Tahukah Anda? Wamen PKP Ajak Mahasiswa Berperan Aktif Atasi Kompleksitas Permasalahan Perumahan di Indonesia
Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah mendorong mahasiswa mengambil peran strategis dalam mengatasi permasalahan perumahan dan kemiskinan di Indonesia. Apa saja tantangan dan solusinya?
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) Fahri Hamzah baru-baru ini menyerukan kepada seluruh mahasiswa di Indonesia. Ia mengajak mereka untuk mengambil peran aktif dan strategis dalam upaya penuntasan isu kemiskinan serta permasalahan perumahan yang masih menjadi tantangan besar. Seruan ini disampaikan di Jakarta pada Minggu (18/8).
Fahri Hamzah menekankan bahwa kepedulian sosial dan semangat kebangsaan harus senantiasa dijaga oleh generasi muda. Mahasiswa, khususnya yang berjaket kuning, diharapkan tidak bersikap egois dan selalu mengutamakan kepentingan bangsa. Peran aktif mereka sangat krusial demi keberlanjutan dan kekuatan Republik Indonesia di masa mendatang.
Menurut Wamen PKP, kolaborasi antara belajar, bekerja, dan berdoa adalah kunci untuk mencapai masa depan yang lebih baik bagi bangsa. Mahasiswa vokasi secara khusus didorong untuk menghadirkan solusi inovatif. Ini termasuk melalui kewirausahaan di berbagai bidang, termasuk sektor perumahan.
Tantangan Kemiskinan dan Krisis Hunian di Indonesia
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan World Bank, Indonesia masih menghadapi tantangan besar di sektor kesejahteraan dan hunian. Isu kemiskinan dan ketersediaan perumahan layak menjadi pekerjaan rumah yang serius bagi pemerintah dan seluruh elemen masyarakat.
Tercatat sekitar 1 juta keluarga di Indonesia hidup dalam kondisi kemiskinan ekstrem. Selain itu, sekitar 10 juta keluarga lainnya tergolong miskin. Jutaan keluarga lainnya juga berada di kategori rawan miskin, menunjukkan skala masalah yang harus segera diatasi secara komprehensif.
Jumlah kebutuhan perumahan di Indonesia juga sangat besar dan mendesak. Sekitar 20 juta keluarga ingin melakukan renovasi rumah untuk meningkatkan kualitas hunian mereka. Permasalahan perumahan ini memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.
Selain itu, sekitar 10 juta keluarga di Indonesia belum memiliki rumah sendiri. Ditambah lagi, ada 6 juta keluarga yang tidak memiliki rumah dan terpaksa tinggal di hunian yang tidak layak. Data ini menggarisbawahi urgensi penanganan krisis hunian di Tanah Air.
Peran Strategis Mahasiswa dan Solusi Pemerintah
Fahri Hamzah mengingatkan bahwa perkembangan teknologi dan kehadiran artificial intelligence (AI) akan mengubah banyak jenis pekerjaan di masa depan. Namun, nilai kemanusiaan tetap menjadi kunci keberhasilan pembangunan bangsa. Mahasiswa diharapkan dapat beradaptasi sambil tetap memegang teguh nilai-nilai tersebut.
Pemerintah, melalui Kementerian PKP, telah menargetkan pembangunan dan renovasi tiga juta rumah per tahun. Target ambisius ini diharapkan dapat menampung sekitar 9–10 juta jiwa. Ini menunjukkan komitmen serius pemerintah dalam mengatasi permasalahan perumahan.
Untuk menjawab kebutuhan perumahan yang masif tersebut, pemerintah menyiapkan tiga langkah strategis utama. Langkah pertama adalah renovasi dua juta rumah yang sudah ada untuk meningkatkan kelayakan hunian.
Langkah kedua adalah revitalisasi kawasan pesisir dan tepian sungai, yang seringkali dihuni oleh masyarakat dengan kondisi perumahan kurang layak. Terakhir, pemerintah akan fokus pada pembangunan perumahan di lokasi-lokasi yang berdekatan dengan tempat kerja, guna memudahkan aksesibilitas bagi para pekerja.