Terungkap! Alasan Pelatih Timnas Voli Putri U-21 Tetap Turunkan Junaida Santi Meski Cedera Meniskus
Pelatih Timnas Voli Putri U-21, Marcos Sugiyama, beberkan alasan di balik keputusan tetap memainkan Junaida Santi meski cedera meniskus. Mengapa risiko ini diambil?

Pelatih tim nasional bola voli putri U-21 Indonesia, Marcos Sugiyama, mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk tetap menurunkan outside hitter Junaida Santi. Keputusan ini diambil meskipun Santi tengah menderita cedera meniskus pada lutut kirinya. Langkah ini menjadi sorotan saat timnas berlaga di Kejuaraan Bola Voli Dunia U-21 Putri 2025.
Junaida Santi tampil saat Indonesia menghadapi Korea Selatan dalam pertandingan perebutan tempat ke-13 hingga ke-16. Laga tersebut berlangsung di Jawa Pos Arena, Surabaya, pada Sabtu malam WIB. Indonesia harus mengakui keunggulan Korea Selatan dengan skor 25-22, 15-25, 25-17, 18-25, dan 5-15.
Sugiyama menegaskan bahwa keputusan ini bukan semata-mata inisiatifnya, melainkan hasil diskusi dan kesepakatan bersama tim. Ia menjelaskan bahwa Junaida Santi sendiri menyatakan kesiapannya untuk bermain. Kondisi Junaida Santi yang membaik menjadi pertimbangan utama dalam mengambil keputusan ini.
Keputusan Kolektif dan Semangat Juang Junaida Santi
Marcos Sugiyama menjelaskan bahwa proses pengambilan keputusan melibatkan komunikasi mendalam dengan Junaida Santi. "Ya, ini bukan keputusan saya, itu adalah keputusan kami, langkah kami. Kami berbicara sebelum pertandingan dan di hotel dan sebelum pertandingan, bagaimana kondisinya," ujar Sugiyama kepada ANTARA. Diskusi ini memastikan bahwa semua pihak memahami risiko dan kondisi terkini sang atlet.
Pelatih berkebangsaan Jepang-Brasil ini juga mengakui semangat juang tinggi yang ditunjukkan oleh Junaida Santi. Pemain dari klub Jakarta Pertamina Enduro tersebut memiliki keinginan kuat untuk membela Merah Putih, terutama setelah kekalahan dari Thailand pada laga sebelumnya. Keinginan ini menjadi salah satu faktor pendorong dalam keputusan untuk menurunkannya.
Sugiyama memastikan bahwa kondisi Junaida Santi memang memungkinkan untuk bermain, meskipun ia tidak ingin mengambil risiko dengan memainkannya secara penuh. Tim pelatih dan medis terus memantau kondisi Junaida Santi cedera. Hal ini menunjukkan pendekatan hati-hati dalam manajemen pemain.
Penanganan Cedera Tanpa Obat Pereda Nyeri
Kondisi Junaida Santi sebelum pertandingan telah melalui serangkaian perawatan intensif. Sugiyama menjelaskan bahwa fisioterapis dan pelatih fisik telah menyatakan kondisi Santi membaik. "Dia dalam perawatan sebelumnya dan dinyatakan kondisinya membaik oleh fisioterapi dan pelatih fisik. Saya juga telah berbicara dengan fisioterapis dan pelatih, bagaimana kondisinya dan dia di bench dalam kondisi yang cukup baik," papar Sugiyama.
Penting untuk dicatat bahwa Junaida Santi tidak menggunakan obat pereda nyeri saat bermain. Sugiyama menegaskan bahwa penanganan cedera yang diberikan hanyalah terapi normal dan perawatan fisik. Ini menunjukkan profesionalisme tim medis dalam memastikan kesehatan atlet tanpa mengandalkan solusi instan yang berpotensi merugikan jangka panjang.
"Dia menjalani perawatan normal seperti krim tetapi dia tidak meminum obat penghilang rasa sakit, ini adalah perawatan dan fisioterapi kami yang bekerja sangat baik," ujar Sugiyama, yang juga mantan pemain timnas Brasil itu. Pendekatan ini mengedepankan pemulihan alami dan penguatan fisik, memastikan Junaida Santi dapat berkontribusi optimal tanpa mengorbankan kesehatannya.