Tahukah Anda? Balai Diklat Papua Perkuat Moderasi Beragama ASN Jayapura Demi Harmoni Bangsa
Balai Diklat Keagamaan Papua menginisiasi pelatihan penguatan Moderasi Beragama bagi ASN di Kota Jayapura, bertujuan memantapkan persaudaraan dan kerukunan umat.
Balai Diklat Keagamaan (BDK) Provinsi Papua baru-baru ini menginisiasi sebuah program penting di Jayapura. Program ini berupa pelatihan penggerak penguatan moderasi beragama yang ditujukan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Jayapura. Inisiatif strategis ini dilaksanakan pada awal Agustus, sebagai upaya konkret dalam memantapkan nilai-nilai kebersamaan.
Pelatihan ini secara khusus dirancang untuk memperkuat cara pandang, sikap, dan praktik beragama yang moderat di kalangan birokrat. Kepala BDK Papua, Mochtar Tuhuteru, menjelaskan bahwa tujuan utamanya adalah memantapkan persaudaraan dan kebersamaan di antara umat beragama. Ini merupakan langkah fundamental untuk menjaga kerukunan.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk menguatkan harmoni dan kerukunan antarumat beragama di tengah masyarakat yang heterogen. Penyelarasan relasi antara cara beragama dan berbudaya menjadi fokus penting. Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik berbasis nilai-nilai agama yang toleran dan inklusif.
Fondasi Moderasi Beragama untuk ASN
Mochtar Tuhuteru, Kepala Balai Diklat Keagamaan Papua, menjelaskan secara rinci mengenai tujuan pelatihan ini. Menurutnya, penguatan moderasi beragama bagi ASN adalah fondasi penting. Ini tidak hanya untuk memantapkan persaudaraan, tetapi juga untuk membangun kebersamaan di kalangan umat beragama di Papua.
Lebih lanjut, Tuhuteru menekankan pentingnya penguatan harmoni dan kerukunan umat beragama. Pelatihan ini juga berupaya menyelaraskan relasi antara cara beragama dan berbudaya. Ini bertujuan menciptakan lingkungan yang saling menghargai dan memahami perbedaan.
Tuhuteru menambahkan, program ini juga memiliki dampak luas terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik. Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama menjadi salah satu target utama. Selain itu, pengembangan ekonomi umat dan sumber daya keagamaan turut menjadi perhatian serius.
Aspek lain yang ditekankan adalah penguatan komitmen kebangsaan dan toleransi antikekerasan. Dengan demikian, ASN diharapkan dapat menjadi teladan. Mereka diharapkan mampu mempromosikan nilai-nilai perdamaian dalam setiap aspek kehidupan.
Menjaga Harmoni di Tengah Keberagaman Jayapura
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif pelatihan ini. Ia meyakini bahwa kegiatan ini akan memberikan dampak positif yang signifikan dan berkelanjutan. Manfaatnya akan dirasakan langsung oleh ASN dan seluruh lapisan masyarakat Kota Jayapura.
Saru menegaskan, melalui pelatihan ini, para ASN diharapkan dapat memiliki komitmen kebangsaan yang kokoh. Jiwa nasionalisme yang tinggi juga diharapkan dapat tertanam kuat dalam diri mereka. Ini adalah prasyarat penting untuk menjaga keutuhan dan persatuan bangsa.
Kota Jayapura dikenal sebagai wilayah yang sangat heterogen. Penduduknya terdiri dari berbagai macam suku, budaya, dan agama yang hidup berdampingan. Oleh karena itu, setiap individu, termasuk ASN, harus memahami konsep moderasi beragama secara mendalam. Pemahaman ini krusial untuk menjaga stabilitas sosial.
Saru menekankan bahwa pemahaman moderasi beragama harus terus-menerus ditanamkan dalam setiap warga. Dengan demikian, harmonisasi, keteladanan, dan perdamaian dapat terus terjaga. Nilai-nilai ini harus secara konsisten ditunjukkan melalui pribadi, keluarga, dan masyarakat luas, menciptakan lingkungan yang kondusif.