Wamendikdasmen: Pembelajaran Mendalam Kunci Lahirkan 'Manusia Seutuhnya' di Era Digital
Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq tegaskan pembelajaran mendalam (deep learning) esensial untuk membentuk generasi 'manusia seutuhnya' yang adaptif di tengah pesatnya perkembangan digital.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq menegaskan bahwa pembelajaran mendalam (deep learning) merupakan strategi krusial untuk memastikan setiap murid berkembang menjadi individu yang utuh.
Pernyataan ini disampaikan Fajar di Jakarta pada Senin, menyoroti pentingnya pendekatan edukasi yang tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga pada pembentukan karakter dan kapabilitas holistik.
Menurutnya, keberhasilan pembelajaran mendalam dapat diukur dari lahirnya lulusan yang memiliki delapan dimensi kunci, menjadikannya 'Anak Indonesia Hebat' yang siap menghadapi tantangan zaman.
Dimensi 'Manusia Seutuhnya' dalam Pendidikan Modern
Fajar Riza Ul Haq menguraikan sejumlah indikator keberhasilan pembelajaran mendalam yang berujung pada pembentukan 'manusia seutuhnya'. Dimensi-dimensi ini mencakup aspek spiritual, sosial, kognitif, dan fisik, yang secara kolektif membentuk individu yang berdaya saing dan berakhlak mulia.
Ukuran-ukuran tersebut meliputi lahirnya lulusan sekolah yang bercirikan beriman dan bertaqwa, berkeadaban (citizenship), berpikir kritis, memiliki kreativitas, semangat kemandirian, berjiwa kolaboratif, komunikatif, serta sehat secara fisik dan mental.
Kedelapan dimensi ini, yang disebut sebagai wujud dari 'Anak Indonesia Hebat', sangat relevan dan mendesak untuk diterapkan mengingat pesatnya perkembangan zaman dan tantangan global yang terus berubah.
- Beriman dan bertaqwa (nilai spiritualitas)
- Berkeadaban (citizenship)
- Berpikir kritis
- Memiliki kreativitas
- Semangat kemandirian
- Berjiwa kolaboratif
- Komunikatif
- Sehat secara fisik dan mental
Tantangan Era Digital dan Solusi Pembelajaran Mendalam
Perkembangan dunia digital saat ini menuntut adanya generasi muda Indonesia yang adaptif dan mampu berinovasi di tengah segala perubahan. Fajar menekankan bahwa era digital tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga nilai-nilai dasar yang membebaskan dan bertumpu pada identitas kemanusiaan universal.
Mengutip pemikir besar Indonesia, Kuntowijoyo, Fajar mengingatkan bahwa hakikat pendidikan adalah semangat untuk melakukan upaya transendensi, liberasi, dan humanisasi. Konsep ini menjadi landasan filosofis bagi pembelajaran mendalam dalam membentuk karakter bangsa.
Indonesia saat ini juga menghadapi persoalan pendidikan yang berkaitan erat dengan kesehatan dan dampak dunia digital. Aktivitas digital yang tidak terkontrol seringkali membuat anak-anak malas bergerak, memicu masalah minim nutrisi dan minim interaksi sosial.
Oleh karena itu, program pembelajaran mendalam dan pembentukan kebiasaan anak hebat menjadi selaras dengan inisiatif pemerintah, seperti program 'Makan Bergizi Gratis' yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo, demi menciptakan generasi yang sehat dan utuh.