongkar muat.
Langkah ini diambil sebagai respon terhadap pertumbuhan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Jayapura yang sedikit melambat. Dengan adanya inovasi teknologi seperti STID, Pelindo berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing Pelabuhan Jayapura, meskipun belum ada proyek pembangunan besar-besaran di pelabuhan tersebut. Perbaikan layanan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan aktivitas ekonomi di Papua.
Peningkatan Efisiensi dan Transparansi di Pelabuhan Jayapura
Agus Setiawan Nazar menambahkan bahwa penerapan STID merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Pelindo Jayapura untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Dengan sistem ini, Pelindo dapat dengan mudah mengidentifikasi dan melacak setiap truk yang masuk dan keluar pelabuhan. Informasi yang akurat dan real-time ini memungkinkan Pelindo untuk melakukan pengelolaan yang lebih efektif dan efisien.
Sistem STID juga memberikan transparansi yang lebih baik bagi para pengguna jasa pelabuhan. Para pengguna jasa dapat memantau pergerakan truk mereka dengan lebih mudah, sehingga dapat memperkirakan waktu kedatangan dan keberangkatan barang dengan lebih akurat. Hal ini tentunya akan meningkatkan kepuasan pengguna jasa dan memperlancar arus logistik di Papua.
Keberhasilan penerapan STID di Pelabuhan Jayapura diharapkan dapat menjadi contoh bagi pelabuhan lain di Indonesia. Sistem ini terbukti mampu meningkatkan efisiensi dan transparansi operasional pelabuhan, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
Data Bongkar Muat Triwulan Pertama 2025
Agus juga memaparkan data aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Jayapura pada triwulan pertama tahun 2025. Tercatat sebanyak 19.568 TEUs (Twenty-foot Equivalent Unit) telah ditangani oleh Pelabuhan Jayapura. Angka ini menunjukkan adanya aktivitas ekonomi yang cukup signifikan di wilayah tersebut.
Dengan adanya peningkatan efisiensi berkat penerapan STID, Pelindo Jayapura optimis dapat meningkatkan volume bongkar muat di masa mendatang. Hal ini akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Papua dan memperkuat konektivitas wilayah tersebut dengan daerah lain di Indonesia.
Pelindo Jayapura berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanannya. Penerapan STID merupakan bukti nyata dari komitmen tersebut. Ke depan, Pelindo Jayapura akan terus berupaya untuk memberikan layanan terbaik bagi para pengguna jasa pelabuhan.
Dengan waktu bongkar muat yang kini dipangkas menjadi 12 jam, Pelabuhan Jayapura semakin siap mendukung pertumbuhan ekonomi di Papua dan meningkatkan konektivitas perdagangan regional. Inovasi teknologi seperti STID menjadi kunci dalam mewujudkan hal tersebut.