Presiden Prabowo Berduka, Kirim Penghormatan Terakhir untuk Bapak Pencak Silat Eddie Nalapraya
Presiden Prabowo Subianto memberikan penghormatan terakhir kepada Eddie Marzuki Nalapraya, tokoh kunci Pencak Silat Indonesia yang telah berpulang pada usia 93 tahun.
Presiden Prabowo Subianto telah memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Eddie Marzuki Nalapraya, tokoh penting Pencak Silat Indonesia, pada Selasa sore di Pusat Pelatihan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Kepergian tokoh yang dikenal sebagai "Bapak Pencak Silat" ini meninggalkan duka mendalam bagi dunia Pencak Silat dan Indonesia. Upacara pemakaman dihadiri oleh Presiden Prabowo, sejumlah pejabat pemerintahan, keluarga, dan para pelayat yang mengagumi jasa-jasa almarhum.
Presiden Prabowo tiba di TMII sekitar pukul 15.45 WIB dengan menggunakan kendaraan Maung Garuda RI-1. Ia mengenakan pakaian safari berwarna cokelat muda dan peci hitam, menunjukkan rasa hormatnya kepada almarhum. Kedatangan Presiden disambut oleh keluarga dan beberapa pejabat kabinet, termasuk Menteri Luar Negeri dan Menteri Pemuda dan Olahraga. Suasana duka cita begitu terasa di lokasi pemakaman.
Eddie Marzuki Nalapraya, yang wafat pada usia 93 tahun, merupakan sosok yang sangat berpengaruh dalam perkembangan Pencak Silat, baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain kiprahnya di dunia Pencak Silat, beliau juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jakarta pada periode 1982-1987. Pengabdian dan dedikasinya terhadap bangsa dan negara patut menjadi teladan bagi generasi penerus.
Perjalanan Panjang Eddie Nalapraya di Dunia Pencak Silat
Almarhum Eddie Marzuki Nalapraya memiliki peran penting dalam mengangkat Pencak Silat ke kancah internasional. Salah satu kontribusinya yang signifikan adalah penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Pencak Silat pada tahun 1987. Kejuaraan ini merupakan pengembangan dari undangan internasional pertama untuk Pencak Silat yang diselenggarakan sebelumnya. Hal ini menunjukkan komitmen beliau dalam mempromosikan warisan budaya Indonesia ke dunia.
Sebelum menjadi "Bapak Pencak Silat", beliau juga pernah memimpin Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Jabatan ini kemudian diemban oleh Presiden Prabowo Subianto. Hal ini menunjukkan adanya kesinambungan kepemimpinan dan komitmen yang kuat dalam memajukan Pencak Silat di Indonesia.
Lahir di Tanjung Priok, Jakarta, pada 6 Juni 1931, Nalapraya turut serta dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia selama Agresi Militer Belanda tahun 1947. Pengalaman tersebut semakin mengasah kecintaannya pada Pencak Silat setelah menyaksikan langsung kehebatan para pejuang dalam menguasai seni bela diri ini. Semangat juang dan nasionalismenya yang tinggi menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Penghormatan Terakhir dari Presiden Prabowo
Kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam upacara pemakaman menunjukkan penghormatan yang tinggi terhadap jasa-jasa almarhum Eddie Marzuki Nalapraya. Sebagai tokoh yang juga pernah memimpin IPSI, Presiden Prabowo turut merasakan kehilangan yang mendalam atas kepergian Bapak Pencak Silat tersebut. Kehadiran Presiden juga menjadi simbol penghargaan negara atas kontribusi besar almarhum bagi perkembangan Pencak Silat dan Indonesia.
Setelah upacara pemakaman di Pusat Pelatihan Pencak Silat TMII, jenazah almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Hal ini menunjukkan pengakuan negara atas jasa-jasanya yang luar biasa bagi bangsa dan negara. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Kepergian Eddie Marzuki Nalapraya merupakan kehilangan besar bagi dunia Pencak Silat dan Indonesia. Namun, warisan dan semangat juangnya akan selalu dikenang dan menginspirasi generasi penerus untuk terus melestarikan dan memajukan Pencak Silat sebagai warisan budaya bangsa.
Jejak Eddie Marzuki Nalapraya:
• Wakil Gubernur Jakarta (1982-1987)
• Ketua IPSI
• "Bapak Pencak Silat"
• Pelopor Kejuaraan Dunia Pencak Silat 1987
• Pejuang Kemerdekaan Indonesia