Waspada Cuaca Ekstrem! BPBD Jember Imbau Warga Jember Tetap Siaga
BPBD Jember mengimbau warga untuk mewaspadai cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi selama sepekan ke depan setelah beberapa kejadian pohon tumbang dan rumah rusak akibat cuaca buruk.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh warga Jember untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan akan melanda wilayah tersebut selama sepekan, mulai tanggal 17 hingga 23 Maret 2025. Imbauan ini dikeluarkan menyusul beberapa kejadian bencana hidrometeorologi yang telah terjadi, dan peringatan dini yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Peringatan dini BMKG mengindikasikan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang di wilayah Jember. Kepala BPBD Jember, Widodo Julianto, menyatakan bahwa potensi cuaca ekstrem ini berisiko menimbulkan bencana hidrometeorologi yang lebih luas. Hal ini mendorong BPBD untuk aktif memberikan informasi dan imbauan kepada masyarakat.
Bencana hidrometeorologi telah menimbulkan dampak nyata di beberapa lokasi di Jember pada Rabu, 19 Maret 2025. Kejadian ini mengakibatkan kerusakan pada empat rumah, satu korban luka-luka, dan sejumlah pohon tumbang yang mengganggu akses jalan, persawahan, dan bahkan merusak kabel penerangan jalan umum (PJU).
Korban dan Kerusakan Akibat Cuaca Ekstrem
Salah satu korban luka adalah Wahyudi, warga Situbondo, yang mengalami patah tulang akibat tertimpa pohon tumbang. Kejadian ini terjadi saat Wahyudi sedang mengantar temannya yang sakit. Akibat luka serius yang dialaminya, Wahyudi harus menjalani perawatan dan operasi di RS Kaliwates. "Saat itu korban mengantar temannya yang sakit ke rumahnya dengan motor, kemudian saat melintas tiba-tiba sebuah pohon roboh dan tidak sempat untuk menghindar. Korban mengeluarkan banyak darah, sehingga dibawa ke RS Kaliwates," jelas Widodo Julianto.
Selain korban luka, angin kencang dan hujan deras juga mengakibatkan kerusakan berat pada rumah milik Seniba di Desa Rowotengah, Kecamatan Ajung. Kerusakan yang parah memaksa Seniba dan keluarganya untuk mengungsi ke rumah tetangga karena kondisi rumahnya yang sudah miring dan nyaris roboh. Banyak pohon tumbang lainnya juga menutup akses jalan, sehingga membutuhkan evakuasi oleh petugas BPBD dan relawan.
BPBD Jember telah menyalurkan bantuan kepada korban yang rumahnya rusak akibat bencana tersebut. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para korban yang terdampak. "BPBD Jember juga menyerahkan bantuan kepada korban yang rumahnya rusak terdampak bencana angin kencang dan hujan deras agar meringankan sedikit beban korban yang terdampak bencana," tambah Widodo.
Imbauan dan Antisipasi BPBD Jember
Menyikapi potensi cuaca ekstrem yang masih berlangsung hingga beberapa hari ke depan, BPBD Jember mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga. BPBD juga meminta pemerintah desa dan kecamatan untuk proaktif dalam melakukan penanganan pascabencana jika terjadi bencana di wilayah masing-masing. Peran serta masyarakat dan pemerintah daerah sangat penting dalam meminimalisir dampak buruk dari cuaca ekstrem ini.
Langkah-langkah antisipasi yang perlu dilakukan antara lain: memeriksa kondisi rumah dan lingkungan sekitar, membersihkan saluran air agar tidak tersumbat, dan menghindari beraktivitas di luar ruangan saat hujan lebat disertai angin kencang. Masyarakat juga diimbau untuk selalu mengikuti informasi dan arahan dari BPBD Jember dan BMKG.
Dengan adanya kerjasama antara BPBD, pemerintah daerah, dan masyarakat, diharapkan dampak negatif dari cuaca ekstrem dapat diminimalisir dan keselamatan warga Jember dapat terjaga.
Kesimpulan: Cuaca ekstrem di Jember menuntut kewaspadaan dan kesiapsiagaan seluruh pihak. Imbauan BPBD Jember untuk waspada dan langkah-langkah antisipasi yang dilakukan diharapkan dapat mengurangi dampak buruk bencana hidrometeorologi.