LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Lifestyle

Pentingnya Keselamatan Wisatawan: Basarnas Ungkap Tantangan dan Upaya Kolaborasi Pasca Insiden Rinjani

Basarnas dan Kemenparekraf bersinergi memperkuat keselamatan wisatawan di Indonesia. Simak upaya kolaborasi dan tantangan yang dihadapi demi zero accident di destinasi wisata.

Rabu, 13 Agu 2025 21:30:00
konten ai
Basarnas dan Kemenparekraf bersinergi memperkuat keselamatan wisatawan di Indonesia. Simak upaya kolaborasi dan tantangan yang dihadapi demi zero accident di destinasi wisata. (©Planet Merdeka)
Advertisement

Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Jakarta pada Rabu, 13 Agustus. Penandatanganan ini menegaskan komitmen bersama untuk mengutamakan keselamatan dan keamanan bagi setiap wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, menekankan bahwa upaya penyelamatan satu nyawa merupakan investasi penting bagi negara dalam mencapai visi Indonesia Emas. Komitmen ini selaras dengan amanat Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, yang menugaskan Basarnas menangani berbagai kedaruratan.

Tugas Basarnas mencakup penanganan bencana alam, insiden hidrometeorologi, geofisika, serta kecelakaan transportasi yang berpotensi membahayakan nyawa manusia. Oleh karena itu, sinergi lintas sektor menjadi krusial untuk memastikan respons yang cepat dan efektif dalam setiap situasi darurat yang melibatkan keselamatan wisatawan.

Advertisement

Tantangan dan Keterbatasan Operasional Basarnas

Meskipun memiliki 45 kantor SAR di seluruh Indonesia, Basarnas menghadapi tantangan signifikan dalam cakupan wilayah operasional. Satu kantor SAR kerap harus melayani hingga 29 kabupaten atau kota sekaligus, yang memperpanjang waktu respons dalam situasi darurat.

Mohammad Syafii mencontohkan insiden yang menimpa seorang wisatawan asal Brazil di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Laporan kejadian diterima pada dini hari, namun perjalanan dari kantor SAR menuju lokasi kejadian membutuhkan waktu berjam-jam, ditambah dengan medan yang sulit.

Tim SAR berupaya maksimal dengan menggunakan drone thermal untuk mencari korban yang jatuh di kedalaman 600 meter. Meskipun demikian, kondisi cuaca yang tidak menentu dan medan yang ekstrem menyebabkan proses pencarian memakan waktu beberapa hari hingga korban ditemukan. Situasi ini menunjukkan adanya potensi keterlambatan SAR akibat keterbatasan fasilitas dan aksesibilitas.

Advertisement

Syafii menegaskan bahwa jika setiap pihak dapat bekerja sama secara sinergis, keamanan wisatawan akan lebih terjaga dan tindakan penyelamatan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efektif.

Sinergi Lintas Sektor untuk Keamanan Wisatawan

Kerja sama antara Basarnas dan Kemenparekraf merupakan langkah strategis untuk mempercepat pelaksanaan tugas di lapangan dan meningkatkan keamanan wisatawan. Bentuk kolaborasi yang terjalin meliputi pelatihan keahlian pencarian dan pertolongan bagi personel terkait.

Selain itu, kerja sama ini juga mencakup penyelenggaraan sistem komunikasi terpadu yang akan mempermudah koordinasi antarlembaga dalam situasi darurat. Operasi penyelamatan wisatawan juga akan diintegrasikan sebagai bentuk kesiapsiagaan yang lebih komprehensif.

Melalui MoU ini, Basarnas berharap dapat mensinkronkan tugas dan fungsi antar kementerian serta lembaga terkait. Pertukaran pikiran dan pengalaman diharapkan dapat meningkatkan fasilitas keamanan wisatawan, dengan tujuan akhir mewujudkan nol kecelakaan di destinasi wisata prioritas.

Visi Pariwisata Aman dan Berdaya Saing

Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menyoroti kekayaan alam Indonesia yang mendunia, seperti keindahan laut, gunung, dan kawasan geopark. Indonesia memiliki 12 UNESCO Global Geopark dan 11 Geopark Nasional yang menjadi daya tarik utama pariwisata alam.

Namun, keindahan tersebut juga disertai dengan risiko yang perlu diantisipasi, seperti insiden di Gunung Rinjani yang baru-baru ini menjadi perhatian global. Insiden tersebut menjadi pengingat akan urgensi peningkatan standar keselamatan di destinasi wisata.

Widiyanti menegaskan bahwa rasa aman adalah kunci bagi wisatawan untuk kembali merekomendasikan Indonesia kepada dunia. Dengan demikian, citra pariwisata nasional akan terjaga dan daya saing Indonesia sebagai destinasi wisata unggulan akan semakin meningkat.

Berita Terbaru
  • Mengenal Jenderal Tandyo Budi Revita, Eks Wakil KSAD yang Kini Jabat Wakil Panglima TNI
  • Merayakan HUT RI ke-80, PT SGN Raih Penghargaan Mentan atas Komitmen Swasembada Gula Nasional
  • Pecahkan Rekor MURI, Replika Pesawat Kardus Terbesar Ini Apresiasi Kemenparekraf
  • Wabup Badung Minta Ajukan ke Bapenda Jika Nilai PBB P2 Tidak Sesuai: Ada Kenaikan Mencapai 3.569 Persen?
  • Fakta Unik: Pesawat Kardus Daur Ulang Raksasa Pecahkan Rekor MURI, Kemenparekraf Beri Apresiasi
  • basarnas
  • destinasi wisata
  • gunung rinjani
  • kemenparekraf
  • keselamatan wisatawan
  • konten ai
  • mou
  • pariwisata indonesia
  • #planetantara
  • sar
  • wisata aman
  • zero accident
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.