Terungkap! Ini Alasan 143 Guru Sekolah Rakyat Mundur, Mensos Pastikan Pengganti Telah Siap

Menteri Sosial Saifullah Yusuf memastikan ketersediaan guru pengganti untuk 143 guru Sekolah Rakyat yang mundur, menjamin kegiatan belajar mengajar tetap berjalan lancar.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengonfirmasi kesiapan guru pengganti bagi Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif pendidikan penting. Sebanyak 143 guru sebelumnya mengundurkan diri dari program pendidikan yang vital ini, memicu kebutuhan akan solusi cepat. Kepastian ini disampaikan saat Mensos meninjau langsung Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan pada Sabtu, menunjukkan perhatian pemerintah.

Pengunduran diri para pengajar tersebut disebabkan oleh beragam alasan yang teridentifikasi secara jelas. Beberapa di antaranya terkendala jarak domisili yang dinilai terlalu jauh dari lokasi penempatan Sekolah Rakyat, membuat mobilitas menjadi tantangan. Ada pula guru yang telah berhasil mendapatkan penempatan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), sehingga memilih untuk mundur dari program ini.

Meskipun menghadapi tantangan ini, Menteri Sosial menegaskan bahwa kegiatan belajar mengajar di seluruh titik Sekolah Rakyat tetap berjalan dengan baik dan lancar tanpa hambatan berarti. Pengganti bagi para guru yang mundur telah disiapkan secara matang dan melalui proses seleksi ketat. Mereka diharapkan dapat segera dilantik pada tahap kedua program ini, memastikan keberlanjutan dan kualitas pendidikan bagi para siswa.

Mensos Saifullah Yusuf menekankan bahwa proses seleksi dan penyiapan guru pengganti telah rampung sepenuhnya, menunjukkan respons cepat pemerintah. Pihaknya menjamin bahwa tidak ada kekosongan posisi pengajar yang signifikan yang dapat mengganggu jalannya pendidikan di Sekolah Rakyat. Kegiatan belajar mengajar di Sekolah Rakyat tetap berjalan optimal dan efektif setiap harinya, sesuai jadwal yang telah ditetapkan demi kemajuan siswa.

Sebanyak 143 guru Sekolah Rakyat yang mundur telah dikonfirmasi tidak memenuhi panggilan penempatan setelah lolos seleksi awal yang ketat. Meskipun undangan resmi telah disampaikan kepada mereka, para guru tersebut tidak hadir untuk memulai tugas mengajar. Situasi ini mendorong pemerintah untuk bergerak cepat dalam mencari dan menyiapkan solusi pengganti yang kompeten dan berdedikasi.

Menteri Sosial menambahkan, jika terdapat kekurangan guru di beberapa titik lokasi Sekolah Rakyat, kepala sekolah atau guru lain akan mengambil alih tugas mengajar sementara. Langkah proaktif ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk menjaga kualitas pendidikan dan memastikan setiap siswa mendapatkan haknya. Pemerintah berupaya keras agar tidak ada gangguan berarti dalam proses belajar mengajar, demi masa depan generasi muda.

Selain persiapan sumber daya manusia, pemerintah juga fokus pada penyediaan sarana pendukung yang memadai untuk menunjang pembelajaran modern. Lebih dari 15 ribu unit laptop disiapkan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di Sekolah Rakyat secara digital, mendukung literasi teknologi siswa. Tahap pertama distribusi akan mencakup 9.700 unit laptop yang akan segera disalurkan kepada para siswa di berbagai daerah.

Data dari Kementerian Sosial (Kemensos) menunjukkan bahwa pada bulan Agustus, sebanyak 100 titik Sekolah Rakyat telah berhasil beroperasi di seluruh Indonesia. Titik-titik ini secara keseluruhan menampung lebih dari 9.700 siswa, memberikan akses pendidikan yang lebih luas. Keberadaan program ini menunjukkan jangkauan yang luas dan komitmen pemerintah terhadap pemerataan akses pendidikan berkualitas.

Rencana ekspansi program Sekolah Rakyat juga telah disusun dengan matang untuk menjangkau lebih banyak siswa yang membutuhkan. Pada bulan September mendatang, akan ada penambahan 59 titik Sekolah Rakyat baru di berbagai daerah, memperluas cakupan program. Penambahan ini diharapkan dapat menampung lebih dari 15 ribu siswa lainnya, asalkan sarana dan prasarana pendukung telah siap sepenuhnya untuk operasional.