Beredar surat karyawan resort mewah di Raja Ampat resign karena sang pemilik tolak pasang Bendera Merah Putih

4 Agustus 2018 13:11

Viral surat karyawan resort mewah di Raja Ampat

Planet Merdeka - Apa yang kamu pikirkan jika mendengar kata Viral, pasti mulai foto, video, kisah lucu, kisah mengesankan, kisah mengahrukan dan masih banyak lagi. Istilah viral belakangan ini memang sering kita dengar.

Bicara soal viral, belum lama ini di Media Sosial beredar dan viral sebuah surat yang berisi pernyataan mengejutkan dari mantan karyawan resort mewah di Raja Ampat.

2 dari 7 halaman

Surat tersebut diposting akun Twitter bernama Capres Abadi

Surat tersebut pertama kali diposting akun Twitter bernama Capres Abadi pada 24 Juli 2018. Akun Twitter tersebut mengunggah foto yang menampilkan pernyataan mantan karyawan resort di Raja Ampat tersebut.

Terlihat nama dan umur orang yang menulis surat difoto tersebut. Namanya adalah Siti Nurainun dan usia 36 tahun. Surat itu tak lain surat pengunduran diri Siti dari perusahaan tempat dirinya bekerja. Siti memutuskan mundur dengan dua alasan.

1. "Saya tidak bisa bekerja dengan orang asing yang menghina bendera negara saya"

2. "Tidak adanya kontrak den BPJS"

3 dari 7 halaman

Postingan akun Twitter bernama Capres Abadi

<blockquote class="twitter-tweet" data-lang="en"><p lang="in" dir="ltr">1. Met malem Rabu tuiippsss~<br>Gue mo cerita soal warga biasa, orang kebanyakan, spt kamoh & akoh.😻😻<br><br>Dia bkn siapa-siapa. Gak penting mnurut mereka² yg berkuasa. Atau mereka yg kaya raya (menurut ukuran normal).<br><br>Namanya Siti Nurainun.<br>Perempuan. Umur 36 thn<br>Lokasi:Raja Ampat<br>*D <a href="https://t.co/siiPZgAG6J">pic.twitter.com/siiPZgAG6J</a></p>— Capres Abadi (@P3nj3l4j4h) <a href="https://twitter.com/P3nj3l4j4h/status/1021749481950388225?ref_src=twsrc%5Etfw">July 24, 2018</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

Akun Twitter bernama Capres Abadi ini kemudian mengungkap sosok Siti yang berani keluar dari perusahaan yang menghina Indonesia. Siti kecewa lantaran pemasangan bendera merah putih di tempat kerjanya dinilai tak penting oleh sang bos.

1. Met malem Rabu tuiippsss~Gue mo cerita soal warga biasa, orang kebanyakan, spt kamoh & akoh.

Dia bkn siapa-siapa. Gak penting mnurut mereka² yg berkuasa. Atau mereka yg kaya raya (menurut ukuran normal).

Namanya Siti Nurainun.

Perempuan. Umur 36 thn

Lokasi:Raja Ampat

2. Siri Nuraini ini bukan orang yg berpendidikan tinggi. Terlihat dari pemilihan diksi yg diguratkannya dalam coretan penanya di atas lembaran buku tulis sederhana.

Tanpa bermaksud melecehkan, saya justru mengangkat kedua jempol dan topi setinggi²nya utk Mbak Ainun.

3. Mbak Ainun memilih mundur dari pekerjaannya, karena bosnya terkesan melecehkan Sang Saka Merah Putih dan Kedaulatan NKRI.

"Hati saya hancur dan pecah..." dia menulis dgn penuh emosi di wall FBnya.

4. Sebuah resort di Raja Ampat brnama Agusta Eco Resort dimiliki oleh wrg berkbangsaan asing. Sesuai penuturan karyawati itu, bosnya adl org Italia. Sbg karyawan, sbenarnya ia hnya menyampaikan pesan dr Angkatan Laut, mngenai pmasangan bendera Merah Putih utk speed boat resort.

5. Bosnya mjwb,"Itu tdk penting, & utk ap mmasang bendera bodoh itu. Sy dr Itali, jd hrs mmasang bendera Itali. Mmg knp hrs dipsg (bendera🇲🇨 itu)?" Perempuan itu trsentak.

Tp sbg krywn dia hnya bs mnjwb sekadarnya,"Krn sdh aturannya bgitu. Angktn Laut jg sdh mberikan teguran."

4 dari 7 halaman

Postingan akun Twitter bernama Capres Abadi

<blockquote class="twitter-tweet" data-conversation="none" data-lang="en"><p lang="in" dir="ltr">6. "Mana aturannya.." balas si bos. "Orang Indonesia ini seenaknya buat aturan bodoh dan mengubahnya setiap saat.."<br><br>Karyawati ini hnya terdiam. Ia kecewa. Harga dirinya sbg anak bangsa diinjak.<br><br>Satu hari akhirnya ia memberanikan diri menulis tangan surat pengunduran dirinya.<br>*D <a href="https://t.co/kqBsfktZEy">pic.twitter.com/kqBsfktZEy</a></p>— Capres Abadi (@P3nj3l4j4h) <a href="https://twitter.com/P3nj3l4j4h/status/1021765029341880325?ref_src=twsrc%5Etfw">July 24, 2018</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

Twitter

5 dari 7 halaman

Postingan selanjutnya

<blockquote class="twitter-tweet" data-conversation="none" data-lang="en"><p lang="in" dir="ltr">7. Demikian kisah klasik tapi nyata terjadi di Bumi Pertiwi. Dan Mbak Ainun adalah "pahlawan".<br><br>Menginspirasi. Semoga kisah ini bisa didengar oleh Depnaker, Pemda Papua (yg mengelola Raja Ampat khususnya), Kemensos dan instansi terkait. Tolong dibantu 🙏🏻<br><br>Wassalamualaikum.<br>*D <a href="https://t.co/GMsyUcx5Fv">pic.twitter.com/GMsyUcx5Fv</a></p>— Capres Abadi (@P3nj3l4j4h) <a href="https://twitter.com/P3nj3l4j4h/status/1021767248451723265?ref_src=twsrc%5Etfw">July 24, 2018</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

Twitter

6 dari 7 halaman

___

Twitter

7 dari 7 halaman

___

Twitter

Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : lumia-ranier