LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Rayakan Ultah ke-7, Bawaslu Kulon Progo Gelar Lomba Puisi Demokrasi untuk Tumbuhkan Kecintaan pada Pemilu

Bawaslu Kulon Progo menggelar lomba puisi bertema pemilu dan demokrasi dalam rangka HUT ke-7, mengajak masyarakat menyuarakan kejujuran untuk perbaiki praktik berdemokrasi.

Minggu, 03 Agu 2025 14:46:00
konten ai
Bawaslu Kulon Progo menggelar lomba puisi bertema pemilu dan demokrasi dalam rangka HUT ke-7, mengajak masyarakat menyuarakan kejujuran untuk perbaiki praktik berdemokrasi. (©Planet Merdeka)
Advertisement

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bekerja sama dengan Komunitas Sastra-Ku, menyelenggarakan lomba cipta puisi. Lomba ini mengangkat tema pemilu dan demokrasi, bertujuan meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap proses demokrasi.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari rangkaian perayaan hari ulang tahun ke-7 Bawaslu, yang jatuh pada tanggal 15 Agustus. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyuarakan pandangan jujur mereka.

Melalui medium puisi, Bawaslu ingin mendapatkan masukan konstruktif guna memperbaiki praktik berdemokrasi di Indonesia. Lomba ini terbuka untuk umum, tidak terbatas pada warga Kulon Progo saja.

Advertisement

Menumbuhkan Kecintaan Demokrasi di Tengah Stigma Negatif

Ketua Bawaslu Kulon Progo, Marwanto, mengungkapkan bahwa lomba puisi ini merupakan upaya proaktif. Hal ini dilakukan untuk mengatasi stigma negatif yang kerap melekat pada kehidupan berdemokrasi dan penyelenggaraan pemilu di Indonesia. Meskipun ada pandangan miring, Marwanto meyakini bahwa masyarakat masih menginginkan pemilu dan pilkada sebagai pilar penting.

Stigma tersebut, menurut Marwanto, mungkin muncul akibat praktik kecurangan dan pelanggaran yang masih terjadi dalam proses demokrasi. Oleh karena itu, Bawaslu berharap puisi dapat menjadi sarana ekspresi. Puisi diharapkan mampu menyuarakan kejujuran dan menjadi cerminan aspirasi rakyat untuk perbaikan.

Inisiatif lomba puisi demokrasi ini menunjukkan komitmen Bawaslu. Mereka berupaya tidak hanya mengawasi, tetapi juga aktif mengedukasi dan mengajak partisipasi publik. Tujuannya adalah untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya demokrasi yang bersih dan berintegritas.

Advertisement

Partisipasi Luas dari Berbagai Kalangan dan Daerah

Lomba cipta puisi yang digagas Bawaslu Kulon Progo ini bersifat terbuka untuk umum. Hal ini memungkinkan partisipasi dari berbagai lapisan masyarakat, tidak hanya terbatas pada penduduk lokal Kulon Progo. Batas waktu pengiriman naskah puisi ditetapkan hingga Senin, 4 Agustus 2025, pukul 23.59 WIB, melalui email bawaslukp@gmail.com.

Panitia telah menerima banyak kiriman puisi dari beragam latar belakang. Para peserta meliputi penyair, pegiat literasi, akademisi atau pendidik, bahkan penyelenggara pemilu itu sendiri. Ini menunjukkan minat yang tinggi dan spektrum partisipasi yang luas dari masyarakat.

Selain itu, kiriman puisi datang dari berbagai daerah di Indonesia. Tercatat ada pengirim dari Bekasi, Indramayu, Madura, Bantul, Sleman, Malaka (NTT), dan Lampung. Fenomena ini menegaskan bahwa isu demokrasi dan pemilu relevan bagi banyak orang di seluruh penjuru negeri.

Peran Bawaslu dan Pentingnya Suara Jujur

Marwanto menjelaskan bahwa lembaga Bawaslu di tingkat kabupaten/kota telah resmi berdiri secara permanen sejak 15 Agustus 2018. Sebelumnya, pengawas di tingkat ini hanya bersifat adhoc atau sementara. Perubahan status ini memperkuat peran Bawaslu dalam mengawal integritas pemilu.

Melalui lomba puisi ini, Bawaslu ingin menangkap "suara jujur" dari masyarakat. Suara-suara ini diharapkan dapat menjadi masukan berharga. Masukan tersebut dapat digunakan untuk mengevaluasi dan memperbaiki berbagai aspek dalam praktik berdemokrasi.

Keberadaan lomba puisi demokrasi ini menjadi bukti bahwa Bawaslu tidak hanya berfokus pada penegakan aturan. Mereka juga berupaya membangun kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat. Tujuannya adalah untuk menciptakan iklim demokrasi yang lebih sehat dan transparan.

Berita Terbaru
  • Disdikbud Kaltim Dorong SMA Capai UKS Paripurna: Ternyata Ada 4 Tingkatan!
  • Tragedi KM 188 Tol Cipali: Tiga Meninggal Dunia, Pengelola Gerak Cepat Tangani Kecelakaan Maut
  • Tahukah Anda? Tiga Narapidana Narkotika di Kepri Dapat Amnesti Presiden Prabowo, Langsung Bebas!
  • Mengenal Rajekampong: Aplikasi Pengaduan Digital Inovatif dari DPRD Belitung Timur untuk Aspirasi Warga
  • Tahukah Anda? Perayaan HUT RI Bangka Selatan ke-80 Semakin Meriah Berkat Kolaborasi Dunia Usaha
  • antara news
  • bawaslu kulon progo
  • demokrasi indonesia
  • hut bawaslu
  • konten ai
  • kulon progo
  • literasi
  • lomba puisi
  • pemilu
  • pemilu damai
  • #planetantara
  • sastra
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.