Peninggian Turap Kali Ciliwung di Jaksel Target Rampung Mei 2025
Sudin SDA Jakarta Selatan targetkan rampungnya peninggian turap Kali Ciliwung di Rawajati, Pancoran pada Mei 2025 untuk mencegah genangan saat musim hujan.
Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Selatan tengah berupaya mencegah genangan di wilayah Rawajati, Pancoran dengan meninggikan turap Kali Ciliwung. Proyek yang dimulai sejak Februari 2024 ini ditargetkan rampung pada Mei 2025. Peninggian turap sepanjang 100 meter dan setinggi 1,5 meter ini diharapkan mampu menahan luapan air dari Kali Ciliwung, khususnya di RW 07, Kelurahan Rawajati.
Menurut Koordinator Lapangan Sudin SDA Jakarta Selatan, Esai, peninggian turap dilakukan dengan memasang bronjong, yaitu keranjang kawat yang diisi bebatuan. Langkah ini merupakan antisipasi agar lingkungan dan permukiman warga tidak tergenang saat debit air Kali Ciliwung meningkat. Delapan personel Pasukan Biru dikerahkan untuk mengerjakan proyek ini. Saat ini, progres pekerjaan telah mencapai 50 persen, dengan tahap pengecoran bronjong sebagai tahap akhir.
Warga setempat, Ferdian (39), mengapresiasi upaya Sudin SDA Jakarta Selatan. Ia berharap, setelah proyek selesai, genangan di RW 07, Kelurahan Rawajati dapat teratasi dengan baik. Peninggian turap ini merupakan bagian dari program normalisasi sungai dan pemeliharaan infrastruktur pengendalian banjir yang dianggarkan sebesar Rp3,9 triliun oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta.
Upaya Antisipasi Banjir di Rawajati
Pemasangan bronjong sebagai bagian dari peninggian turap Kali Ciliwung di Rawajati merupakan langkah strategis untuk mencegah limpasan air saat debit sungai meningkat. Metode ini dipilih karena efektif dan relatif cepat dalam pengerjaannya. Dengan ketinggian tambahan 1,5 meter, diharapkan turap mampu menahan volume air yang lebih besar dibandingkan sebelumnya.
Proses pengecoran bronjong merupakan tahap akhir dari proyek ini. Tahap ini sangat penting untuk memastikan air tidak rembes dan turap berfungsi secara optimal. Setelah pengecoran selesai, diharapkan turap dapat memberikan perlindungan yang lebih handal bagi warga sekitar dari ancaman genangan dan banjir.
Proyek ini juga menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menangani permasalahan banjir di Jakarta. Dengan mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk program normalisasi sungai dan pemeliharaan infrastruktur pengendalian banjir, diharapkan Jakarta dapat lebih siap menghadapi musim hujan.
Dukungan Warga dan Anggaran Pemerintah
Dukungan warga terhadap proyek peninggian turap ini menjadi bukti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana. Partisipasi aktif warga dalam mengawasi dan memberikan masukan sangat diperlukan untuk keberhasilan proyek ini.
Anggaran sebesar Rp3,9 triliun yang dialokasikan oleh Dinas SDA DKI Jakarta menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengatasi masalah banjir. Anggaran tersebut tidak hanya digunakan untuk proyek peninggian turap, tetapi juga untuk berbagai program normalisasi sungai dan pemeliharaan infrastruktur pengendalian banjir lainnya di seluruh Jakarta.
Dengan adanya dukungan dari warga dan alokasi anggaran yang memadai, diharapkan proyek peninggian turap Kali Ciliwung di Rawajati dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat sekitar.
Proyek ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi proyek-proyek serupa di wilayah lain yang rawan banjir. Dengan pendekatan yang terpadu dan kolaboratif, diharapkan Jakarta dapat terbebas dari ancaman banjir di masa mendatang.
- Lokasi: Jalan Bina Warga, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan
- Panjang Turap: 100 meter
- Ketinggian Peninggian: 1,5 meter
- Metode: Pemasangan bronjong (keranjang kawat diisi bebatuan)
- Target Penyelesaian: Mei 2025
- Anggaran Dinas SDA DKI Jakarta: Rp3,9 triliun
Semoga dengan selesainya proyek ini, warga RW 07 Kelurahan Rawajati dapat beraktivitas dengan lebih tenang dan terhindar dari ancaman genangan saat musim hujan tiba. Proyek ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam melindungi warganya dari bencana banjir.