Target Tiga Hari, KAI Berupaya Normalisasi Jalur KA Argo Bromo Anjlok di Subang
PT KAI menargetkan perbaikan jalur KA Argo Bromo Anjlok di Stasiun Pegadenbaru Subang rampung dalam tiga hari, meski evakuasi telah selesai. Simak dampaknya!
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menargetkan perbaikan jalur kereta api pasca-insiden anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Stasiun Pegadenbaru, Subang, Jawa Barat, dapat diselesaikan dalam kurun waktu tiga hari ke depan. Insiden ini terjadi pada 1 Agustus, memicu gangguan signifikan pada jadwal perjalanan kereta api.
Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, menyatakan bahwa meskipun evakuasi rangkaian kereta telah rampung pada Sabtu, 2 Agustus pukul 07.00 WIB, perbaikan jalur masih terus diupayakan. Fokus utama adalah mengembalikan kondisi jalur agar dapat beroperasi secara normal dan aman.
Jalur tersebut kembali dapat digunakan sejak Minggu, 3 Agustus pukul 10.57 WIB, diawali dengan melintasnya KA Argo Lawu dengan kecepatan terbatas. KAI memprioritaskan keselamatan penumpang dan kelancaran operasional pasca-kejadian.
Upaya Normalisasi dan Prioritas Keselamatan Jalur KA Argo Bromo Anjlok
Pasca-insiden anjloknya KA Argo Bromo Anggrek, PT KAI segera melakukan langkah-langkah perbaikan dan normalisasi jalur di Stasiun Pegadenbaru, Subang. Meskipun kecepatan normal kereta api mencapai 120 kilometer per jam, jalur yang baru diperbaiki hanya dapat dilewati dengan kecepatan 60 kilometer per jam.
Didiek Hartantyo menegaskan komitmen KAI untuk terus mengupayakan normalisasi penuh agar lintas tersebut kembali ke kecepatan normal. Namun, aspek keselamatan tetap menjadi prioritas utama dalam setiap tahapan perbaikan dan pengujian jalur.
Seluruh jajaran Direksi KAI bahkan turun langsung ke lokasi sejak hari pertama kejadian. Kehadiran mereka bertujuan untuk memastikan penanganan berjalan cepat dan tepat, meminimalkan dampak gangguan pada layanan kereta api.
Dampak dan Penanganan Pelanggan Terdampak Insiden KA Argo Bromo Anjlok
Insiden anjloknya KA Argo Bromo Anggrek berdampak pada pembatalan 80 perjalanan kereta api. Sebanyak 54 perjalanan dibatalkan pada 1 Agustus, 24 perjalanan pada 2 Agustus, dan dua perjalanan pada 3 Agustus. Selain itu, 42 perjalanan lainnya dialihkan melalui jalur memutar via Purwokerto-Kroya-Bandung.
Per 3 Agustus, sebagian besar perjalanan kereta api telah kembali normal. Dari 72 perjalanan KA dari arah timur menuju Jakarta, 65 KA tiba tepat waktu, sementara 7 KA mengalami keterlambatan. Hal ini menunjukkan upaya keras KAI dalam memulihkan layanan.
Untuk pelanggan yang terdampak, KAI telah memproses pembatalan 22.664 tiket untuk periode 1 hingga 3 Agustus. KAI memberikan pengembalian dana penuh (100 persen) bagi pelanggan yang membatalkan tiket akibat gangguan ini, serta menyediakan kompensasi berupa service recovery bagi keterlambatan signifikan. Pengajuan refund dapat dilakukan melalui loket stasiun atau aplikasi Access by KAI hingga 7x24 jam setelah jadwal keberangkatan.
Investigasi dan Komitmen KAI terhadap Keselamatan
Penyebab pasti insiden anjloknya KA Argo Bromo Anggrek masih dalam proses investigasi mendalam. Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bekerja sama untuk mengetahui akar masalah kejadian ini.
KAI berkomitmen penuh untuk kooperatif dalam proses investigasi, menyediakan data dan informasi yang diperlukan. Hasil investigasi diharapkan dapat menjadi dasar perbaikan sistem dan prosedur operasional untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya standar keselamatan tinggi dalam operasional perkeretaapian. KAI terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan menjamin keamanan perjalanan bagi seluruh penumpang.