Terungkap! Prabowo Heran Ada yang Nyinyir Soal Negosiasi Tarif Trump, Turun dari 32% Jadi 19%
Presiden Prabowo Subianto heran dengan pihak yang nyinyir terhadap hasil negosiasi tarif impor AS yang berhasil diturunkan. Ia menegaskan komitmennya melindungi kepentingan bangsa.
Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengungkapkan rasa herannya. Ia menyoroti pihak-pihak yang melontarkan kritik pedas atau "nyinyir" terhadap hasil negosiasi penting yang telah dicapai pemerintah. Hal ini terjadi saat menghadiri sebuah acara di Jakarta pada Rabu (23/7) malam, di hadapan sejumlah petinggi partai politik.
Keheranan Prabowo khususnya tertuju pada respons terkait penurunan tarif impor Amerika Serikat. Tarif tersebut berhasil dinegosiasikan dari semula 32 persen menjadi 19 persen. Ia merasa kritik tersebut tidak proporsional mengingat upaya keras yang telah dilakukan dalam perundingan yang alot.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo menegaskan prinsip utama pemerintahannya. Ia menyatakan bahwa setiap langkah dan kebijakan selalu bertujuan untuk melindungi kepentingan bangsa Indonesia. Ini termasuk menjaga iklim usaha dan mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) di dalam negeri.
Strategi Negosiasi Prabowo Melindungi Kepentingan Nasional
Presiden Prabowo mengakui bahwa dalam bidang ekonomi, tidak hanya Indonesia, tetapi semua negara sedang menghadapi Amerika Serikat yang memiliki garis kebijakan alot saat diajak berunding. Namun, ia menegaskan bahwa ini adalah fakta yang harus dihadapi, dan pendekatannya selalu berlandaskan pada tanggung jawab untuk melindungi kepentingan bangsa Indonesia.
Dalam perundingan dengan Presiden Trump, Prabowo berupaya keras menjaga iklim berusaha di Indonesia tetap kondusif. Tujuannya adalah agar tidak ada usaha yang gulung tikar dan tenaga kerja tidak mengalami pemutusan hubungan kerja. Prinsip ini menjadi landasan utama dalam setiap langkah negosiasi yang diambil.
Prabowo menyampaikan bahwa ia harus menjaga agar tidak ada alasan untuk PHK pekerja-pekerja di Indonesia. Oleh karena itu, ia memilih jalur musyawarah dan negosiasi. Namun, ia menyayangkan adanya pihak yang selalu "nyinyir" terhadap upaya tersebut, padahal menurutnya, kritik yang konstruktif sangat dibutuhkan, bukan sekadar cibiran.
Ia menekankan perbedaan antara kritik yang membangun dan sikap "nyinyir" yang seolah-olah tidak ada yang benar dari setiap pekerjaan pemerintah. Presiden menganggap pentingnya pengawasan, namun menolak sikap yang meremehkan setiap usaha yang dilakukan demi kebaikan bangsa.
Tanggapan Atas Nyinyiran Program Prioritas
Selain negosiasi tarif, Presiden Prabowo juga mencontohkan program prioritasnya, Makan Bergizi Gratis (MBG), yang kerap menjadi sasaran "nyinyir" pada periode awal peluncurannya. Menurut Prabowo, tidak sedikit pihak yang menyebut program MBG tidak ada gunanya atau bahkan mempertanyakannya.
Ada pihak yang mempertanyakan urgensi program MBG dengan membandingkannya dengan pendidikan gratis. Prabowo menjelaskan bahwa Undang-Undang Dasar 1945 mewajibkan pemerintah untuk menyediakan pendidikan gratis bagi rakyat. Oleh karena itu, pemerintah harus mencari jalan untuk memenuhi kewajiban tersebut.
Namun, ia menegaskan bahwa kedua hal tersebut tidak seharusnya dipertentangkan. Menurutnya, anak-anak yang kelaparan tidak boleh dibiarkan tanpa asupan gizi. Mereka adalah masa depan bangsa yang harus dijaga dan dipastikan mendapatkan haknya, termasuk gizi yang cukup.
Prabowo menekankan bahwa program MBG adalah bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan generasi muda tumbuh sehat dan cerdas. Ia melihatnya sebagai investasi penting bagi masa depan Indonesia, di mana anak-anak yang terpenuhi gizinya akan lebih siap untuk belajar dan berkontribusi.
Komitmen Presiden untuk Rakyat Indonesia
Melihat berbagai respons tersebut, Presiden Prabowo meminta rakyat Indonesia untuk percaya kepada proses yang berjalan dan melihat capaian-capaian yang akan dihasilkan nantinya. Ia mengajak masyarakat untuk memberikan kepercayaan pada pemerintah yang telah mereka pilih.
Prabowo menegaskan bahwa Presiden yang telah dipilih akan bekerja sekeras-kerasnya untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya untuk segelintir orang. Komitmen ini menjadi landasan utama dalam setiap kebijakan dan tindakan yang diambil selama masa kepemimpinannya.
Ia juga menyampaikan sumpah pribadinya untuk mengabdikan jiwa dan raga demi rakyat Indonesia. Pernyataan ini menunjukkan dedikasi penuh Prabowo dalam menjalankan amanah yang telah diberikan kepadanya, dengan fokus pada kesejahteraan dan kemajuan seluruh lapisan masyarakat.