Terungkap! Ini Kali Kedua Sulbar Fasilitasi Kemitraan UMKM dengan Usaha Besar
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat kembali memfasilitasi **Kemitraan UMKM Sulbar** dengan pelaku usaha besar, dorong pertumbuhan ekonomi inklusif. Bagaimana dampaknya bagi UMKM lokal?
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui pendekatan kemitraan inklusif. Melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Pemprov Sulbar kembali memfasilitasi pertemuan antara pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal dengan entitas usaha besar.
Forum fasilitasi ini diselenggarakan di Mamuju pada Kamis, 31 Juli, sebagai upaya nyata mewujudkan sinergi ekonomi. Acara ini bertujuan untuk menciptakan jembatan yang kuat antara UMKM dengan pelaku usaha besar, sehingga dapat memperkuat rantai pasok lokal dan meningkatkan daya saing produk daerah.
Dalam kesempatan tersebut, tiga UMKM lokal, yaitu UMKM Kayyis, Lhia Donuts, dan Dapoer Ummi N3, secara resmi menandatangani kesepakatan kemitraan dengan Yayasan Al Kahfi. Yayasan ini dikenal sebagai entitas usaha besar yang berfokus pada bidang pendidikan serta pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat, menandai langkah konkret dalam kolaborasi ini.
Mendorong Ekonomi Inklusif Melalui Kolaborasi
Kepala DPMPTSP Sulbar, Habibi Azis, menegaskan bahwa forum ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah provinsi. Inisiatif ini sejalan dengan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar untuk memajukan UMKM lokal secara berkelanjutan. Kemitraan ini diharapkan dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan di seluruh wilayah.
Habibi Azis juga menjelaskan bahwa kesepakatan kemitraan ini membuktikan bahwa kolaborasi antara UMKM dan pelaku usaha besar dapat diwujudkan. Pendekatan yang tepat menjadi kunci keberhasilan dalam membangun hubungan yang saling menguntungkan. Forum ini bukan sekadar simbolik, melainkan ruang nyata untuk saling menguatkan kapasitas ekonomi.
Pemerintah Provinsi Sulbar berkomitmen untuk terus memastikan kemitraan ini berjalan efektif. Tujuannya adalah memberikan manfaat yang terukur bagi kedua belah pihak. Hal ini merupakan bagian integral dari upaya mencapai target kinerja dalam program fasilitasi kemitraan.
Peran Strategis Pemerintah dan Manfaat Kemitraan
Satriawan Hasan Sulur, Ketua Tim Kerja Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal DPMPTSP Sulbar, menekankan pentingnya peran pemerintah sebagai fasilitator. Pemerintah bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan pelaku usaha besar dengan UMKM. Kemitraan semacam ini dianggap sebagai langkah strategis dalam membangun rantai pasok lokal yang kuat.
Melalui sinergi produktif ini, diharapkan terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas produk UMKM. Yayasan Al Kahfi, melalui Direkturnya, Masniar, menyambut baik inisiatif DPMPTSP Sulbar. Masniar menyatakan kesiapannya untuk menjadi mitra strategis bagi UMKM di Sulbar, melihat pemberdayaan UMKM sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dunia usaha.
Masniar berharap kemitraan ini dapat memperkuat kapasitas produksi dan pemasaran UMKM mitra mereka. Dukungan dari usaha besar dapat membuka peluang baru bagi UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Ini juga akan membantu UMKM dalam mengadopsi praktik bisnis yang lebih profesional.
Dampak Positif dan Keberlanjutan Bagi UMKM
Yusnida, pemilik Dapoer Ummi N3, mengungkapkan harapan besar terhadap kemitraan yang baru saja terjalin. Menurutnya, kesempatan ini sangat berarti bagi UMKM. Manfaatnya tidak hanya terbatas pada peningkatan omzet, tetapi juga mencakup pembelajaran manajemen yang lebih baik, akses pasar yang lebih luas, dan peningkatan kualitas produk secara keseluruhan.
Yusnida juga menyampaikan bahwa ini adalah kali kedua DPMPTSP Sulbar memfasilitasi UMKM-nya. Sebelumnya, pada tahun 2023, Dapoer Ummi N3 juga difasilitasi untuk bermitra dengan tiga pelaku usaha besar lainnya. Pengalaman berulang ini menunjukkan konsistensi dan keberhasilan program fasilitasi yang dijalankan oleh pemerintah provinsi.
Keberlanjutan program fasilitasi ini menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif bagi UMKM. Dengan adanya dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan pelaku usaha besar, UMKM di Sulbar diharapkan dapat tumbuh dan berkembang secara signifikan. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan ekonomi di daerah.