LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Sport

Polemik Tenis Meja Indonesia: KOI Tegaskan IPL Satu-satunya Organisasi Resmi Anggota

Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari menegaskan bahwa Indonesia Pingpong League (IPL) adalah satu-satunya organisasi tenis meja resmi yang diakui sebagai anggota KOI, memicu polemik.

Jumat, 01 Agu 2025 20:53:00
konten ai
Komite Olimpiade Indonesia (KOI) optimistis Indonesia dapat meraih lebih dari dua medali emas pada Olimpiade 2028 di Los Angeles, ditunjang oleh peningkatan pembinaan atlet dan dukungan pemerintah. (©Planet Merdeka)
Advertisement

Jakarta, Indonesia – Komite Olimpiade Indonesia (KOI) melalui Ketua Umumnya, Raja Sapta Oktohari, secara tegas menyatakan bahwa Indonesia Pingpong League (IPL) merupakan satu-satunya organisasi cabang olahraga tenis meja yang sah dan diakui sebagai anggota KOI. Penegasan ini disampaikan Oktohari di Jakarta pada Jumat (1/8), merespons polemik yang kembali mencuat terkait status organisasi tenis meja di Tanah Air. Keputusan ini didasarkan pada pengakuan Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) terhadap IPL.

Polemik mengenai kepengurusan tenis meja di Indonesia telah berlangsung lebih dari satu dekade, ditandai dengan dualisme di tubuh Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI). Kemunculan IPL sebagai entitas baru, yang kemudian diakui ITTF dan diterima sebagai anggota KOI, menambah kerumitan persoalan. IPL bahkan telah dipercaya oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk menangani pemusatan latihan nasional (pelatnas) atlet tenis meja guna persiapan SEA Games 2025.

Keresahan atas keputusan tersebut mendorong PB PTMSI untuk mendatangi Kantor Kemenpora dan KOI pada Kamis (31/7) lalu, dengan maksud menyampaikan aspirasi. Namun, upaya mereka tidak membuahkan hasil karena tidak berhasil bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga maupun Ketua Umum KOI. Menanggapi aksi tersebut, Oktohari menyatakan keprihatinannya, menekankan pentingnya cara pandang global dalam berorganisasi.

Advertisement

Penegasan Status Organisasi Tenis Meja Resmi

Raja Sapta Oktohari secara gamblang menegaskan bahwa hanya IPL yang diakui sebagai organisasi tenis meja resmi di Indonesia oleh Komite Olimpiade Indonesia. Pengakuan ini tidak hanya didukung oleh KOI, tetapi juga oleh Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF), yang menjadi landasan kuat bagi status IPL. IPL secara resmi disahkan sebagai anggota KOI melalui Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) yang dilaksanakan pada 14 Juli lalu, menandai babak baru dalam tata kelola tenis meja nasional.

Lebih lanjut, kepercayaan terhadap IPL juga datang dari pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga. IPL ditugaskan untuk mengelola program pemusatan latihan nasional (pelatnas) bagi atlet-atlet tenis meja. Para atlet ini diseleksi melalui ajang Piala Menpora 2025, dengan tujuan utama mempersiapkan diri menghadapi kompetisi bergengsi SEA Games 2025, menunjukkan peran strategis IPL dalam pengembangan prestasi olahraga.

Penegasan ini diharapkan dapat mengakhiri kebingungan dan dualisme yang selama ini menghambat kemajuan tenis meja Indonesia. Dengan adanya satu entitas yang diakui secara resmi, fokus dapat dialihkan sepenuhnya pada pembinaan atlet dan pencapaian prestasi di kancah internasional. KOI berkomitmen untuk mendukung organisasi yang memiliki visi dan misi sejalan dengan standar global.

Advertisement

Reaksi dan Keresahan PB PTMSI

Keputusan KOI yang mengakui IPL sebagai satu-satunya organisasi tenis meja resmi memicu reaksi keras dari Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI). Mereka menyatakan keberatan atas munculnya dan pengakuan terhadap IPL, yang dianggap mengancam eksistensi PB PTMSI. Sebagai bentuk protes, perwakilan PB PTMSI mendatangi Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kantor KOI, meskipun upaya mereka untuk berdialog tidak berhasil.

Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, yang mengetahui aksi protes PB PTMSI melalui pemberitaan media, menyampaikan rasa prihatinnya. Ia menyayangkan sikap yang menurutnya masih terjebak dalam cara pandang sempit dan lokal, padahal pelaku olahraga seharusnya memiliki wawasan global. Oktohari menekankan bahwa masalah internal yang berlarut-larut seperti ini menghambat kemajuan olahraga nasional.

KOI menegaskan tidak akan mencampuri urusan internal cabang olahraga yang bersifat kontraproduktif. Energi dan fokus KOI sepenuhnya tercurah pada peningkatan prestasi dan posisi Indonesia di panggung olahraga global. Oktohari menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan diplomasi olahraga untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama, bukan sekadar penonton, di kancah internasional.

Prioritas KOI dan Kepentingan Nasional

Komite Olimpiade Indonesia (KOI) secara konsisten menegaskan prioritasnya untuk tidak terlibat dalam konflik internal organisasi cabang olahraga. Fokus utama KOI adalah memastikan Indonesia mampu bersaing dan berprestasi di tingkat global. Energi dan sumber daya dialokasikan untuk diplomasi olahraga, membangun citra positif Indonesia, serta memperjuangkan posisi strategis di berbagai forum internasional, bukan untuk terseret dalam drama internal yang tidak produktif.

Oktohari menambahkan bahwa setiap keputusan yang diambil terkait keanggotaan dan kebijakan KOI selalu mempertimbangkan citra dan kepentingan Indonesia di mata dunia. Prinsip ini menjadi landasan dalam menjaga integritas dan profesionalisme organisasi. KOI berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil berkontribusi pada kemajuan olahraga nasional secara menyeluruh, bukan sekadar memuaskan kepentingan kelompok tertentu.

Dengan demikian, KOI berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan olahraga di Indonesia, di mana organisasi-organisasi cabang olahraga dapat beroperasi secara efektif dan efisien. Keputusan mengenai pengakuan organisasi tenis meja, seperti IPL, adalah bagian dari upaya tersebut untuk memastikan adanya kepastian hukum dan dukungan internasional demi kemajuan prestasi atlet.

Berita Terbaru
  • Tahukah Anda? PHRI Bali Bantu Optimalkan Pungutan Wisatawan Asing Bali, Target Rp400 Miliar di 2025!
  • Fakta Unik: Desa Awang Bangkal Barat Jadi yang Kedua! Gubernur Kalsel Ajak Masyarakat Aktif dalam Pengawasan Pelayanan Publik
  • Tiga Kali Berturut Menang, Megawati Peringatkan PDIP Jateng: Jangan Lagi Permalukan Saya!
  • Tahukah Anda? Pemerintah Beri Opsi Penempatan PPPK di Kopdes Merah Putih, Bantu Operasional Koperasi Desa
  • Fakta Unik Kolaborasi Maxdecal dan Ekraf: Dorong Industri Kreatif Nasional di GIIAS 2025
  • dualisme
  • ipl
  • kemenpora
  • koi
  • konten ai
  • noc indonesia
  • olahraga nasional
  • pb ptmsi
  • #planetantara
  • raja sapta oktohari
  • sea games 2025
  • tenis meja
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.