Trivia: KA Pandalungan Terdampak Anjlok KA Argo Bromo Anggrek, Alami Kelambatan Hampir 14 Jam
Insiden anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Subang berdampak pada KA Pandalungan Terdampak Anjlok, mengalami kelambatan hingga hampir 14 jam. Bagaimana kompensasi dan solusi dari KAI?
Sebuah insiden operasional yang melibatkan anjloknya Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek di Subang, Jawa Barat, telah menimbulkan dampak signifikan pada jadwal perjalanan kereta api lainnya. Kejadian ini menyebabkan gangguan serius pada arus lalu lintas kereta api di jalur utama.
Salah satu kereta yang paling terdampak adalah KA Pandalungan relasi Gambir-Jember, yang mengalami kelambatan parah. Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, mengonfirmasi bahwa posisi terkini kereta tersebut di Stasiun Cikaum menunjukkan kelambatan hingga 833 menit, atau hampir 14 jam, pada Sabtu (2/8) pukul 11.20 WIB.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 9 Jember menyampaikan permohonan maaf yang mendalam atas ketidaknyamanan yang dialami seluruh penumpang. Gangguan ini bermula dari insiden anjloknya KA Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasarturi-Gambir di Emplasemen Stasiun Pegadenbaru, Subang, pada Jumat (1/8) sore, yang memerlukan penanganan cepat.
Dampak Kelambatan dan Upaya Pemulihan Jalur
Insiden anjloknya KA Argo Bromo Anggrek menyebabkan gangguan serius pada jalur kereta api, menghambat perjalanan banyak kereta. Perbaikan intensif segera dilakukan oleh tim di lapangan untuk memulihkan kondisi jalur agar dapat dilalui kembali secepat mungkin.
Sebagai langkah awal untuk memastikan keamanan dan stabilitas jalur, kereta api pertama yang berhasil melintasi jalur yang telah diperbaiki adalah KA Argo Lawu (KA 14) relasi Gambir-Solo Balapan. Kereta ini diberangkatkan pada Sabtu pukul 10.57 WIB dengan kecepatan yang sangat terbatas, yakni 10 km/jam, untuk pengujian awal.
PT KAI juga telah menyiapkan service recovery sebagai bentuk kompensasi kepada para penumpang yang terdampak kelambatan perjalanan. Kompensasi ini mencakup penyediaan makanan ringan, minuman, hingga makanan berat, disesuaikan secara proporsional dengan tingkat keterlambatan yang dialami penumpang sesuai ketentuan yang berlaku.
Strategi KAI untuk Menjaga Kelancaran Layanan
Untuk meminimalkan dampak lanjutan dari gangguan operasional dan menjaga kelancaran layanan keberangkatan di wilayah Daop 9, PT KAI menjalankan program inovatif "Berangkat Tepat". Program ini melibatkan penggunaan rangkaian cadangan untuk perjalanan KA lanjutan yang berasal dari Daop 9 Jember.
Langkah proaktif ini diambil agar jadwal keberangkatan kereta dari daerah asal tetap berlangsung sesuai waktu yang telah ditetapkan, meskipun ada gangguan di jalur lain. Ada dua kereta api penting di Daop 9 yang menggunakan rangkaian cadangan untuk memastikan keberangkatan tepat waktu.
KA Pandalungan relasi Jember-Gambir tetap diberangkatkan tepat waktu dari Stasiun Jember menggunakan rangkaian cadangan yang telah disiapkan. Demikian pula dengan KA Blambangan Ekspres relasi Ketapang-Pasarsenen, yang juga berangkat tepat waktu dari Stasiun Ketapang dengan menggunakan rangkaian cadangan.
KAI terus berkomitmen penuh untuk memantau perkembangan situasi secara berkala dan melakukan berbagai langkah adaptif demi menjaga kenyamanan serta keselamatan perjalanan seluruh pelanggan. Penumpang diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan petugas, dan memantau informasi terkini melalui kanal resmi KAI.