Wamendag Dorong Ekspor Produk Labuan Bajo, Perikanan Sudah Tembus Pasar Internasional Sejak 2024!
Wakil Menteri Perdagangan optimis produk perikanan dan UMKM Labuan Bajo mampu menembus pasar global, bahkan ekspor produk Labuan Bajo sudah dimulai sejak 2024.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti menyatakan optimisme tinggi terhadap potensi produk perikanan dan UMKM dari Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Produk-produk ini dinilai memiliki prospek cerah untuk dipasarkan secara nasional dan bahkan menembus pasar ekspor. Pernyataan ini disampaikan Wamendag saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Warloka, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat.
Dalam kunjungannya pada Selasa (22/07), Wamendag Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa sektor perikanan di Labuan Bajo telah menunjukkan kemajuan signifikan. Ekspor ikan dari wilayah ini ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura sudah mulai berjalan sejak tahun 2024. Hal ini menjadi indikator positif bagi potensi ekonomi daerah tersebut.
Kunjungan kerja ini juga dimanfaatkan untuk berdiskusi langsung dengan kelompok nelayan, pelaku UMKM, dan masyarakat Desa Warloka. Tujuannya adalah untuk menggali lebih dalam potensi perikanan dan UMKM yang ada di desa tersebut, serta merumuskan strategi pengembangan yang tepat guna mendorong ekspor produk Labuan Bajo.
Potensi Perikanan dan UMKM Labuan Bajo
Wamendag Dyah Roro Esti menyoroti adanya Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian Desa terkait pengembangan desa ekspor. Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan potensi desa agar mampu menghasilkan komoditas ekspor. Labuan Bajo, dengan kekayaan sumber daya alamnya, menjadi salah satu fokus utama dalam inisiatif ini.
Setelah berdiskusi dan meninjau berbagai produk UMKM lokal di Desa Warloka, Wamendag mendorong agar produk-produk tersebut dapat dipasarkan di berbagai ritel nasional. Lebih jauh, ia juga berharap produk-produk ini dapat menjadi komoditas ekspor yang unggul. Salah satu contoh yang disebutkan adalah produk abon ikan buaya dari UMKM Warloka Aneka Rasa, yang dinilai sudah memiliki kualitas pengemasan yang baik dan hanya membutuhkan bantuan dalam aspek pemasaran.
Potensi ekspor produk perikanan dan UMKM Labuan Bajo sangat besar, mengingat kualitas dan keunikan produk yang ditawarkan. Dengan dukungan yang tepat, produk-produk ini dapat bersaing di pasar global dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Strategi Pemasaran dan Ekspor
Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk mendukung pemasaran produk UMKM Labuan Bajo, baik di pasar domestik maupun internasional. Untuk produk yang dinilai siap ekspor, Kemendag akan memfasilitasi melalui program business matching. Program ini mempertemukan pelaku UMKM dalam negeri dengan calon pembeli dari luar negeri secara daring, membuka peluang pasar yang lebih luas.
Wamendag menjelaskan bahwa Kementerian Perdagangan memiliki perwakilan di 33 negara yang secara rutin mengadakan business matching. Ini menjadi jembatan bagi pelaku UMKM untuk menjangkau pasar global. Mediasi ini sangat penting untuk produk Labuan Bajo agar dapat menemukan pembeli yang tepat di luar negeri.
Dukungan pemasaran ini tidak hanya terbatas pada produk perikanan, tetapi juga mencakup berbagai produk UMKM lainnya. Dengan strategi yang terarah, diharapkan produk-produk unggulan dari Labuan Bajo dapat dikenal dan diminati oleh konsumen internasional.
Kolaborasi Lintas Sektor dan Dukungan Pemda
Dyah Roro Esti juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, khususnya kerja sama antara kementerian dan pemerintah daerah. Wilayah Indonesia Timur, termasuk Labuan Bajo, memiliki potensi yang sangat besar dan membutuhkan perhatian khusus untuk pengembangannya. Amanah dari Presiden adalah untuk selalu menyelaraskan dan bekerja sama dengan baik bersama pemerintah daerah.
Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng, menyambut baik kehadiran Wamendag beserta rombongan. Ia meyakini kunjungan ini akan memberikan dukungan signifikan bagi pemerintah daerah dalam memasarkan produk UMKM serta mendorong ekspor komoditas Labuan Bajo ke beberapa negara tetangga. Yulianus Weng juga berharap dengan dibukanya penerbangan langsung dari Singapura dan Kuala Lumpur ke Labuan Bajo, ekspor produk Labuan Bajo akan semakin maju dan berkembang pesat.
Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, ditambah dengan aksesibilitas transportasi yang memadai, menjadi kunci utama untuk memaksimalkan potensi ekspor produk perikanan dan UMKM dari Labuan Bajo. Ini akan berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal dan nasional.