Tahukah Anda? Demi 1.260 Warga, DPRD Gorontalo Utara Dukung Pembangunan Tanggul Pemecah Ombak di Kepulauan Ponelo
DPRD Gorontalo Utara mendukung penuh pembangunan Tanggul Pemecah Ombak Gorontalo Utara di Kepulauan Ponelo untuk melindungi ribuan warga dari ancaman abrasi dan ombak besar.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara menyatakan dukungan penuh terhadap pembangunan tanggul pemecah ombak di Kepulauan Ponelo. Langkah ini dinilai strategis untuk menjaga keselamatan ribuan warga dari ancaman abrasi pantai. Pembangunan ini juga diharapkan mampu meminimalisir dampak gelombang besar saat musim tertentu.
Dukungan ini disampaikan oleh Andi Matawang, anggota DPRD Gorontalo Utara, pada Jumat (02/8) di Gorontalo. Ia menegaskan bahwa DPRD akan terus menyuarakan aspirasi masyarakat terkait kebutuhan mendesak ini. Tujuannya adalah untuk memastikan wilayah tersebut terlindungi secara optimal.
Kepala Desa Ponelo, Tommy Buheli, menambahkan bahwa pembangunan tanggul telah menjadi prioritas puluhan tahun. Warga telah berjuang keras agar proyek vital ini dapat segera terealisasi. Tanggul ini krusial bagi keberadaan pulau dan keberlangsungan hidup masyarakat setempat.
Pentingnya Tanggul Pemecah Ombak bagi Warga Ponelo
Ancaman abrasi pantai dan gelombang tinggi menjadi masalah serius bagi masyarakat Kepulauan Ponelo. Setiap musim ombak datang, terutama pada bulan November hingga Maret, warga terpaksa mengungsi. Kondisi ini mengganggu aktivitas sehari-hari dan mengancam keberlangsungan hidup mereka.
Terjangan ombak yang kuat seringkali mencapai permukiman penduduk di sepanjang bibir pantai. Hal ini tidak hanya merusak rumah, tetapi juga membahayakan perahu nelayan yang menjadi tulang punggung ekonomi. Keberadaan tanggul pemecah ombak menjadi solusi vital untuk melindungi aset dan nyawa.
Dari total 1.260 jiwa penduduk Desa Ponelo, mayoritas bermukim di Dusun Ponelo Satu dan Dua. Kedua dusun ini berada persis di tepi pantai, menjadikannya sangat rentan terhadap dampak bencana. Sementara itu, Dusun Bihe berada di perbukitan dan relatif lebih aman dari terjangan ombak.
Oleh karena itu, pembangunan Tanggul Pemecah Ombak Gorontalo Utara bukan sekadar proyek infrastruktur. Ini adalah kebutuhan mendesak yang akan menjamin keamanan dan stabilitas kehidupan masyarakat. Aspirasi ini telah disuarakan secara konsisten selama bertahun-tahun.
Upaya dan Harapan Pemerintah Desa serta Dukungan DPRD
Pemerintah Desa Ponelo tidak tinggal diam menghadapi ancaman ini. Kepala Desa Tommy Buheli menjelaskan bahwa mereka telah mengalokasikan dana desa secara bertahap untuk pembangunan tanggul. Sekitar Rp600 juta lebih dari dana desa dimanfaatkan untuk kegiatan tanggap darurat bencana ini.
Pengerjaan tanggul dilakukan melalui sistem padat karya, memberdayakan masyarakat lokal secara langsung. Pendekatan ini tidak hanya mempercepat pembangunan tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi warga. Ini sejalan dengan anjuran pemerintah untuk melibatkan komunitas dalam proyek pembangunan.
Meskipun upaya mandiri telah dilakukan, skala ancaman memerlukan dukungan lebih besar. Tommy Buheli berharap adanya bantuan anggaran dari pemerintah daerah maupun pusat. Dana tambahan ini akan sangat membantu mempercepat realisasi pembangunan tanggul pemecah ombak secara menyeluruh.
Anggota DPRD Gorontalo Utara, Andi Matawang, menegaskan komitmen lembaganya untuk terus mendukung aspirasi ini. DPRD akan berupaya maksimal menyuarakan kebutuhan pembangunan Tanggul Pemecah Ombak Gorontalo Utara kepada pihak terkait. Kolaborasi antara pemerintah desa, daerah, dan pusat diharapkan dapat segera terwujud demi kesejahteraan warga.