Unimed Perkuat Pembelajaran Berbasis Budaya Lokal untuk Calon Guru
Universitas Negeri Medan (Unimed) memperkuat pemahaman pedagogik sosio-kultural berbasis budaya lokal bagi mahasiswa PPG 2025 untuk menciptakan pembelajaran yang relevan dan aplikatif.
Universitas Negeri Medan (Unimed) melakukan langkah strategis dalam mempersiapkan calon guru yang andal dan berwawasan luas. Pada Rabu, 19 Februari 2025, Unimed memberikan penguatan pemahaman Pedagogik Sosio-Kultural dalam pembelajaran berbasis budaya lokal kepada mahasiswa program Pendidikan Profesi Guru (PPG) angkatan 2025. Langkah ini bertujuan untuk mencetak guru-guru yang tidak hanya menguasai kompetensi akademik, tetapi juga mampu mengimplementasikan nilai-nilai budaya lokal dalam proses pembelajaran. Rektor Unimed, Prof. Baharuddin, menekankan pentingnya hal ini dalam menghadapi tantangan pendidikan di era globalisasi.
Menurut Rektor Unimed, Prof. Baharuddin, guru memiliki peran ganda, yaitu sebagai transfer ilmu pengetahuan dan sebagai pembentuk karakter peserta didik. Mereka harus mampu menanamkan kearifan lokal dan menyesuaikan metode pengajaran dengan konteks sosial budaya siswa. Penguatan pedagogik sosio-kultural menjadi kunci dalam menghadirkan pembelajaran yang relevan, inklusif, dan berakar pada budaya lokal. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan efektivitas pembelajaran, tetapi juga berperan penting dalam pelestarian warisan budaya daerah. "Saya berharap para mahasiswa PPG dapat mengaplikasikan dalam praktik mengajar di masa depan apa yang didapat di acara itu. Jadikan budaya lokal sebagai kekuatan dalam menciptakan pembelajaran yang menarik, kontekstual, dan bermakna bagi peserta didik," ujar Prof. Baharuddin.
Tantangan pendidikan di era globalisasi memang kompleks. Perlu adanya adaptasi dan inovasi dalam metode pengajaran agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Dengan memahami dan mengimplementasikan pedagogik sosio-kultural, diharapkan para guru dapat menghadapi tantangan ini dengan lebih baik dan menciptakan pembelajaran yang berdampak positif bagi peserta didik. Pendekatan ini juga sejalan dengan upaya pelestarian budaya lokal yang semakin penting di tengah arus globalisasi.
Pentingnya Pedagogik Sosio-Kultural dalam Pembelajaran
Ketua Senat Unimed, Prof. Dr. Syawal Gultom, turut menyoroti pentingnya pedagogik sosio-kultural dalam konteks pembelajaran berbasis budaya lokal. Beliau menyinggung beberapa permasalahan krusial dalam pendidikan Indonesia, seperti kualitas pembelajaran yang belum merata dan kesenjangan akses pendidikan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh dan memastikan pemerataan akses bagi semua siswa.
Prof. Gultom juga menekankan pentingnya pemahaman guru tentang harmonisasi kurikulum secara vertikal dan horizontal. Harmonisasi ini mencakup aspek pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), dan sikap (attitude) untuk menciptakan pembelajaran yang holistik. Pembelajaran holistik akan membantu siswa berkembang secara utuh, tidak hanya dalam aspek akademik, tetapi juga dalam aspek kepribadian dan sosial.
Di era digital, muncul beberapa dilema terkait teknologi dalam pembelajaran. Di antaranya adalah gagap teknologi di kalangan pengajar, ketidakmampuan memanfaatkan teknologi secara maksimal, dan kurangnya pembaruan materi kuliah. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum yang berbasis pada kebutuhan zaman dan budaya lokal menjadi sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang relevan dan aplikatif. "Artinya sangat penting dilakukan pengembangan kurikulum yang berbasis pada kebutuhan zaman dan budaya lokal untuk menciptakan pembelajaran yang relevan dan aplikatif," tegas Prof. Gultom.
Implementasi Budaya Lokal dalam Kurikulum
Unimed menyadari pentingnya integrasi budaya lokal dalam kurikulum pendidikan. Dengan memahami konteks budaya lokal, para guru dapat menciptakan metode pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna bagi siswa. Hal ini akan meningkatkan pemahaman dan apresiasi siswa terhadap budaya mereka sendiri, sekaligus memperkuat identitas lokal.
Penguatan pedagogik sosio-kultural ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan PPG yang mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan pendidikan di era modern. Mereka tidak hanya akan menjadi guru yang kompeten secara akademik, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mampu memperkaya pembelajaran dengan nilai-nilai budaya lokal. Dengan demikian, pendidikan di Indonesia akan semakin berkualitas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Program ini merupakan langkah nyata Unimed dalam berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan mencetak guru-guru yang memahami dan mengimplementasikan pedagogik sosio-kultural, Unimed berharap dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkarakter, berwawasan luas, dan mampu melestarikan budaya lokal.
Ke depannya, Unimed akan terus mengembangkan program-program yang mendukung integrasi budaya lokal dalam pembelajaran. Hal ini sejalan dengan komitmen Unimed untuk mencetak lulusan yang berkualitas dan mampu berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.