Literasi Keuangan: Mahasiswa sebagai Agen Perubahan di Sektor Ekonomi Nasional
OJK Jember menekankan pentingnya literasi keuangan bagi mahasiswa sebagai agen perubahan untuk menggerakkan perekonomian Indonesia, khususnya dalam pengembangan UMKM.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember, Mohammad Mufid, menekankan pentingnya literasi keuangan bagi mahasiswa Indonesia. Hal ini disampaikan dalam sebuah gelar wicara di Universitas Abdurrachman Saleh (Unars) Situbondo, Jawa Timur, Jumat, 28 Februari 2024. Menurut Mufid, mahasiswa memiliki peran strategis sebagai agen perubahan dan penggerak sektor keuangan di Indonesia.
Kegiatan literasi keuangan yang difokuskan pada pasar modal bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman berinvestasi yang bijak dan pengelolaan keuangan yang efektif, terutama jika kelak mereka terjun ke dunia usaha. Mufid menambahkan bahwa mahasiswa, sebagai agen perubahan, dapat menularkan ilmu yang didapat di kampus kepada masyarakat luas, misalnya melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Peran mahasiswa dalam edukasi keuangan masyarakat sangat penting, mengingat harapan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim agar kampus berkontribusi pada pengembangan ekonomi nasional. Mufid menjelaskan bahwa pemerintah memiliki target untuk membangun ekonomi dari daerah dan mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan mahasiswa dinilai sebagai pihak yang tepat untuk memberikan pendampingan.
Mahasiswa dan Peran Strategisnya dalam Perekonomian
Mohammad Mufid menjelaskan lebih lanjut tentang potensi mahasiswa sebagai agen perubahan dalam sektor ekonomi. Ia menekankan bahwa dengan pemahaman literasi keuangan yang baik, mahasiswa dapat berkontribusi secara signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Keterlibatan mereka dalam pengembangan UMKM dan sektor-sektor ekonomi lainnya sangatlah krusial.
Mahasiswa, menurut Mufid, memiliki akses terhadap informasi dan teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan literasi keuangan di masyarakat. Mereka juga memiliki energi dan kreativitas yang dapat dimaksimalkan untuk menciptakan solusi inovatif dalam pengelolaan keuangan.
Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan dalam literasi keuangan, mahasiswa diharapkan mampu memberikan edukasi dan bimbingan kepada masyarakat, khususnya dalam hal investasi dan pengelolaan keuangan yang bijak. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
Dukungan Unars terhadap Literasi Keuangan Mahasiswa
Rektor Universitas Abdurrachman Saleh Situbondo, Muhammad Yusuf Ibrahim, menyampaikan apresiasinya atas program literasi keuangan yang diselenggarakan oleh OJK Jember. Ia berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah.
Ibrahim menekankan pentingnya literasi keuangan bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Ia juga mengapresiasi upaya OJK Jember dalam memberikan akses kepada mahasiswa terhadap pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja.
Universitas Abdurrachman Saleh berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang dapat meningkatkan kualitas mahasiswa, termasuk dalam hal literasi keuangan. Kerja sama dengan OJK Jember diharapkan dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
Kesimpulannya, literasi keuangan merupakan bekal penting bagi mahasiswa sebagai agen perubahan dan penggerak perekonomian Indonesia. Dengan pemahaman yang baik tentang pengelolaan keuangan dan investasi, mahasiswa dapat berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.