Menpar Apresiasi Desa Petingsari: Pariwisata Berbasis Komunitas, Sukses Tingkatkan Kesejahteraan
Menteri Pariwisata memberikan apresiasi tinggi kepada Desa Wisata Petingsari, Yogyakarta, atas keberhasilannya dalam mengelola pariwisata secara berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat.
Menteri Pariwisata Apresiasi Desa Petingsari: Pariwisata Berbasis Komunitas, Sukses Tingkatkan Kesejahteraan
Pada tanggal 11 Mei, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengunjungi Desa Wisata Petingsari di Yogyakarta. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung potensi wisata desa tersebut, termasuk pembuatan wayang rumput yang menjadi ciri khasnya. Menpar Widiyanti secara langsung menyaksikan bagaimana pengelolaan pariwisata di Desa Petingsari memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, sekaligus melestarikan tradisi dan budaya lokal.
Dalam keterangan resminya, Menpar Widiyanti menyampaikan kekagumannya atas pengelolaan Desa Wisata Petingsari. Ia menekankan peran aktif masyarakat dalam pengembangan pariwisata, penjagaan nilai budaya, dan pelestarian alam sebagai kunci keberhasilan. "Senang sekali hari ini saya berkesempatan untuk melihat langsung bagaimana pariwisata di Desa Wisata Pentingsari dikembangkan dengan melibatkan masyarakat secara aktif, menjaga nilai budaya, dan merawat kelestarian alam," kata Menpar Widiyanti.
Desa Petingsari, yang terletak di lereng Gunung Merapi, telah menunjukkan konsistensi dan komitmen tinggi dalam membangun pariwisata yang berkolaborasi dengan warga. Keberhasilan ini dibuktikan dengan berbagai prestasi, termasuk terpilih sebagai salah satu dari tujuh Desa Wisata Mandiri inspiratif dalam ajang ADWI 2021 dan meraih Community Best Tourism dari ASEAN Tourism Award 2025 pada Januari 2025.
Keberhasilan Pariwisata Berbasis Komunitas
Salah satu kunci keberhasilan Desa Wisata Petingsari adalah pendekatan berbasis komunitas. Masyarakat setempat secara aktif terlibat dalam berbagai aspek pengembangan pariwisata, mulai dari pengelolaan homestay, paket wisata edukatif, pelestarian seni tradisional, hingga inisiatif lingkungan. Hal ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat dalam memajukan sektor pariwisata.
Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, Desa Petingsari berhasil menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga. Pariwisata tidak hanya menjadi sumber pendapatan, tetapi juga menjadi alat transformasi sosial yang memberdayakan masyarakat.
Model pengembangan pariwisata yang diterapkan di Desa Petingsari patut dicontoh. Pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif mampu meningkatkan kesejahteraan, membuka lapangan kerja, dan melestarikan identitas budaya. Semua ini terwujud berkat peran aktif masyarakat dan komitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Dampak Positif Pariwisata Berkelanjutan
Menpar Widiyanti menekankan pentingnya pariwisata berbasis komunitas sebagai alat pemberdayaan yang inklusif dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. "Desa Wisata Pentingsari menjadi bukti nyata, bahwa ketika masyarakat diberi ruang untuk tumbuh, pariwisata mampu menjadi alat transformasi sosial yang luar biasa," ucapnya.
Melalui berbagai program dan inisiatif, Desa Petingsari berhasil menunjukkan bahwa pariwisata dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Model ini menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa wisata lainnya di Indonesia.
Keberhasilan Desa Petingsari juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan. Dengan sinergi yang kuat, pariwisata dapat menjadi penggerak utama pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan pendekatan yang tepat, pariwisata dapat menjadi alat yang efektif untuk memberdayakan masyarakat, melestarikan budaya, dan menjaga kelestarian lingkungan. Desa Petingsari telah membuktikan hal tersebut, dan menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa wisata lainnya di Indonesia.
"Melalui pariwisata berbasis komunitas, kita tidak hanya membangun destinasi, namun kita juga membangun masa depan. Sebuah masa depan yang inklusif, lestari, dan berpihak pada masyarakat," pungkas Menpar Widiyanti.