1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. BACKPACKER

Jalan Jalan Yuk Ke Pulau Weh

Penulis : Ririn Zuhrotul Ainia

7 Juni 2022 12:45

Jalan Jalan Yuk Ke Pulau Weh

Pulau Weh terkenal dengan kecantikan alam bawah lautnya, karena di sini hidup Hiu bermulut besar (Megachasma pelagios), katak Bufo Valhallae yang terancam keberadaannya, dan juga terumbu karang yang menjadi rumah bagi berbagai jenis ikan. Penetapan pulau ini sebagai suaka alam (1982) dikarenakan penduduk setempat menggunakan sianida dan potas untuk mendapatkan hasil tangkapan ikan yang banyak. Cara tersebut tentunya merusak ekosistem bawah laut. Tak heran jika kini mata pencarian penduduk mayoritas adalah petani cengkeh dan kelapa.

Sesuai dengan posisinya yang dikelilingin oleh laut dan pantai, di Pulau ini berenang, snorkeling, dan diving adalah ‘menu’ utamanya. Terdapat 3 pantai cantik di pulau ini yaitu Pantai Sumur Tiga, Pantai Iboih, dan Pantai Gapang. Di pantai Sumur Tiga yang suasananya tenang Anda bisa menghabiskan waktu sambil menikmati kelapa muda atau cemilan khas kota Sabang. Diberi nama Sumur Tiga, karena di pulau ini terdapat tiga sumur. Karakteristik pantai ini juga berbeda, pasirnya putih mengkilat bagai kristal dan halus, sedangkan air lautnya sedikit lebih berombak. Pualu Iboih memiliki pantai yang dangkal, berair tenang dan jernih. Hutan di daratan pulau ini adalah hutan lindung yang masih ‘virgin’. Pantai Gapang adalah yang tersepi. Berenang di sini bagai Anda sednag menikmati pulau pribadi.

Pilihan lainnya adalah berkeliling pulau dengan tujuan mengunjugi Titik Nol Kilometer di Sabang. Monumen Kilometer Nol merupakan sebuah penanda geografis yang unik di Indonesia. Hal ini berkaitan perannya sebagai simbol perekat Nusantara dari Sabang di Aceh sampai Merauke di Papua. Monumen ini terbagi atas beberapa lantai, lantai pertama monumen terdapat sebuah pilar bulat dan terdapat prasasti peresmian tugu yang ditandatangani Wakil Presiden Try Sutrisno, pada 9 September 1997. Di lantai kedua terdapat sebuah beton bersegi empat dimana tertempel dua prasasti yaitu prasasti pertama ditandatangani Menteri Riset dan Teknologi/Ketua BPP Teknologi BJ. Habibie, pada 24 September 1997. Dalam prasasti itu bertuliskan penetapan posisi geografis KM-0 Indonesia tersebut diukur pakar BPP Teknologi dengan menggunakan teknologi Global Positioning System (GPS). Prasati kedua menjelaskan posisi geografis tempat ini yaitu 05 54" 21,99 Lintang Utara - 95 12" 59,02" Bujur Timur. Data teknis berdirinya tugu ini tertoreh di atas lempeng batu granit yang menyebutkan “Posisi Geografis Kilometer 0 Indonesia, Sabang. Lintang: 05o 54’ 21.42” LU. Bujur: 95o 13’ 00.50” BT. Tinggi: 43.6 Meter (MSL). Posisi Geografis dalam Ellipsoid WGS 84”.

Pesona alam laut dan hutan tropis di Sabang sepanjang perjalanan menuju tempat ini akan memberikan kesan yang menggetarkan sanubari. Anda juga dapat melihat hewan liar seperti kera ekor panjang yang senantiasa menunggu diberi makanan oleh pengunjung.

Tips Saat Berkunjung ke Pulau Weh & Aceh Darusalam

Sabang seperti juga daerah lain di Provinsi Aceh menerapkan Hukum Syariah Islam meski di sini terbilang lebih longgar karena banyak wisatawan mancanegara.

Kenakan pakaian yang santai dan tidak menyalahi norma yang berlaku di provinsi ini.

Jika Anda menyewa mobil selama berlibur di sini, pastikan Anda mengecek ketersediaan bensin. Di Pulau Weh SPBU tidaklah banyak tersedia.

Gunakan alas kaki karena pantai yang ada di pulau biasanya banyak terdiri dari karang dan kerikil. Untuk Kota Sabang, dibeberapa pantai juga ada Bulu Babi, jadi bila Anda berjalan-jalan lebih baik mengunakan alas kaki berupa sandal agar kaki Anda aman dari bahaya.

Mengingat di pulau biasanya agak susah menjumpai perlengkapan mandi yang cocok untuk Anda, ada baiknya Anda membawa sendiri perlengkapan mandinya terutama handuk dan sabun dan sejenisnya.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : ririn-zuhrotul-ainia

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya