Banjir Jember: Ratusan Rumah Terendam, Mobil Terseret
Hujan deras di Jember, Jawa Timur menyebabkan ratusan rumah terendam banjir, satu mobil terseret arus, dan sejumlah jalan tergenang hingga menganggu aktivitas warga pada Minggu sore, 1 Januari 2024.

Hujan deras mengguyur Kabupaten Jember, Jawa Timur Minggu sore, 1 Januari 2024. Akibatnya, ratusan rumah terendam banjir dan sebuah mobil bahkan terseret arus. Peristiwa ini menyoroti kerentanan wilayah terhadap bencana hidrometeorologi.
Kepala BPBD Jember, Widodo Julianto, menyatakan hujan lebat beberapa jam menyebabkan air meluap ke pemukiman warga dan memicu kemacetan. Banjir terparah terjadi di Jalan Kaliurang, Kelurahan Sumbersari. Di lokasi ini, 25 rumah terendam dengan ketinggian air mencapai 40 cm, sementara genangan di jalan mencapai 60 cm.
Genangan air yang cukup tinggi di Jalan Kaliurang mengakibatkan sebuah mobil terseret banjir dan puluhan sepeda motor mogok. Situasi serupa juga terjadi di Perumahan Mastrip, dimana puluhan rumah terendam hingga 30 cm dan genangan di jalan mencapai 70 cm. Banjir juga berdampak pada puluhan UMKM di sekitar Jalan Mastrip.
Tidak hanya di dua lokasi tersebut, banjir juga melanda puluhan rumah di Kelurahan Mangli dan Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates. Ketinggian air mencapai sekitar 60 cm di pemukiman warga dan 70 cm di jalan raya. Kondisi ini tentunya mengganggu aktivitas warga dan menyebabkan kerugian.
Widodo Julianto mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan deras dan banjir. Ia menekankan pentingnya penanganan saluran irigasi, perbaikan selokan, dan pembersihan sampah di sungai untuk mencegah meluapnya air ke pemukiman dan jalan raya. Langkah antisipasi ini sangat krusial untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jember langsung diterjunkan ke lokasi banjir untuk melakukan asesmen dan penanganan. TRC fokus pada penyedotan air genangan di pemukiman warga untuk meminimalisir dampak buruk bagi warga yang terdampak.
BMKG Juanda menjelaskan, curah hujan tinggi di Jawa Timur, termasuk Jember, disebabkan oleh beberapa fenomena gelombang atmosfer seperti Kelvin, Equatorial Rossby, dan La Nina. Suhu muka laut yang hangat di perairan sekitar Jawa Timur dan angin monsun Asia Barat juga berkontribusi pada pembentukan awan konvektif selama musim hujan.
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor. Selain itu, masyarakat juga didorong untuk menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar guna meminimalisir risiko bencana.