Tahukah Anda? Inggris Tawarkan Beasiswa S2 ASN, Perkuat Kerja Sama Jawa Tengah Inggris di Sektor Sampah dan Digitalisasi UMKM
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjajaki peluang Kerja Sama Jawa Tengah Inggris dalam berbagai bidang, termasuk pengolahan sampah, keamanan digital UMKM, dan beasiswa pendidikan, usai CJIBF 2025.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) secara aktif menjajaki peluang kerja sama strategis dengan Pemerintah Inggris. Inisiatif ini mencakup berbagai sektor krusial, mulai dari pengelolaan sampah menjadi energi baru terbarukan (EBT) hingga penguatan keamanan digital bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Penjajakan kerja sama ini terungkap dalam pertemuan penting antara Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermey. Pertemuan tersebut berlangsung di Jakarta pada hari Selasa, segera setelah gelaran Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025.
Langkah ini menunjukkan komitmen kedua belah pihak untuk mempererat hubungan bilateral serta membuka potensi-potensi baru bagi pembangunan berkelanjutan di Jawa Tengah. Fokus utama pembahasan mencakup solusi inovatif untuk tantangan lingkungan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Peluang Kerja Sama Beragam: Dari Lingkungan hingga SDM
Duta Besar Dominic Jermey secara langsung menyampaikan ketertarikannya terhadap komposisi sampah di Jawa Tengah dan model bisnis yang dapat diterapkan untuk pengolahannya. Pemerintah Inggris melihat potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan dari limbah, yang sejalan dengan agenda keberlanjutan global.
Selain sektor lingkungan, Inggris juga menawarkan kerja sama dalam hal keamanan digital bagi UMKM. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan perlindungan digital dan daya saing UMKM di pasar global, melalui penyediaan modul serta asistensi pembelajaran daring (e-learning) terkait keamanan siber.
Tawaran menarik lainnya meliputi program beasiswa dan pendidikan S2 bagi aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Jateng di berbagai universitas terkemuka di Inggris. Kedutaan Inggris juga bersedia mempromosikan investasi di Jawa Tengah melalui forum-forum di Inggris dan mengundang Pemprov Jateng untuk berpartisipasi dalam kegiatan bisnis yang mereka selenggarakan.
Potensi kerja sama juga meluas ke sektor agroindustri, industri makanan, hingga pengembangan wisata berkelanjutan. Berbagai bidang ini menunjukkan komitmen Inggris untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan ramah lingkungan di Jawa Tengah.
Respons Positif dari Jawa Tengah dan Tantangan Sampah
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyambut baik tawaran kerja sama dari Pemerintah Inggris. Beliau menekankan pentingnya pembahasan awal yang komprehensif agar saat pertemuan lanjutan, sudah ada titik temu yang jelas mengenai bidang-bidang yang akan dikerjasamakan secara konkret.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Luthfi juga menjelaskan persoalan sampah di Jawa Tengah. Beliau memaparkan bahwa volume sampah bervariasi, dengan rata-rata sekitar 100 ton per hari di tingkat kabupaten, sementara di kota-kota besar seperti Semarang dan Solo, angkanya bisa mencapai 1.000 ton per hari.
Gubernur Luthfi menambahkan bahwa pengelolaan sampah 100-200 ton per hari dapat menggunakan sistem Refuse Derived Fuel (RDF). Namun, sistem serupa tidak dapat diterapkan secara langsung untuk volume sampah yang mencapai 1.000 ton per hari, memerlukan pendekatan yang berbeda dan lebih kompleks.
Untuk menindaklanjuti peluang kerja sama ini, Duta Besar Dominic Jermey bersama tim dari Kedutaan Inggris dijadwalkan akan bertemu dengan jajaran pimpinan Pemprov Jateng di Kota Semarang pada bulan Oktober 2025. Pertemuan ini diharapkan dapat merumuskan langkah-langkah konkret untuk implementasi kerja sama di masa mendatang.